![]()
Pemilu Parlemen Suriah2016 | |||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
![]() ![]() 13 April 2016 | |||||||||||||||||||||||||
Dibutuhkan 126 dari 250 kursi untuk menjadi mayoritas di Parliamen Suriah | |||||||||||||||||||||||||
Kandidat | |||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||
|
Pemilihan parlemen diadakan di Suriah untuk memilih Dewan Rakyat pada tanggal 13 April 2016.[2] Pemilihan Parlemen di Suriah terjadi setiap empat tahun, dan yang terakhir terjadi pada tahun 2012, sementara pemilihan presiden yang dilakukan setiap tujuh tahun, pemilihan terakhir pada tahun 2014. Parlemen saat ini berakhir pada tahun 2020, untuk selanjutnya dilaksanakan pemilihan parlemen.
Di tengah-tengah hampir lima tahun perang saudara dan berikutnya negosiasi untuk gencatan senjata, menyusul intervensi militer rusia dalam Perang Sipil Suriah dan Angkatan Darat Suriah, Presiden Bashar al-Assad melaksanakan pemilu ini.
Pada saat pemilu, Kegubernuran Idlib hampir seluruhnya di luar kontrol pemerintah, karena dikuasai oleh Tentara Pembebas. Kegubernuran Ar-Raqqah dan Kegubernuran Dayr az-Zawr yang sebagian besar ditempati oleh ISIS. Dengan demikian, pemilu tidak terjadi di provinsi ini. Beberapa daerah seperti Aleppo, Homs dan Daraa juga dikuasai oleh pasukan anti-pemerintah pada saat pemilu. Rojava juga menjadi daerah semi-otonom sejak perang saudara dimulai.
Semua 250 anggota Dewan Rakyat terpilih dari 15 multi-anggota konstituen.
Konstituen | Kursi | Populasi |
---|---|---|
Kegubernuran Damaskus |
29 | 1,754,000 |
Keubernuran Rif Dimashq | 19 | 2,836,000 |
Aleppo (kota) | 20 | 2,132,100 |
Kegubernuran Aleppo | 32 | 2,735,900 |
Kegubernuran Homs | 23 | 1,803,000 |
Kegubernuran Hama |
22 | 1,628,000 |
Kegubernuran Lataki | 17 | 1,008,000 |
Kegubernuran Idlib |
18 | 1,501,000 |
Kegubernuran Tartus |
13 | 797,000 |
Kegubernuran Ar-Raqqah | 8 | 944,000 |
Kegubernuran Dayr az-Zawr | 14 | 1,239,000 |
Kegubernuran Al-Hasakah | 14 | 1,512,000 |
Kegubernuran Daraa |
10 | 1,027,000 |
Kegubernuran As-Suwayda | 6 | 370,000 |
Kegubernuran Quneitra | 5 | 90,000 |
Total | 250 | 21,377,000 |
Pimpinan Partai ba'ath Fron Progresif Nasional menguasai 200 dari 250 kursi, sedangkan oposisi di dalam dan luar negeri memboikot pemilu, jumlah pemilih adalah 57.56%. Dua orang Armenia yang terpilih sebagai Wakil Rakyat, yang salah satunya perempuan Armenia pertama dalam sejarah .[5]