Protes Brasil 2013 | |||
---|---|---|---|
Tanggal | 28 Februari 2013 | – sekarang||
Lokasi | Brasil | ||
Tujuan | Mencabut kenaikan ongkos transportasi umum Juni 2013 | ||
Metode | Civil disobedience,pawai protes, aktivitas internet, unjuk rasa | ||
Status | Sedang berlangsung | ||
Pihak terlibat | |||
|
Protes Brasil 2013 adalah unjuk rasa yang berlangsung di beberapa kota di Brasil pada tahun 2013. Demonstrasi dilakukan untuk memprotes kenaikan tarif transportasi umum seperti bus, kereta api di beberapa kota di negara tersebut.[1][2][3][4]
Demonstrasi juga dilakukan untuk memprotes penyelenggaraan Piala Konfederasi 2013 di Brasil. Pengunjuk rasa marah dengan jumlah uang yang dihabiskan untuk penyelenggaraan Piala Konfederasi 2013 dan Piala Dunia 2014 tahun depan.[5] Unjuk rasa meledak di kota-kota penyelenggara Piala Konfederasi 2013. Warga Brasil sebagian besar mengusung protes yang mengecam pengeluaran besar pemerintah untuk persiapan Piala Dunia 2014 sehingga menimbulkan krisis dalam negeri. Salah satu akibatnya, tarif transportasi mengalami kenaikan sebesar 20 persen.
Demonstrasi menentang kenaikan tarif bus dimulai di Porto Alegre pada bulan Maret ketika para pengunjuk rasa berhasil membuat pemerintah kota akhirnya mengurangi harga tiket. Di Goiânia demonstrasi dimulai pada 16 Mei, sebelum pengumuman resmi kenaikan tarif yang terjadi pada 22 Februari. Tarif mencapai hingga R $ 2,70 sampai R $ 3,00. Protes memuncak pada tanggal 28 Febuari di Plaza da Bíblia, Universitas Sektor Timur. Empat bus hancur, dua dibakar,dua rusak berat dan 13 kendaraan rusak ringan. Pada saat itu, 24 siswa baru saja ditangkap karena berbuat kerusuhan. Demo terakhir pada tanggal 6 Juni ketika siswa mengepung jalan-jalan di pusat kota membakar ban melemparkan bom bensin dan memecahkan jendela mobil polisi. Pada tanggal 13 Juni, biaya kembali biaya £ 2,70, setelah perintah yang dikeluarkan oleh Hakim Fernando Xavier de Mello,
Di Sao Paulo Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke para pengunjuk rasa dan menahan sekitar 40 orang di kawasan pusat kota. Polisi mengatakan telah menyita bom minyak, pisau dan narkoba dari para pengunjuk rasa. Sedikitnya 55 orang terluka dalam aksi kekerasan ini, demikian laporan koran Folha de Sao Paulo. Dilaporkan enam wartawan turut mengalami luka dan dua diantaranya terkena tembakan di wajah. Dalam aksi demo tersebut para pengunjuk rasa mencoba menguasai jalan utama kota, Avenida Paulista, di mana banyak toko dirusak.
Selain di Sao Paulo, aksi penolakan kenaikan tiket transportasi umum juga berlangsung di Rio de Janeiro dan kota besar lainnya, di mana massa berkumpul mendesak kebijakan kenaikan harga tiket dicabut. Harga tiket untuk tiket satu kali perjalanan di Brasil meningkat mulai 2 Juni lalu dari 3 real atau sekitar Rp12.000 menjadi 3,2 real atau lebih dari Rp31.000.[6]
Pada tanggal 16 Juni 2013 Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Ratusan pengunjuk rasa di Brasil bentrok dengan polisi dekat Stadion Maracana di Rio de Janeiro. Polisi menembakkan gas air mata sebelum pertandingan sepak bola Piala Konfederasi antara Italia dan Meksiko dimulai. Pengunjuk rasa memprotes biaya tinggi dalam penyelenggaraan Piala Konfederasi dan Piala Dunia 2014 yang diselenggarakan oleh negara yang memiliki layanan publik terbatas itu. Protes yang sama juga terjadi sebelum pertandingan perdana . Sementara aksi protes lanjutan direncanakan akan berlangsung di seluruh Brasil. Bentrokan pada 16 Juni terjadi di luar stasiun metro dekat Stadion Maracana. Sekitar 600 orang demonstran menolak kenaikan harga tiket bus dan penggunaan dana publik untuk Piala Konfederasi dan Piala Dunia tahun depan.[7]