Pohon Kenari adalah salah satu fabel Aesop dan bernomor 250 dalam Perry Index. Fabel Pohon Kenari kemudian menjadi fondasi fabel berbeda.
Terdapat dua versi Yunani berkaitan dari fabel tersebut. Menggambarkan perlakuan buruk orang-orang yang membalas hal baik dengan keburukan, kisah tersebut menceritakan sebuah pohon kenari (καρυα) yang berdiri di pinggir jalan yang kacang-kacangnya dijatuhkan dengan cara dilempari ranting dan batu. Pohon tersebut kemudian mengeluh, 'Orang-orang menikmati buah-buahku, tetapi mereka memakai cara buruk untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka.'[1] Keluhan tersebut berkaitan dengan debat tentang rasa terima kasih yang tercantum dalam cerita India dari Panchatantra yang menceritakan sebuah pohon mangga yang bertanya apa hukumnya membalas kebaikan dengan kejahatan dan menyatakan bahwa pengalamannya dengan manusia adalah perlakuan buruk meskipun ia menyediakannya buah dan keteduhan.[2] Di sisi lain, rasionalis Jerman abad ke-18, Gotthold Ephraim Lessing, mengutip apa dasar sebenarnya untuk rasa terima kasih dalam fabel "Pohon Oak dan Babi".[3] Seekor babi memakan kaki oak sebagai balasan atas keserakahan murni dari pohon tersebut dan menyatakan bahwa satu-satunya rasa terima kasih yang dapat diwujudkan adalah agar oak tersebut menggugurkan akorn-akorn yang disukainya.