Artikel ini mendokumentasikan suatu pandemi terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai pandemi ini untuk semua bidang. |
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARS-CoV-2 |
Lokasi | Siprus |
Kasus pertama | Limassol dan Nikosia |
Tanggal kemunculan | 9 Maret 2020 (4 tahun, 8 bulan, 2 minggu dan 3 hari) |
Kasus terkonfirmasi | 985 (tidak termasuk kasus di daerah yang disengketa) |
Kasus sembuh | 824 |
Kematian | 26 |
Situs web resmi | |
www.covid19.cy |
Pandemi COVID-19 di Siprus merupakan bagian dari pandemi penyakit koronavirus 2019 (COVID-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Kasus positif COVID-19 di Siprus pertama kali dideteksi pada 9 Maret 2020, ketika dua kasus pertamanya yaitu seorang pria berusia 25 tahun dari Limassol yang telah kembali dari Italia dan seorang profesional kesehatan berusia 64 tahun dari Nikosia yang telah kembali dari Britania Raya terkonfirmasi positif. Data yang dirilis oleh pemerintah Siprus termasuk kasus di Wilayah Seberang Laut Britania Raya yaitu Akrotiri dan Dhekelia tapi tidak termasuk kasus di Siprus Utara, karena persengketaan wilayah di Siprus yang sedang berlangsung.[1]
Pada 12 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa virus korona baru adalah penyebab penyakit pernapasan pada sekelompok orang di Wuhan, Tiongkok, yang dilaporkan ke WHO pada 31 Desember 2019. Tingkat fatalitas kasus untuk COVID-19 telah jauh lebih rendah dari SARS tahun 2003, tetapi transmisi telah secara signifikan lebih besar, dengan total korban tewas yang signifikan.[2]