Para Pencari Tuhan | |
---|---|
Genre | |
Pengembang | PT Demi Gisela Citra Sinema |
Ditulis oleh |
|
Sutradara |
|
Pemeran |
|
Penggubah lagu tema |
|
Lagu pembuka |
|
Lagu penutup |
|
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 17 |
Jmlh. episode | 482 (daftar episode) |
Produksi | |
Produser |
|
Durasi |
|
Rilis asli | |
Jaringan | SCTV Ajwa TV |
Format gambar | |
Rilis | 13 September 2007 9 April 2024 | –
Para Pencari Tuhan adalah sinetron Indonesia yang ditayangkan setiap hari selama bulan Ramadan di SCTV sejak 2007. Sinetron ini diproduksi oleh PT Demi Gisela Citra Sinema, ditulis oleh Wahyu H.S. (penulis Lorong Waktu dan Demi Masa), Amiruddin Olland, Syaikhu Luthfi dan disutradarai oleh Deddy Mizwar, Kiki ZKR dan Tito Kurnianto. Secara garis besar, sinetron ini menceritakan kehidupan seorang marbot musala bernama Bang Jack (diperankan oleh Deddy Mizwar) yang menuntun orang-orang di sekitarnya ke dalam agama Islam.
Para Pencari Tuhan ditayangkan saat waktu sahur dan diselingi dengan telekuis pada awal, tengah, dan akhir sinetron. Per tahun 2024, sudah ada 17 jilid Para Pencari Tuhan yang selesai ditayangkan dengan jilid ke-17-nya ditayangkan pada bulan Ramadan tahun 2024. Selama penayangannya, sinetron ini telah menerima beberapa penghargaan, termasuk penghargaan Sinetron Terbaik dari Festival Film Bandung pada tahun 2008 dan beberapa penghargaan program drama seri terbaik dari Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia dan Anugerah Syiar Ramadan. Karena lama penayangannya, Para Pencari Tuhan menerima rekor Museum Rekor Indonesia untuk Serial Religi Ramadan Berkelanjutan Terlama pada tahun 2023.
Chelsea (Melky Bajaj), Barong (Aden Bajaj), dan Juki (Isa Bajaj) adalah tiga narapidana yang baru bebas dari penjara. Setelah keluar dari penjara, Barong diusir dari komplotan curanmor lantaran sering menyanyi di pengadilan, Juki yang mantan copet ditolak mentah-mentah saat kembali ke rumah ibunya, sedangkan Chelsea ingin mengajak rujuk mantan istrinya, Marni (Anggia Jelita), tetapi Marni sudah menikah dengan Sumarno, polisi yang menjebloskannya ke penjara. Pada hari pertama bulan puasa, mereka bertiga secara tidak sengaja bertemu, lalu menyusuri Jakarta bersama hingga sampai di Musala At-Taufiq. Penjaga musala tersebut, Bang Jack (Deddy Mizwar) menerima mereka bertiga dan membimbing mereka ke jalan yang benar.
Karena ilmu agama Bang Jack sendiri pas-pasan, ia dibantu oleh Aya (Zaskia Adya Mecca) yang merupakan penjual kolak dan pengelola perpustakaan gratis yang paham soal agama. Aya adalah adik ipar Ustad Ferry (Akri Patrio), sang ketua pengurus musala, yang pamornya tengah menanjak setelah menjadi komentator di sebuah televisi. Belakangan pupolaritasnya tersaingi oleh istrinya sendiri, Haifa (Annisa Suci Wulandari). Aya juga mengalami kisah cinta yang berliku-liku dengan teman masa kecilnya, Azzam (Agus Kuncoro). Walau lamarannya sudah tiga kali ditolak, Azzam tetap pantang menyerah mengejar cinta Aya.
Di sisi lain kampung tersebut, Bang Udin (Udin Nganga), seorang hansip, dan sahabatnya Asrul (Asrul Dahlan) sering merasa kesal dengan Pak Jalal (Jarwo Kwat) yang merupakan orang paling kaya di kampung. Walaupun kesal, mereka tetap mendatangi Pak Jalal untuk diberikan pekerjaan pada saat mereka kekurangan uang untuk biaya hidup.
Seorang pelaut dan teman masa kecil Asrul, Baha (Tora Sudiro), muncul menemui Asrul saat kapalnya mendarat di pelabuhan. Baha yang bertato dan pemabuk menyebabkan permasalahan di mata Bang Jack. Selain itu, cerita percintaan Aya dan Azzam menjadi semakin rumit dengan terlibatnya orang ketiga yang selama ini menjadi sahabat mereka dan keponakan Pak Jalal, yaitu Kalila (Artta Ivano).
Dalam kisah Jilid 2, berfokus pada usaha dan keinginan Bang Jack untuk naik haji, mulai dari berbagai macam usaha ia lalui, seperti mengikuti turnamen karambol yang diadakan Pak Jalal. Namun uang hasil tabungannya demi naik haji harus ia relakan demi kelahiran anak Asrul, hingga keinginan Bang Jack untuk naik haji pun dibantu oleh Pak Jalal bersama 3 muridnya (Barong, Chelsea, dan Juki).
Bang Jack (Deddy Mizwar), Juki (Isa Bajaj), Barong (Aden Bajaj), dan Chelsea (Melky Bajaj) baru pulang haji dari Mekah sehingga Bang Udin (Udin Nganga) dan Asrul (Asrul Dahlan) ingin naik haji juga walaupun menggunakan cara yang salah. Bang Jack sendiri ingin kembali ke Mekah agar bisa meninggal di sana. Cinta segitiga antara Aya (Zaskia Adya Mecca), Azzam (Agus Kuncoro), dan Kalila (Artta Ivano) terus berlanjut hingga mereka akhirnya menentukan pilihan siapa yang akan saling menikah.
Sementara itu, RW mereka menjalani pemilihan ketua RW baru, tetapi Pak RW (Idrus Madani) yang lama berusaha untuk kembali terpilih. Baha (Tora Sudiro) terus menghabiskan waktu di kampung hingga ia meninggal dan akhirnya dimakamkan didepan musolla.
Dalam Jilid ini juga, Asrul harus kehilangan anaknya yang nomor 4 akibat demam tinggi dan ketidakmampuannya untuk membawa sang putra ke Rumah Sakit mengingat kondisi ekonomi mereka.
Saat Baha meninggal, Asrul dan Udin diberikan jatah warisan dari Baha namun hingga akhir jilid mereka masih bingung dipergunakan untuk apa karena tekanan ekonomi mereka padahal sejak lama mereka punya niatan untuk naik haji
Di akhir, ada kisah akhir perjalanan cinta Azzam, Aya dan Kalila
Pak Jalal (Jarwo Kwat) mengalami kebangkrutan hingga jatuh miskin dan terpaksa tinggal di gubuk Asrul. Sebaliknya, Asrul (Asrul Dahlan) dan istrinya, pasangan termiskin di kampung, mulai menjadi sukses dengan usaha warung sotonya dan pindah ke rumah kontrakan yang lebih layak. Namun, Asrul merasa tidak nyaman karena kesibukan usahanya mengganggu ibadahnya. Sementara itu, Bang Udin (Udin Nganga) memutuskan untuk memakai uang haji untuk membeli motor baru, agar dia bisa mengojek untuk memperbaiki taraf hidup keluarganya sekaligus menabung lagi untuk pergi haji.
Aya (Zaskia Adya Mecca) dan Azzam (Agus Kuncoro) memulai kehidupan baru sebagai suami istri di mana mereka harus menyesuaikan diri dengan kekurangan masing-masing. Selain itu, Aya terganggu dengan kehadiran seorang manajer keuangan yang cantik di kantornya dan Azzam, sedangkan Azzam merasa bimbang karena Pak Jalal merasa Azzam seharusnya mendampingi Kalila (Artta Ivano).
Warga kampung bernama Bonte (Bonte Ladas) menemukan koper berisi uang dua miliar rupiah. Pak RW Idrus (Idrus Madani), Pak RT Joes (Joes Terpase), dan Bendahara RW Hakim (Hakim Ahmad) pun menginginkan uang itu dan uangnya disembunyikan oleh Juki (Isa Bajaj), Barong (Aden Bajaj), dan Chelsea (Melky Bajaj) di sebelah kuburan Baha (Tora Sudiro). Uang tersebut akhirnya menyebabkan perkelahian yang berakhir dengan rusaknya warung-warung, termasuk warung soto Asrul. Bang Jack (Deddy Mizwar) membongkar rahasia koper uang tersebut yang rupanya bukan uang sungguhan. Bang Jack khususnya marah kepada Juki, Barong, dan Chelsea hingga mereka bertiga meninggalkan musala, padahal Bang Jack sebenarnya sedang merasa khawatir dirinya akan meninggal sendirian.
Trio pengurus RW mengkritik kepengurusan mushola oleh Bang Jack (Deddy Mizwar) dan Ustad Fery (Akri Patrio). Karena Bang Jack dan Ustaz Ferry tidak bisa memberikan pembelaan, trio pengurus RW pun mengambil alih kepengurusan musala. Ini berakibat Bang Jack harus keluar dari musala. Sebagai pengurus mushola yang baru, trio pengurus RW mengomersialkan mushola sebagai lahan bisnis dengan cara memaksakan setoran infak dan sedekah serta mengisukan bahwa makam Baha adalah makam keramat.
Sementara itu, Bang Udin (Udin Nganga) sedang menghadapi keinginan cerai istrinya, Mimih Herlina (Irma De Vanty). Asrul (Asrul Dahlan) ingin membantu Bang Udin, tetapi usaha yang dilakukan oleh Asrul malah memperuncing suasana.
Di bagian lain, Pak Jalal (Jarwo Kwat) sudah merasa puas dengan kehidupan yang sederhana dan tidak tertarik lagi untuk mengembalikan kekayaannya. Ini bertentangan dengan keinginan istrinya yang menganggap Pak Jalal hanya sedang melarikan diri dari perjuangan.
Saat menanti anak pertamanya bersama Azzam (Agus Kuncoro), Aya (Zaskia Adya Mecca) mengalami keguguran. Walaupun Azzam menerimanya, ibu Azzam yang bernama Widya (Henidar Amroe), cenderung menyalahkan Aya yang dianggap tidak mampu merawat kehamilannya. Karena itulah, Widya memutuskan untuk tinggal di rumah Azzam dan mendampingi Aya dalam kehamilan berikutnya.
Di luar kampung, Chelsea (Melky Bajaj), Barong (Aden Bajaj), dan Juki (Isa Bajaj) hidup tanpa Bang Jack dengan cita-cita menjadi grup artis. Selama mereka berusaha, mereka mendapat bantuan dari para perempuan yang masih menyayangi mereka yaitu Sheila, Dara, dan Marni yang sebetulnya sudah bosan menjadi tumpangan hidup mereka.
Tidak lama setelah Asrul pulang dari menunaikan ibadah haji, warungnya bangkrut akibat satu kesalahan kecil. Akibatnya, Asrul kembali menjadi orang miskin. Sebaliknya, bisnis Pak Jalal mulai bangkit hingga ia menjadi konsultan bisnis bagi salah satu teman Kalila. Namun, Pak Jalal memutuskan untuk tetap tinggal di gubuk bersama istrinya yang tidak senang gaya hidup mereka masih seperti orang miskin bersama pembantu mereka yang setia, Loli (Erma Zarina). Uang Pak Jalal yang banyak disimpan di sebuah karung, tetapi hilang. Udin menemukan uang tersebut, tetapi menghilangkannya, sehingga Pak Jalal menuntutnya mengembalikannya.
Sementara itu, Bang Jack berusaha merebut hati Widya yang justru semakin menghindari. Untuk membuktikan bahwa dia masih bisa mencari nafkah sekaligus masih mempunyai daya tarik, Bang Jack ingin mengikuti jejak Chelsea, Barong, dan Juki, untuk menjadi artis sinetron.
Aya berhenti bekerja bersama Azzam di kantor untuk menjadi ibu rumah tangga. Aya cemburu dengan keberadaan Heli, pegawai cantik yang menggantikan posisi Aya di kantor dan tidak pernah menyembunyikan perasaannya.
Di bagian lain, Trio RW terus mencari modus untuk menghasilkan uang. Ini bertepatan dengan banyaknya warga kampung yang mulai menggemari jaringan sosial Facebook sampai pekerjaan mereka menjadi tidak produktif.
Pak Idrus tidak lagi dipercaya menjadi ketua RW di Kampung Kincir lantaran sebagian warga menganggap pria itu mengalami gangguan jiwa. Hakim dan Joes pun mengajukan diri menjadi calon ketua RW baru, tetapi Idrus tetap berusaha mencalonkan diri.
Sementara itu, Bang Jack kedatangan cucu dari salah satu keponakannya yang bernama Difa. Orang tua Difa menitipkannya agar mengaji di musala Bang Jack, tetapi Difa tidak menyukai lingkungan barunya karena menganggapnya kampungan. Bang Jack dan warga Kampung Kincir pun tergerak untuk lebih bergaya hidup modern hingga membuat grup Facebook.
Di bagian lain, karier Chelsea, Barong, dan Juki sebagai sebagai artis sedang berada di puncak. Rumah tangga Chelsea dan Marni harmonis, Barong menjalani keluarga baru dengan Dara, sedangkan Juki masih tinggal dengan Mak Juki dan Bang Uyan. Chelsea mulai resah ketika mendapat kabar bahwa Dara sedang hamil sementara Marni belum menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Chelsea jadi teringat akan ibu kandungnya yang menelantarkannya saat masih kecil.
Keluarga Aya dan Azzam mulai fokus dengan program anak, sedangkan Ustaz Ferry sedang menyelesaikan proyek besar yaitu menerbitkan buku agama dengan Azzam. Namun, karena kesalahan kecil pada penulisan sebuah ayat, Azzam memutuskan untuk menarik kembali seluruh buku yang sudah dipasarkan untuk direvisi kembali. Kesalahan kecil ini mengakibatkan kerugian besar pada perusahaan Azzam. Ustaz Ferry yang merasa sangat bersalah pun menjadi stres, sensitif, dan gampang naik darah.
Karena dorongan istrinya, Pak Jalal ingin membangun rumah baru dan menantang Asrul dan Udin untuk berlomba melakukan hal tersebut. Asrul sekarang bekerja menjadi tukang bekam dengan ilmu yang dia pelajari saat sedang melaksanakan ibadah haji. Sementara itu, Udin menemukan uang Pak Jalal yang dikira hilang dan memutuskan untuk menggunakannya dalam berlomba membuat rumah baru. Namun, Udin jadi dicurigai karena tiba-tiba punya uang banyak.
Pada awal episode Jilid ke-8, diceritakan bahwa Bang Jack sudah melupakan kehidupan duniawi setelah gagal menikahi Ibu Azzam (Widya) dan ingin meninggal dalam keadaan bersujud dan beribadah. Hingga akhirnya dia berusaha mencapai keadaan tersebut dengan bersujud sangat lama saat Sholat Tahajud, namun dia pun pingsan dalam usahanya tersebut. Namun warga sekitar mengira bahwa Bang Jack sudah meninggal mengingat tidak ada nafas sebagaimana kesaksian calon maling kotak amal yang datang saat sholat Subuh.
Bang Jack kedatangan saudara kandungnya, Uak Yongki (Andi Bersama), yang meminta Bang Jack membimbing anaknya, Domino (Alfie Alfandy), yang ingin berpindah agama. Bang Jack pun pindah ke kontrakan Domino di permukiman urban. Bang Jack menemukan bahwa ustaz pengurus musala di permukiman tersebut terlalu sibuk untuk mengimami salat di musala dan menyerahkan tugasnya kepada tiga orang pengurus musala yang bacaannya tidak fasih. Bang Jack pun membimbing ketiga pengurus musala dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya, hingga ia menjadi populer di sana dan kadang membuat cemburu sang ustaz kepala.
Pada Jilid ini juga, Kampung Kincir dihadapkan dengan cobaan kotornya kondisi air tanah dan sumur masyarakat akibat tercemar pabrik dan RPH sekitar. Pada kondisi ini hanya Sumur Gubuk Pak Jalal yang masih merupakan Air yang layak pakai, namun karena diminta terus menerus oleh warga sekitar, air tersebut menjadi mengering. Warga Kampung Kincir akhirnya Sholat Istiqa berjamaah dengan harapan Turun Hujan yang dapat mengembalikan kondisi Air kehidupan Kampung Kincir.
Anak pertama Azam dan Aya meninggal, hingga menimbulkan rasa menyesal yang berat pada Azam karena merasa kematian anaknya merupakan dari kesalahannya, karena tidak segera bergegas membawanya ke rumah sakit. Azam jadi sering keluar rumah dan melalaikan ibadahnya. Sementara itu, Hakim pergi ke Singapura sehingga Idrus dan Joes harus mencari bendahara baru dan akhirnya memilih Azam.
Bang Jack secara tidak sengaja menjatuhkan baju ke obat nyamuk bakar, yang mengakibatkan seluruh ruangannya terbakar termasuk foto almarhumah istrinya. Sementara itu, Pak Jalal reuni dengan temannya, Haji Jaja (Jaja Mihardja), yang mengejar cinta Dewi (Inneke Koesherawati). Widya kembali melahirkan anak yang menjadi adik Azzam. Karena Azzam sering bermain dengan adik barunya, Aya menjadi iri. Pak RW membuka lowongan kerja menjadi hansip untuk menggantikan Udin. Salah satu kandidatnya adalah Loli. Selain itu, Hakim telah kembali dari Singapura, akan tetapi dia malah tidak pulang ke rumah karena takut ditangkap polisi dan juga dia menyembunyikan rahasianya sewaktu pulang dari Singapura. Domino berusaha melamar Kalila dan akhirnya mereka menikah.
Banjir bandang satu malam yang melanda Jabodetabek membanjiri Kampung Kincir hingga menjadi danau yang tidak kunjung surut. Sebagian warga tewas dan sebagian lagi dinyatakan hilang. Warga yang selamat berkumpul di kamp pengungsian, menunggu banjir di kampung mereka reda, menanti kabar dari warga yang hilang, dan menghadapi pemilik tanah kampung yang ingin mengambil kembali tanahnya.
Dalam kisah ini, warga Kampung Kincir merasa selayaknya Bani Israil yang terluntang lantung mencari rumah untuk tempat tinggal menetap mereka.
Tepat setahun setelah banjir di Kampung Kincir, Bang Jack ingin Pak Jalal untuk mengumpulkan warga Kampung Kincir yang masih tersisa dan mengerahkan seluruh kekuatan untuk seluruh warga tersebut agar dapat memperbaiki nasib. Saat melakukan hal tersebut, Bang Jack dan lainnya dikejutkan dengan munculnya orang yang mirip Bang Jack bernama Nagabonar (Deddy Mizwar). Dalam kisah ini juga muncul kisah cinta antara Hera dan Viral.
Bang Jack berjuang untuk mempertahankan masjid yang telah didirikannya. Suatu hari, Bahrudin datang menggugat Pak Jalal dengan dokumen-dokumen yang lengkap bahwa tanah yang sekarang menjadi mihrab masjid adalah miliknya karena merupakan warisan dari keluarga leluhur.
Bang Jack terpaksa meninggalkan masjid dan memerankan dirinya sebagai artis. Kunang (Edwin Superbejo) sebagai sutradara yang telah memilih Bang Jack menjadi aktor di sinetronnya, merasa repot karena sikap Bang Jack yang sering ikut campur dalam urusan produksi.
Bang Jack menawarkan ide kepada Pak Jalal, yang berperan menjadi seorang ustaz, untuk membangun sebuah pondok pesantren yang akan dinamai dengan Shiratal Mustaqim dan dipimpin oleh Ustaz Suki. Untuk mempermudah tugasnya, Ustaz Suki dibantu oleh seorang asisten (Habib) yang mampu memunculkan rasa humor dari dalam diri sang ustaz. Walaupun begitu, tampaknya pondok pesantren tersebut dipenuhi dengan berbagai konflik yang datang dari para santrinya. Para santri pondok pesantren lansia ini memiliki latar belakang yang bermacam-macam mulai dari Galaksi bin Bimasakti, mantan narapidana kasus pembunuhan yang memiliki dua putri dari dua pernikahannya yang selalu bertengkar mengenai hak asuh orangtuanya (Bulan dan Matahari); Pak Amor, seorang hartawan yang baru saja bangkrut hingga ingin bunuh diri; Pak Netral, seorang pebisnis yang diranda masalah dengan kedua anaknya yang selalu bertengkar mengenai warisan (Soni dan Lara); Pak Tohir, seorang lansia yang dipaksa mengemis oleh putrinya; dan Pak Nasib, seorang mantan office boy di kantor lamanya Haji Jalal yang baru mendapat warisan berupa harta berlimpah dari mendiang anaknya.
Empat sekawan genk anak punk, yang terdiri dari King atau Sultan Nusantara (Renaga Tahier), Cupi (Cindy Nirmala), Gembel (Faiz Vishal), dan Dobleh (Edbert Destiny), selalu menghabiskan waktu dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Masing-masing dari empat sekawan ini memiliki permasalahan yang berbeda-beda dalam kehidupan mereka masing-masing. Hingga akhirnya, mereka berusaha mencari jati diri melalui ajaran agama Islam.
Pemain | Peran | Jilid |
---|---|---|
Deddy Mizwar | H. Ahmad Zakaria (Bang Jack) | 1—17 |
Naga Bonar (Naga) | 12 | |
H. Husin Tabi'at (Husin) | 12 (Eps. 30) | |
Melki Bajaj | Chelsea | 1—10 |
Aden Bajaj | Barong | |
Isa Bajaj | Juki | |
Zaskia Adya Mecca | Aya | 1—11 |
Artta Ivano | Kalila | |
Agus Kuncoro | Azam | |
Akri Patrio | Ustad Fery | |
Annisa Suci | Haifah | |
Deliana Siahaan | Mak Juki | |
Idrus Madani | Idrus (Pak RW) | |
Asrul Dahlan | Asrul | 1—17 |
Udin Nganga | Zulfikar Baharuddin (Bang Udin) | |
Jarwo Kwat | H. Ahmad Jalaluddin (Pak Jalal) | |
Irma Annisa | Bu Jalal | 1—16 |
Turaekhan Roy | Roy | 1—14 |
Joes Terpase | Joes (Pak RT) | 1—13 |
Hakim Ahmad | Hakim (Bendahara RW) | |
Mira Zayra | Mira | |
Tora Sudiro | Zulfikar Baha'uddin (Baha) | 2—3 |
Zulfikar Badaruddin (Badar) | 16 | |
Sheila Purnama | Sheila | 2—7 |
Jolene Marie | Mary | 4 |
Henidar Amroe | Widya (ibunya Azzam) | 5—11 |
Irma De Vanty | Mimih Herlina | 5—7 |
Erma Zarina | Loli | 3—13 & 16 |
Slamet Rahardjo | Om Wijoyo | 6—11 |
Vitta Mariana | Heli | |
Fachri Albar | Fachri | 7—8 |
Andi Bersama | Uak Yongki | 8 |
Epy Kusnandar | Tukang Bubur | |
Alfie Alfandy | Domino Febrianto | 8—11 |
Teddy Syah | Azmi | 10 |
Jaja Mihardja | Haji Jaja | |
Inneke Koesherawati | Dewi | |
Rendy Kjaernett | Borang | 11 |
Nurul Qomar | Haji Balotelli | 11 |
Abah Nyinyi | 12 | |
Dimas Anggara | Fadhli | |
Dina Lorenza | Nurlaela | |
Sania Velova | Putri | |
Silvia Anggraini | Alya | 12—13 |
Miqdad Addausy | Viral | 12—14 |
Irfan Siagian | Maing | |
Rochman "Esbeye" | Sukarni Bombi Yusenberg | |
Totos Rasiti | Atep | |
Ujang Ronda | Ajung | |
Nadya Fricella | Hera | 12 & 14 |
Bella Nurmala | Sifa | 13 |
Adinda Dei | Ocie | |
Andi Annisa | Anna | |
Arman Hidayat | Sobirin | |
Agung Putra Prawira Nugraha | Apip | |
Kukuh Prasetya | Bahrudin | |
Syakir Daulay | Ustad David | 13—14 |
Betari Ayu | Zahrotusyitta (Zahro) | 13—15 |
Yasamin Jasem | Alexandria (Alexa) | 13—14 |
Ozzol Ramdan | Ujang | 13 & 15 |
Angel Lisandi Putri | Putri Sandi Angel (Putri) | 14 |
Linda Ramadhanty | Asma | |
Edwin Superbejo | Kunang | |
Ery Makmur | Ipong | |
Alodya Desi | Mulan Safira | |
Vizza Dara | Maya Estira | |
Meriel Jessica | Pepi | |
Unang Bagito | Kardiman | |
Ingrid Widjanarko | Nenek | |
Tio Pakusadewo | Galaxy | 15–16 |
Ira Wibowo | Karmila | |
Lavicky Nicholas | Habib | 15 |
Bimasena Prisai Susilo | Ali Verpool (Alif) | |
Dinda Kirana | Matahari | |
Salma Paramitha | Bulan | |
Yurike Prastika | Mak Dharti | |
Opie Kumis | Pak Amor | |
Cok Simbara | Pak Netral | |
Tohir Jokasmo | Pak Tohir | |
Arswendy Bening Swara | Pak Nasib | |
Ridwan Ghani | Soni | |
Dea Lestari | Lara | |
Andre Taulany | Deo | |
Maudy Koesnaedi | Nurjannah | |
Sakurta Ginting | Joni Sakura | |
El Manik | H. Soleh | 16 |
Renaga Tahier | Sultan Nusantara (King) | |
Edbert Destiny | Alex Ferguson (Dobleh) | |
Faiz Vishal | Eka Putra (Gembel) | |
Cindy Nirmala | Palupi (Cupi) | |
Janis Aneira | Isyana Solehati | |
Temon Templar | Ronald | |
Shahnaz Haque | Ira | |
Keanu Azka | Triadi | |
Tsana Zakiyah | Dwi Yanti | |
Juan Hendry | Jimmy | |
Donny Damara | Raja Nusantara | |
Sujiwo Tedjo | Amrik | 17 |
Fuad Idris | Pongki | |
Teuku Rifnu Wikana | Debi | |
Ence Bagus | Rasimin | |
Cakrawala Airawan | Akbar | |
Zoul Pandjoul | Culay | |
Fairel Khalif | Budiman (Delon) | |
Abiyyu Barakbah | Lopa | |
Andi Viola | Shafira | |
Allya Syakila | Leli | |
Gemi Nastiti | Hamasa | |
Ruth Marini | Maimun | |
Rima Gembala | Ayang (Calon istri Udin) | |
Bagus Yusuf Saputra | Aman | |
Almanzo Konoralma | Rahmat | |
Miranty Dewi | Rohana (Ibu Akbar) | |
Hengky Tornando | Hamzah | |
Denaya Bintang Azmi | Desi |
Pemain | Peran |
---|---|
Aty Cancer Zein | Nenek Febri |
Hafifi TB | Hafifi |
Dara Rulyant | Dara |
Bambang Chandra Bayu | Tukang Ojek |
Otis Pamutih | Bang Yongki |
Anggia Jelita | Marni (Istri Chelsea) |
Linda Leona | Linda |
Yanto Tampan | Bang Acip |
Junaedi | Junaedi |
Juk Ng | Juk Ng |
Rio Pratama | Rio |
Siti Qomariah | Siti |
Clara Clarissa | Anak Ke 2 Asrul |
Revaldo | Dika |
Kadir | Kadir |
Faiz Vishal | Marsel |
Bonte Ladas | Bonte |
Dharty Manullang | (Ibu Debi) |
Musim | Episode | Waktu tayang | |||
---|---|---|---|---|---|
Awal tayang | Akhir tayang | ||||
Jilid 1 | 25 | 13 September 2007 | 12 Oktober 2007 | ||
Jilid 2 | 27 | 1 September 2008 | 30 September 2008 | ||
Jilid 3 | 29 | 22 Agustus 2009 | 19 September 2009 | ||
Jilid 4 | 30 | 11 Agustus 2010 | 9 September 2010 | ||
Jilid 5 | 26 | 1 Agustus 2011 | 30 Agustus 2011 | ||
Jilid 6 | 29 | 21 Juli 2012 | 18 Agustus 2012 | ||
Jilid 7 | 28 | 10 Juli 2013 | 8 Agustus 2013 | ||
Jilid 8 | 26 | 29 Juni 2014 | 24 Juli 2014 | ||
Jilid 9 | 26 | 18 Juni 2015 | 16 Juli 2015 | ||
Jilid 10 | 30 | 6 Juni 2016 | 5 Juli 2016 | ||
Jilid 11: Tenggelamnya Kampung Kincir | 28 | 27 Mei 2017 | 24 Juni 2017 | ||
Jilid 12: Ganti Nasib | 30 | 6 Mei 2019 | 4 Juni 2019 | ||
Jilid 13: Masjid Sengketa | 30 | 24 April 2020 | 24 Mei 2020 | ||
Jilid 14: Inget Mati, Bro! | 30 | 13 April 2021 | 12 Mei 2021 | ||
Jilid 15: Ke Surga, Yuk! | 29 | 3 April 2022 | 1 Mei 2022 | ||
Jilid 16: Kiamat Semakin Dekat | 30 | 23 Maret 2023 | 21 April 2023 | ||
Jilid 17: Buronan Surga | 29 | 12 Maret 2024 | 9 April 2024 |
Penulis Wahyu H.S. menceritakan bahwa pada tahun 2007, SCTV ingin menayangkan sinetron pada waktu sahur, bukan acara varietas yang lebih lazim pada saat itu. Wahyu dan tim kreatif Citra Sinema membuat ide cerita tiga mantan narapidana yang belajar agama dari seorang marbot setelah keluar penjara dan tidak diterima oleh lingkungan lama mereka. Judul dari ide cerita tersebut adalah Belajar Insyaf, tetapi setelah permintaan penggantian judul dari SCTV, judulnya menjadi Para Pencari Tuhan yang diusulkan oleh produser sinetron sekaligus produser Citra Sinema, Deddy Mizwar.[1] Deddy mengatakan bahwa dia tidak menyukai program televisi selama Ramadan yang lebih banyak hura-hura dan tidak memberikan pesan.[2] Pada tahun 2019, Deddy mengatakan bahwa ide cerita untuk terus melanjutkan pembuatan sinetron ini selalu ada karena perjalanan manusia untuk mencari Tuhan juga selalu ada.[3]
Syuting jilid-jilid awal Para Pencari Tuhan dilakukan di Mushola At-Taufiq, Jatiasih, Bekasi.[4] Rangkaian syuting untuk Jilid 2 diakhiri dengan kegiatan buka puasa bersama di musala tersebut.[5]
Produksi Jilid 3 dimulai pada Februari 2009. Saat diwawancara pada 26 Agustus 2009, Deddy Mizwar mengatakan bahwa masih ada 10 episode yang belum selesai.[6]
Syuting untuk Jilid 4 sudah dimulai pada Juni 2010. Menurut Melki Bajaj, pengambilan gambar satu episode bisa membutuhkan waktu hingga satu pekan.[7]
Syuting Jilid 9 dimulai pada Februari 2015. Karena Deddy Mizwar pada saat itu merupakan Wakil Gubernur Jawa Barat, syuting dilakukan pada saat Deddy tidak punya tugas sebagai wakil gubernur. Menurut Deddy, cerita pada jilid tersebut tidak bersambung dari awal hingga akhir jilid, tetapi berganti setiap satu atau dua episode.[8]
Pengambilan gambar untuk Jilid 12 berakhir sekitar sepuluh hari sebelum Lebaran,[3] sedangkan naskah ceritanya sudah selesai lama sebelum itu.[9]
Syuting Para Pencari Tuhan Jilid 15 dilakukan mulai 1 November 2021 dan berlangsung selama 130 hari. Deddy Mizwar mengatakan bahwa dia tidak ingin syuting secara kejar tayang agar kualitas sinetronnya baik.[10] Terkait penulisan ceritanya, Deddy mengatakan bahwa tema yang dia angkat untuk jilid ini adalah orang tua, bagaimana mereka bersiap menghadapi kematian, dan anak-anak mereka.[11]
Saat dinyatakan memenangkan pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2013 sebagai Wakil Gubernurnya Ahmad Heryawan, Deddy Mizwar mengonfirmasi bahwa dia akan tetap berperan dalam Para Pencari Tuhan.[12]
Sebelum penayangan Jilid 13, Deddy Mizwar mengatakan bahwa pemeran lama banyak yang berhenti muncul karena banyak di antara mereka, contohnya Idrus Madani dan Agus Kuncoro, yang dipekerjakan oleh rumah produksi lain. Selain itu, Deddy juga menyebutkan bahwa sulit memasukkan tokoh yang ceritanya sudah selesai.[13] Hal serupa disebutkan oleh Deddy sebelum penayangan Jilid 15; menurutnya, cerita tokoh lama akan mengulang-ulang tema yang lama saja.[14]
Jilid | Lagu pembuka | Lagu penutup | |
---|---|---|---|
1 | "Para Pencari-Mu" — Ungu Penggubah: Enda | ||
2 | "Dengan Nafas-Mu" — Ungu Penggubah: Enda | ||
3 | "Beribadah Yok" — Gigi Penggubah: Gigi | ||
4 | "Amnesia" — Gigi Penggubah: Armand Maulana | ||
5 | "Pemimpin dari Sorga" — Gigi Penggubah: Gigi | ||
6 | "Lailatul Qadar" — Gigi Penggubah: Wandi Koeswandi (lagu), Taufik Ismail (lirik) |
"Aku dan Aku" — Gigi Penggubah: Armand Maulana | |
7 | E. 1–4 | "Sajadah Panjang" — Gigi Penggubah: Djaka Bimbo (lagu), Taufik Ismail (lirik) |
"Semua Milik-Mu" — Deal 13 Penggubah: Arie Patria |
E. 5–28 | "Sajadah Panjang" — Gigi Penggubah: Djaka Bimbo (lagu), Taufik Ismail (lirik) | ||
8 | "Tuhan" — Gigi Penggubah: Sam Bimbo | ||
9 | "Para Pencari-Mu" — Ungu Penggubah: Enda | ||
10 | "Gerbang Rahmat-Mu" — Gigi Penggubah: Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan, Gusti Hendy | ||
11 | E. 1–20 | "Para Pencari-Mu" — Ungu Penggubah: Enda |
"Syukuri Ujian-Mu" — Alfie Alfandy Penggubah: Gian Hashemi |
E. 21–28 | "Para Pencari-Mu" — Ungu Penggubah: Enda | ||
12 | "Penghuni Surga Sejati-Mu" — Ungu Penggubah: Ungu |
"Menuju Sayang-Mu" — Indra Sabil Penggubah: Ivanka & Indra Sabil | |
13 | |||
14 | "Penghuni Surga Sejati-Mu" — Ungu Penggubah: Ungu | ||
15 | "Para Pencari-Mu (New Version 2022)" — Ungu Penggubah: Enda | ||
16 | |||
17 |
Lagu tema pertama Para Pencari Tuhan adalah "Para Pencari-Mu" yang dibawakan oleh grup musik Indonesia Ungu. Selain dipakai pada jilid pertama, lagu ini juga dipakai di Jilid 9 dan 11. Untuk Jilid 15, pihak Para Pencari Tuhan meminta Ungu mengaransemen kembali lagu "Para Pencari-Mu" untuk dijadikan lagu tema lagi.[15]
Pada Jilid 3, Para Pencari Tuhan mulai bekerja sama juga dengan grup musik Gigi untuk membuat lagu tema.[16] Untuk membuat lagu-lagu untuk sinetron ini, Gigi melakukan brainstorming dengan Deddy Mizwar untuk menemukan kolerasi lagu, cerita sinetron, dan keadaan Indonesia.[17][18] Pada jilid tersebut, lagu yang dibawakan oleh Gigi adalah "Beribadah Yok".[16] Untuk Jilid 4, lagu yang dibawakan adalah "Amnesia" yang disebut Armand bertema orang yang beribadah di siang hari, tetapi korupsi di malam hari.[18] Ketika Deddy meminta Gigi merekam lagu tema lagi di tahun berikutnya, Gigi membawakan lagu "Pemimpin dari Surga".[19] Untuk jilid berikutnya, Gigi membawakan "Aku dan Aku". Vokalis Gigi Armand Maulana menciptakan lagu tersebut setelah mendapatkan kesimpulan dari diskusinya dengan Deddy dan mengatakan bahwa tema liriknya berasal dari kalimat, "Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan," dan sikap manusia yang merasa "sok ngatur yang sudah teratur."[20] Pada Jilid 10, Gigi membawakan lagu berjudul "Gerbang Rahmat-Mu". Hasil brainstorming dengan Deddy tahun ini menghasilkan lagu yang bertema memohon ampun kepada Tuhan, tema yang menurut Armand lebih global dibandingkan dengan beberapa lagu jilid sebelumnya.[18]
Semua jilid Para Pencari Tuhan pertama ditayangkan di saluran televisi SCTV. Ia ditayangkan saat waktu sahur mulai pukul 02:30 WIB hingga 04:30 WIB pada jilid 1–6, pukul 03:00 WIB hingga 04:30 WIB pada jilid 7, pukul 03:00 WIB hingga 04:15 WIB pada jilid 8–13, dan mulai pukul 02:45 WIB hingga 04:30 WIB pada jilid 14–15. Selama penayangannya, sinetron ini diselingi dengan telekuis pada awal, tengah, dan akhir sinetron dengan hadiah jutaan rupiah. Selain itu, sinekuis ini juga memberikan paket umroh gratis bersama para pemainnya pada 10 episode terakhir.[butuh rujukan] Sinetron ini juga didistribusikan secara digital melalui vidio.com.
Pada ramadan 2008, Majelis Ulama Indonesia menyebut Para Pencari Tuhan sebagai rekomendasi untuk ditonton karena menilainya sesuai dengan nilai-nilai agama.[21] Pujian serupa kembali diberikan oleh MUI pada tahun 2012.[22]
Pada tahun 2014, lembaga riset media Remotivi dalam kajian mereka menyebut Para Pencari Tuhan Jilid 7 sebagai salah satu sinetron Ramadan di mana perempuan tidak memiliki otonomi dalam keputusan mereka.[23]
Menurut data AGB Nielsen, penayangan Para Pencari Tuhan jilid pertama mendapatkan share di atas rata-rata 32% dan penontonnya mencakup hampir semua kelompok umur, baik laki-laki maupun perempuan.[4]
Humas SCTV mengatakan bahwa Para Pencari Tuhan Jilid 3 meraih share 20,7% penonton per episode.[24]
Saat mempromosikan Jilid 17, Deputy Director Programming SCTV, Banardi Rachmad, mengatakan bahwa Jilid 15 ditonton oleh 21% penonton sedangkan Jilid 16 ditonton oleh 26% penonton.[25]
Tahun | Penghargaan | Nominasi | Penerima | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
2008 | Festival Film Bandung 2008 | Sinetron Terpuji | Menang | [26] | |
Sutradara Sinetron Terpuji | |||||
Delapan nominasi lainnya | Nominasi | [27] | |||
International Drama Content Festival Japan 2008 | Penghargaan Khusus untuk Drama Asing | Para Pencari Tuhan | Menang | [28] | |
2012 | Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2012 | Program Ramadhan TV Terbaik | Para Pencari Tuhan | Menang | [29] |
2014 | Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2014 | Program Sinetron Terbaik | Jilid 8 Episode 1 | [30] | |
2017 | Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2017 | Program Drama Seri | Jilid 11 | Nominasi | [31] |
2019 | Anugerah Syiar Ramadhan 2019 | Program Sinetron | Jilid 12 Episode 9 | Menang | [32] |
2021 | Indonesian Drama Series Awards 2021 | Sutradara Drama Series Terfavorit | Tito Kurnianto | Nominasi | [33] |
Soundtrack Drama Series Terfavorit | Ungu — "Penghuni Surga Sejatimu" | Nominasi | |||
Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2021 | Program Drama Seri | Jilid 14 | Menang | [34] | |
Anugerah Syiar Ramadan 2021 | Program Sinetron | Jilid 14 | Menang | [35] | |
2022 | Anugerah Syiar Ramadan 2022 | Penghargaan Khusus | Para Pencari Tuhan | Menang | [36] |
Indonesian Television Awards 2022 | Program Drama Ramadan Terpopuler | Jilid 15 | Nominasi | [37] | |
2023 | Anugerah Syiar Ramadan 2023 | Kategori Sinetron | Jilid 16 | Nominasi | [38] |
Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2023 | Drama Seri Televisi | Jilid 16 | Menang | [39] |
Di luar penghargaan dari acara penghargaan, Para Pencari Tuhan juga menerima penghargaan rekor dari Museum Rekor Indonesia sebagai Serial Religi Ramadan Berkelanjutan Terlama pada tahun 2023.[40]
Pada tahun 2011, SCTV dan Citra Sinema memproduksi film televisi berjudul Para Pencari Tuhan Edisi Hijrah.[41] Cerita FTV ini adalah sebagai berikut. Memasuki Tahun Baru 1433 H, Musholla Al-Taufiq sedang mempersiapkan untuk acara menyambut Tahun Baru 1433 H. Acara ini diisi oleh ceramah Ustadz Ferry. Dalam fase persiapan Bang Jack dan Roy tanpa sengaja bergunjing mengenai kondisi Ustadz Ferry yang dianggap monoton saja, aktifitasnya hanya bernanung di sekitar Musholla dan Kampung Kincir. Dalam pembicaraan, mereka mengasihani kondisi Ustadz Ferry yang aktifitasnya sudah monoton dan kalah dengan ustadz-ustadz muda lainnya. Tanpa sadar mereka bergunjing dalam keadaan Microphone Musholla yang masih menyala hingga gunjingan tersebut tersebar ke seluruh kampung. Malam ceramah pun penuh dengan sesi sindir-menyindir akibat gunjingan sore tadi hingga ceramah pun keluar dari tema awal yang membahas mengenai Hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah. Sisa cerita berlanjut pada interaksi tokoh tokoh utama dari Para Pencari Tuhan dengan konsep Hijrah, mulai dari Aya yang mulai berpikir untuk hijrah dari wanita karir menuju ibu rumah tangga, kemudian Juki yang ingin mengajak ibu tirinya berhenti berjualan Bir, lalu Trio RW yang mulai hidup sesuai ajaran agama, kemudian keinginan Bang Jack untuk Hijrah dari status Duda demi melaksanakan kewajiban umat muslim yaitu menikah.
Ide membuat versi film layar lebar dari Para Pencari Tuhan pernah beberapa kali diungkit kepada Deddy Mizwar. Pada tahun 2019, saat ditanya tentang rencana membuat versi film dari Para Pencari Tuhan, Deddy Mizwar mengatakan bahwa ide tersebut sempat muncul saat pembuatan Jilid 3, tetapi sekarang belum dipikirkan.[3] Pada tahun 2020, Deddy Mizwar mengatakan dia ingin membuat versi film buat ulang dari Para Pencari Tuhan dan sudah menyiapkan skenarionya.[42] Menjelang penayangan jilid ke-17 Buronan Surga (2024), Deddy Mizwar mengatakan bahwa tema untuk jilid tersebut berasal dari Wahyu H.S. dan awalnya direncanakan untuk film layar lebar Para Pencari Tahun, tetapi filmnya tidak terwujud karena Wahyu meninggal pada tahun 2021 dan idenya dikembangkan menjadi jilid Buronan Surga.[43]