Protes Anpo 安保闘争 | |||
---|---|---|---|
Tanggal | 1959–1960 1970 | ||
Lokasi | Jepang | ||
Sebab | Oposisi terhadap Perjanjian Kerja Sama dan Keamanan antara Amerika Serikat dan Jepang dan pangkalan Amerika di negara tersebut | ||
Tujuan | 1959-1960
1970 | ||
Konsesi yang diberikan |
| ||
Pihak terlibat | |||
|
Protes Anpo, atau dikenal dengan sebutan Unjuk rasa Anpo (安保闘争 , Anpo tōsō) adalah serangkaian protes besar-besaran di seluruh Jepang dari tahun 1959 hingga 1960, dan sekali lagi pada tahun 1970, menentang Perjanjian Keamanan Amerika Serikat–Jepang, yang merupakan perjanjian yang memungkinkan Amerika Serikat mempertahankan pangkalan militer di tanah Jepang.[1] Nama protes tersebut berasal dari istilah Jepang untuk Perjanjian Keamanan. Anzen Hoshō Jōyaku (安全保障条約 ), atau Anpo (安保 ).
Protes pada tahun 1959 dan 1960 dilakukan untuk menentang revisi tahun 1960 dari Perjanjian Keamanan 1952, dan akhirnya berkembang menjadi protes populer terbesar di era modern Jepang. Pada puncak protes pada bulan Juni 1960, ratusan ribu pengunjuk rasa mengepung gedung Diet Nasional Jepang di Tokyo hampir setiap hari, dan protes besar terjadi di kota-kota lain di seluruh Jepang.[2]
Pada tanggal 15 Juni, pengunjuk rasa menghancurkan jalan mereka ke kompleks Diet itu sendiri, yang menyebabkan bentrokan kekerasan dengan polisi di mana seorang mahasiswi Universitas Tokyo, bernama Michiko Kanba, terbunuh.[1][3] Sebagai buntut dari insiden ini, rencana kunjungan ke Jepang oleh presiden Dwight D. Eisenhower dibatalkan, dan perdana menteri Nobusuke Kishi terpaksa mengundurkan diri.[4]
Protes putaran kedua terjadi pada tahun 1970, pada saat pembaruan otomatis perjanjian tahun 1960. Meskipun durasinya lebih pendek, protes-protes selanjutnya ini juga mencapai ukuran yang signifikan.