Pengilangan anggur Areni-1 adalah pengilangan anggur berusia 6,100 tahun yang ditemukan pada tahun 2007 di kompleks gua Areni-1 di desa Areni, provinsi Vayots Dzor, Republik Armenia, oleh tim yang beranggotakan arkeolog dari Armenia dan Irlandia. Penggalian yang dilakukan oleh Boris Gasparyan dari Institut Arkeologi dan Etnografi akademi sains nasional Armenia (the National Academy of Sciences of Armenia) dan Ron Pinhasi dari Universitas College Cork Irlandia ini mendapat sponsor dari yayasan Gfoeller, Amerika Serikat, dan Universias College Cork, Irlandia. Pada tahun 2008 Universitas California, Los Angeles (UCLA) juga bergabung dalam proyek ini. Sejak saat itu kegiatan penggalian juga disponsori oleh UCLA dan masyarakat geografis nasional (National Geographic Society). Kegiatan penggalian pengilangan anggur Areni-1 telah diselesaikan pada tahun 2010.
Di pengilangan anggur Areni-1 ditemukan tangki-tangki fermentasi, alat pemeras anggur, kendi-kendi penyimpan anggur, dan pecahan tembikar, yang diyakini setidaknya berusia ribuan tahun lebih tua dari pengilangan anggur yang berhasil digali di Yudea dan Samaria pada tahun 1963, yang merupakan pengilangan anggur tertua kedua di dunia yang saat ini diketahui.[1][2][3]
Sepatu Areni-1 ditemukan di gua yang sama pada tahun 2008.
Penggalian di situs Areni-1 dimulai pada tahun 2007 dan terus berlangsung hingga September 2010, ketika arkeolog Armenia, Amerika, dan Irlandia berhasil menemukan melalui penggalian, tangki sedalam 2 kaki (60 cm) bersama dengan 3.5 kaki (satu meter) basin/kolam yang terbuat dari tanah liat yang tertutupi oleh malvidin- pigmen primer pada tanaman. Selain penemuan ini, ditemukan biji anggur, sisa-sisa anggur yang telah diperas, buah plum, biji kenari, dan tanaman merambat yang telah mengering. Di samping itu, sejumlah cangkir minum yang juga ditemukan di sebelah kuburan kuno yang turut digali menunjukkan bahwa situs tersebut digunakan untuk upacara pemakaman dan praktek ritualistik.[4][5] Gua Areni-1 ditinggalkan setelah atapnya runtuh. Bahan organik yang tersimpan di dalamnya menjadi terawetkan berkat kotoran domba yang mencegah datangnya jamur yang dapat menghancurkan benda-benda tersebut.
Hasil keseluruhan penemuan yang dilakukan oleh tim diterbitkan pada beberapa waktu setelah penggalian selesai.
Hasil awal dari analisis kimia terhadap residu yang diperoleh dari dasar alat pemeras anggur dan kendi-kendi penyimpan anggur diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science pada bulan Januari 2011.[6]
Analisis botani dan tes radiokarbon yang dilakukan oleh para peneliti Universitas California, Irvine dan Universitas Oxford mengungkap penanggalan/usia pengilangan anggur Areni-1, yaitu sekitar 4,100 SM dan 4,000 SM, atau pada akhir periode zaman tembaga. Menurut Areshian, para penjual anggur menggunakan kaki mereka untuk memeras anggur di basin/kolam yang terbuat dari tanah liat tersebut. Sari anggur kemudian dialirkan ke dalam tangki dimana proses fermentasi berlangsung, hingga anggur siap dikemas ke dalam kendi. Kapasitas tangki anggur di pengilangan anggur Areni-1 diperkirakan sekitar 14-15 galon.
Menurut Areshian, penemuan pengilangan anggur Areni-1 telah memberikan wawasan yang lebih luas mengenail penelitian di bidang hortikultura. Patrick E. McGovern, seorang arkeolog biomolekuler dari museum Universitas Pennsylvania, juga menekankan pentingnya penemuan tersebut. Ia mengatakan bahwa penemuan pengilangan anggur Areni-1 tersebut merupakan hal yang penting dan unik karena menunjukkan skala produksi yang besar, yang mengindikasikan bahwa anggur pada saat itu telah dibudidayakan.
Identitas yang pasti mengenai orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut pada saat itu juga tidak diketahui, meskipun beberapa peneliti telah menduga bahwa mereka mungkin termasuk orang Kura-Araxes, dan kemungkinannya orang-orang tersebut telah memiliki hubungan perdagangan.