Perkici
| |
---|---|
Loriini | |
Taksonomi | |
Kelas | Aves |
Ordo | Psittaciformes |
Superfamili | Psittacoidea |
Famili | Psittacidae |
Tribus | Loriini Selby, 1836 |
Genera | |
Oreopsittacus Charminetta |
Loriini adalah suku burung bayan arboreal berukuran kecil hingga sedang yang memiliki ciri lidah berujung sikat khusus untuk memakan nektar dari berbagai bunga dan buah-buahan lunak, terutama buah beri.[1] Spesies ini membentuk kelompok monofiletik dalam keluarga burung beo Psittaculidae . Kelompok ini tekenal dengan nama perkici , kasturi dan nuri. Mereka tersebar luas di seluruh wilayah Australasia, termasuk Asia Tenggara, Polinesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Australia, dan mayoritas mempunyai bulu berwarna sangat cerah.
Image | Genus | Living Species |
---|---|---|
Oreopsittacus Salvadori, 1877 |
| |
Charminetta Iredale, 1956 |
| |
Hypocharmosyna Salvadori, 1891 |
| |
Charmosynopsis Salvadori, 1877 |
| |
Synorhacma Joseph et al, 2020 |
| |
Charmosyna Wagler, 1832 |
| |
Charmosynoides Joseph et al, 2020 |
| |
Vini Lesson, R, 1833 |
| |
Neopsittacus Salvadori, 1875 |
| |
Lorius Vigors, 1825 |
| |
Psitteuteles Bonaparte, 1854 |
| |
Parvipsitta Mathews, 1916 |
| |
Pseudeos Peters, JL, 1935 |
| |
Chalcopsitta Bonaparte, 1850 |
| |
Glossoptilus Rothschild and Hartert, 1896 |
| |
Glossopsitta Bonaparte, 1854 |
| |
Saudareos Joseph et al, 2020 |
| |
Eos Wagler, 1832 |
| |
Trichoglossus Stephens, 1826 |
|
Burung perkici memiliki lidah berujung sikat khusus untuk memakan nektar dan buah-buahan lunak. Mereka dapat memakan bunga dari sekitar 5.000 spesies tanaman dan menggunakan lidah khusus mereka untuk mengambil nektar. Ujung lidah mereka mempunyai jumbai papila (rambut yang sangat halus), yang mengumpulkan nektar dan serbuk sari.
Perkici pelangi beraneka warna adalah salah satu spesies burung beo yang muncul dalam edisi pertama The Parrots of the World dan juga dalam litograf Burung Australia karya John Gould . Dulu dan sekarang, lori dan lorikeet dijelaskan[oleh siapa?] sebagai salah satu spesies burung beo terindah.
Di alam liar, perkici pelangi terutama memakan serbuk sari dan nektar, serta memiliki lidah yang disesuaikan khusus dengan makanannya. Banyak pemilik kebun buah-buahan menganggap mereka sebagai hama, karena mereka sering terbang berkelompok dan mengupas pohon yang berisi buah segar. Mereka juga sering berkunjung ke tempat makan burung yang menyediakan makanan ramah perkici, seperti nektar yang dibeli di toko, biji bunga matahari, dan buah-buahan seperti apel, anggur, dan pir.[2] Kadang-kadang mereka terlihat memakan daging.[3]
Perkici biru-laut terancam punah. Sekarang burung ini menjadi salah satu dari 50 burung paling langka di dunia. Perkici biru tergolong rentan. Masuknya tikus Eropa ke habitat pulau kecil burung-burung ini merupakan penyebab utama kepunahan burung-burung ini.[4] Berbagai upaya konservasi telah dilakukan untuk merelokasi sebagian burung ini ke lokasi yang bebas dari predasi dan perusakan habitat.