Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (September 2023)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Phantom Blood | |
ファントムブラッド (Fantomu Buraddo) | |
---|---|
Genre | Petualangan, fantasi, supranatural |
Manga | |
Pengarang | Hirohiko Araki |
Penerbit | Shueisha |
Imprint | Jump Comics |
Majalah | Weekly Shōnen Jump |
Demografi | Shōnen |
Terbit | 1 Januari 1987 – 26 Oktober 1987 |
Volume | 5 |
Film anime | |
Sutradara | Jūnichi Hayama |
Skenario | Kōyō Yamada |
Musik | Marco d' Ambrosio |
Studio | A.P.P.P. |
Tayang | 17 Februari 2007 |
Durasi | 100 menit |
Media lainnya | |
| |
Kronologi | |
Dilanjutkan dengan: Battle Tendency |
Phantom Blood (Jepang: ファントムブラッド , Hepburn: Fantomu Buraddo) adalah seri manga karya Hirohiko Araki yang dirilis pada 1987. Phantom Blood merupakan bagian pertama dari seri JoJo no Kimyou na Bouken. Manga ini diserialkan di Weekly Shounen Jump oleh penerbit Shueisha dengan judul JoJo no Kimyou na Bouken Dai Ichi Bu Jonathan Joestar: Sono Seishun yang dikoleksikan menjadi lima volume; koleksi tiga volume dirilis oleh Shueisha di Jepang pada 2002. Arc ini diserialkan dari 1 Januari hingga 26 Oktober 1987, yang nantinya dilanjutkan dengan Battle Tendency.
Kisah bermulai di Inggris pada awal dan akhir 1880-an, yang menuturi Jonathan Joestar, pewaris harta keluarga kaya Joestar, dengan kakak angkatnya, Dio Brando, yang berniat merebut harta keluarga tersebut. Dengan memakai Topeng Batu, Dio berubah menjadi vampir. Tak ingin Dio merajalela, Jonathan mempelajari teknik Hamon, teknik bela diri yang memancarkan energi matahari, dengan tujuan memusnahkan si vampir Dio. Hirohiko Araki mengatakan kisah ini merupakan "cerita yang hidup" dan "menegaskan akan kehidupan manusia yang berliku", karena tokoh utamanya berkembang demi mengatasi masalah yang menghadangnya.
Penilaian mengenai seri ini beragam, mulai dari yang biasa-biasa saja, hingga yang positif. Kritik berfokus pada bentuk anatomi dan pose-pose karakternya. Hirohiko Araki mengetahui serinya bukanlah "terbaik di antara yang terbaik", karena diterbitkan bersamaan Dragon Ball dan Tinju Bintang Utara. Manga ini telah diadaptasi menjadi anime, yang satu dalam bentuk film, satunya lagi sebagai seri televisi. Filmnya diproduksi oleh A.P.P.P. pada 2007. Sedangkan seri televisinya diproduksi oleh David Production pada 2012. Seri manga ini juga pernah diadaptasi menjadi permainan video oleh Bandai pada 2006.