Petani dan Beludak adalah salah satu Fabel Aesop, bernomor 176 dalam Perry Index.[1] Kisah tersebut mengandung pesan moral bahwa kemurahan hati kepada orang jahat akan mendatangkan pengkhianatan dan merupakan sumber dari peribahasa 'menyimpan beludak dalam hati'. Fabel tersebut tak sama dengan Ular dan Petani, yang situasinya berbalik saat persahabatan terjalin antar keduanya. Moral cerita tersebut mirip dengan Kalajengking dan Katak.
Cerita tersebut mengisahkan seorang petani yang menemukan seekor beludak yang membeku di salju. Merasa kasihan dengannya, ia mengambilnya dan menempatkannya di jubahnya. Saat mendapatkan kehangatan, beludak tersebut menggigit orang yag menyelamatkannya, yang tewas dan menyadari bahwa ini adalah kesalahannya sendiri. Cerita tersebut muncul dalam sumber-sumber Yunani dan Latin.