Perancangan proses kimia adalah kegiatan merancang proses untuk memperoleh perubahan fisis dan/atau kimiawi yang diharapkan. Perancangan proses adalah kegiatan yang penting dalam teknik kimia. Kegiatan ini dianggap sebagai puncak kegiatan teknik kimia, menyatukan semua aspek yang dipelajari bidang tersebut.
Perancangan proses dapat berupa perancangan fasilitas baru ataupun berupa modifikasi/ekspansi fasilitas yang sudah ada. Perancangan proses dimulai dari tahap konseptual dan berakhir pada tahap fabrikasi dan konstruksi hasil rancangan.
Perancangan proses berbeda dengan perancangan mesin. Pada perancangan mesin, dilakukan perancangan terhadap suatu unit operasi sementara perancangan proses melibatkan beberapa unit operasi.
Dokumentasi pada perancangan proses kimia berguna untuk mengkomunikasikan ide dan rencana kepada insinyur lain yang terlibat dalam proses perancangan, kepada agen luar, vendor peralatan, dan kontraktor. Untuk meningkatkan detail, dokumen perancangan proses meliputi:
Pekerjaan desainer proses meliputi pula penulisan manual operasi awal proses (start-up), pengoperasian, dan akhir proses (shut-down).
Dokumentasi dijaga untuk keperluan lanjut seperti untuk acuan pengoperasian dan modifikasi proses lebih lanjut.
Perancangan proses memiliki tujuan dan batasan.
Tujuan perancangan dapat berupa:
Batasan meliputi:
Faktor lain yang juga dapat menjadi bahan pertimbangan menyangkut:
Desainer pada umumnya tidak memulai perancangan dari nol, khususnya bila proyek yang ditangani cukup kompleks. Biasanya insinyur perancang memiliki data pilot plant atau data pabrik yang telah beroperasi penuh. Sumber data lain dapat berupa lisensor proses, hasil penelitian laboratorium,data ilmiah, dan masukan dari vendor.
Kemajuan teknologi perangkat lunak telah membantu dalam proses perhitungan yang dibutuhkan dalam perancangan proses, ataupun membantu pensimulasian proses. hasil simulasi dapat mengidentifikasi kelemahan dalam suatu desain sehingga memungkinkan desainer memilih alternatif yang terbaik.
Namun, insinyur perencana tetap mengandalkan heuristik, intuisi dan pengalaman dalam merencanakan proses. Kreativitas juga diperlukan dalam merancang suatu proses yang kompleks.