Pengajaran remedial


Pengajaran remedial adalah upaya guru (dengan atau tanpa bantuan pihak lain) untuk menciptakan suatu situasi (kembali/bari/berbeda dari yang biasa) yang memungkinkan individu atau kelompok siswa dengan karakteristik tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan, melalui kegiatan berencana, terorganisasi dan terkontrol.[1] Pengajaran remedial ini merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) atau perbaikan (korektif).[2]

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), remedial berarti sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan. Dari sisi pengajaran, remedial berarti pengajaran ulang bagi siswa yang memiliki hasil belajar yang buruk.

Tujuan pengajaran

[sunting | sunting sumber]
  1. Tujuan Umum: untuk membantu peserta didik mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku
  2. Tujuan khusus:
    Secara khusus kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya. Selain itu agar peserta didik dapat:
  • memahami prestasi belajarnya sendiri sehingga bisa mengenali kelemahannya sendiri dalam mempelajari materi
  • memperbaiki atau mengubah cara belajar yang lebih baik
  • memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat
  • mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang lebih baik
  • melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya, setelah mereka mampu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya
  • mengembangkan sikap dan kebiasaan baru dalam belajar.[3]

Peran guru

[sunting | sunting sumber]

Untuk memberikan pengalaman positif dan memastikan efektivitas kursus remedial online, peran tutor dalam merancang dan mengatur pengalaman belajar, memberikan saran dan dukungan teknis, mendorong dan memfasilitasi diskusi, mendorong partisipasi, menggunakan berbagai bentuk pengajaran, dan menyelesaikan masalah komunikasi sangat penting.

Langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan kegiatan remedial yaitu: (1) Diagnosis kesulitan belajar

(2) Menemukan penyebab kesulitan

(3) Menyusun rencana kegiatan remedial

(4) Melaksanakan kegiatan remedial, dan

(5) Menilai kegiatan remedia

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Makmun, Abin Syamsuddin, 1938- (2000). Psikologi kependidikan : perangkat sistem pengajaran modul (edisi ke-Ed. revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya. ISBN 9795145967. OCLC 52513395. 
  2. ^ at-Taubany, Trianto Ibnu Badar (2017). Desain Pengembangan Kurikulum 2013 Di Madrasah. Kencana. hlm. 360. ISBN 9786024222307. 
  3. ^ Perencanaan Pembelajaran Kontemporer Berbasis Penerapan Kurikulum 2013. Deepublish. 2018. ISBN 9786024753788.