Pemerkosaan genosidal

Pemerkosaan genosidal adalah tindakan sebuah kelompok yang melakukan tindak pemerkosaan massal pada masa perang terhadap pihak yang mereka anggap sebagai musuh sebagai bagian dari kampanye genosidal.[1] Pada Perang Pembebasan Bangladesh,[2][3][4][5] Perang Yugoslavia, Genosida Rwanda,[3][6] Perang Sudara Irak dan Genosida Rohingya di Myanmar, pemerkosaan massal telah menjadi bagian integral dari konflik-konflik tersebut yang membawa konsep pemerkosaan genosidal ke kancah internasional.[7] Meskipun pemerkosaan perang telah berulang kali terjadi dalam konflik sepanjang sejarah, peristiwa tersebut biasanya dipandang sebagai produk konflik, dan bukan bagian integral dari kebijakan militer.[8]

Kekerasan terhadap wanita pada masa Pemisahan india juga dikutip sebagai contoh pemerkosaan genosidal.[9]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Totten & Bartrop 2007, hlm. 159–160.
  2. ^ Sharlach 2000, hlm. 92–93.
  3. ^ a b Sajjad 2012, hlm. 225.
  4. ^ Ghadbian 2002, hlm. 111.
  5. ^ Mookherjee 2012, hlm. 68.
  6. ^ Sharlach 2000, hlm. 90.
  7. ^ Miller 2009, hlm. 53.
  8. ^ Fisher 1996, hlm. 91–133.
  9. ^ R. Brass, Paul (2003). "The partition of India and retributive genocide in the Punjab, 1946–47: means, methods, and purposes". Journal of Genocide Research. 5: 71–101. doi:10.1080/14623520305657. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]