Penyamun yang tidak bertobat

Penyaliban karya Hans von Tübingen yang memperlihatkan penyamun baik di sebelah kanan Yesus (kiri gambar), dan penyamun yang tidak bertobat di sebelah kiri Yesus dengan seekor iblis. Sosok lainnya yang digambar adalah Bunda Maria, Santo Yohanes, dan tiga Maria (Maria (istri Klopas), Salome (murid Yesus) dan Maria Magdalena).

Penyamun yang tidak bertobat adalah sebuah karakter yang dideskripsikan dalam catatan Perjanjian Baru pada Penyaliban Yesus. Dalam naratif Injil, dua bandit penjahat disalibkan bersama dengan Yesus. Dalam catatan-catatan terawal, mereka ikut mengejek-Nya. Namun, dalam versi Injil Lukas, salah satunya tidak meminta keselamatan dari Yesus, sementara yang lainnya (yang dikenal sebagai penyamun yang bertobat) meminta belas kasihan.

Dalam penulisan apokrifal, penyamun yang tidak bertobat diberi nama Gestas, yang pertama kali muncul dalam Injil Nikodemus, sementara rekannya disebut Dismas. Kepercayaan foklor Pious kemudian menyatakan bahwa Gestas disalib di sebelah kiri Yesus dan Dismas disalib di sebelah kanan Yesus. Dalam Golden Legend karya Jacobus de Voragine, penyamun yang tidak bertobat diberi nama Gesmas. Penyamun yang tidak bertobat terkadang disebut sebagai "penyamun buruk" sebagai lawan dari penyamun baik. Gestas disalib bagian yang pertama.

Injil Kanak-Kanak Arab Apokrifal menyebut Gestas dan Dismas masing-masing sebagai Dumachus dan Titus. Menurut tradisi - contohnya dalam The Golden Legend karya Henry Wadsworth Longfellow[1] - Dumachus adalah salah satu dari sekawanan perampok yang menyerang Santo Yusuf dan Keluarga Kudus pada Pelarian ke Mesir mereka.

Referensi

[sunting | sunting sumber]