Perokok berantai

Perokok berantai
Perokok berantai

Perokok berantai merupakan orang yang biasa menyalakan rokok untuk dinikmati segera setelah selesai menikmati rokok lain, kadang-kadang menggunakan bekas rokok untuk menyalakan rokok berikutnya. Kebiasaan ini adalah salah satu bentuk kecanduan.[1]

Penggunaan crack dengan rokok dapat menyebabkan seseorang menjadi perokok berantai.[2]

Tingkatan di mana kebiasaan merokok secara berantai dikendalikan oleh ketergantungan nikotin telah dipelajari. Jumlah nikotin yang dihasilkan tidak tampak menjadi faktor yang berarti karena volume kepulan sedikit sekali berhubungan dengan frekuensi konsumsi rokok.[3]

Penggunaan klinis

[sunting | sunting sumber]

Kebiasaan merokok secara berantai adalah contoh kecanduan berlebihan menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.[4] Kebiasaan ini dapat digunakan sebagai bentuk terapi aversi bagi perokok yang tidak biasa merokok secara berantai, termasuk mereka yang ingin berhenti sama sekali .[5]

Ventilasi

[sunting | sunting sumber]

Aliran udara sekitar 1000 kaki kubik per menit per perokok diperlukan untuk memelihara kualitas udara yang memuaskan ketika seseorang itu adalah perokok berantai.[6]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Charles Gerras, The encyclopedia of common diseases, hlm. 17 
  2. ^ Gary L. Fisher, Nancy A. Roget (2008), Encyclopedia of Substance Abuse Prevention, Treatment, and Recovery, hlm. 194 
  3. ^ Kolonen S, Tuomisto J, Puustinen P, Airaksinen MM. (1992), "Effects of smoking abstinence and chain-smoking on puffing topography and diurnal nicotine exposure", Pharmacol Biochem Behav., 42(2): 327–32 
  4. ^ Helen Keane, What's Wrong with Addiction?, hlm. 100 
  5. ^ James Cocores, The Clinical management of nicotine dependence 
  6. ^ Brian Allan Rock, Ventilation for environmental tobacco smoke, hlm. 48