Precil jawa | |
---|---|
Microhyla achatina dari Bogor | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | M. achatina
|
Nama binomial | |
Microhyla achatina |
Percil jawa[2] adalah sejenis kodok mini dari suku Microhylidae. Nama ilmiahnya adalah Microhyla achatina. Nama-namanya dalam bahasa Inggris di antaranya Java Rice Frog, Javan Chorus-frog, dan Javanese Narrow-mouthed Frog.[3]
Kodok yang berukuran mini (precil, percil Jw., kodok kecil, anak kodok). Hewan dewasa berukuran sekitar 20 mm (jantan) hingga 25 mm (betina) dari ujung moncong hingga anusnya (SVL, snout-to-vent length).[2]
Sisi punggung (dorsal) berwarna coklat muda kekuningan atau agak kemerahan, dengan sepasang garis gelap, agak kehitaman,[2] membentuk pola-pola simetris sedikit menyerupai bentuk anak panah. Kadang kala sejalur garis putih tipis berjalan dari moncong ke anus lewat sebelah atas tulang punggungnya.[2] Permukaan kulit halus, tidak terdapat bintil-bintil. Ukuran kepala, mulut dan mata cenderung kecil. Terdapat selaput renang pada bagian dasar jari kaki belakangnya[4]
Kodok ini biasa ditemukan di hutan-hutan primer dan sekunder, kadang-kadang melanglang keluar hingga ke lingkungan permukiman manusia seperti di sawah-sawah, kebun dan pekarangan rumah.[2]
Beberapa ekor kodok jantan yang berdekatan sering kali berbunyi bersamaan, bersahut-sahutan serupa koor (chorus), dengan bunyi suara mirip cengkerik: trr-rr-rreek.. trr-rr-rreeek ! berulang-ulang. Bunyi panggilan ini ramai terdengar sesaat setelah gelap.
Makanannya terutama semut, anai-anai dan banyak jenis serangga kecil lainnya yang merayap-rayap di antara serasah. Kodok betina meletakkan sekitar 20 butir telur di genangan air yang menetap seperti di kolam, rawa, dan parit yang tidak mengalir.[2]
Percil jawa bersifat endemik di Pulau Jawa. Ditemukan menyebar di sepanjang pulau, mulai dari Jawa Barat (Banten, Bogor, Cibodas, Cianjur, Situgunung, Sukabumi, Lembang, Bandung, Gunung Papandayan, hingga Leuweung Sancang (Garut selatan) dan Pangandaran), Jawa Tengah (Wonosobo), sampai ke Jawa Timur (Pegunungan Tengger).[2]