Konten dan perspektif penulisan artikel ini tidak menggambarkan wawasan global pada subjeknya. |
Ransum tentara (Inggris: Individual Combat Rations) adalah makanan pra-saji atau makanan kaleng yang mudah disiapkan dan dimakan. Dan biasanya dibawa oleh pasukan militer di medan perang. Mereka dibedakan dari makanan biasa, karena dirancang untuk persiapan cepat di lapangan, menggunakan kaleng, pra-masak atau beku kering, bubuk minuman, dan makanan konsentrat berbentuk batang, serta dengan umur simpan jangka panjang.
Indonesia telah memperkenalkan ransum personil militer pada pertengahan 1970-an dalam rangka standardisasi nutrisi untuk prajurit di lapangan. Ada tiga jenis ransum dan masing-masing terdiri dari tiga menu dan paket minuman tambahan, sehingga energi totalnya mencapai sekitar 2.700 kcal (11.000 kJ). Contohnya, menu untuk tipe C adalah nasi goreng Jawa, nasi goreng saus Bali, dan nasi ayam. Minumannya ada kopi instan, gula bubuk, jus jeruk bubuk, teh celup, dan bubuk susu. Semua ransum harus dipanaskan selama 15 menit di atas api. Hampir semua produk yang dibuat di Indonesia dan diproduksi menurut standar militer Indonesia . [1]
Militer Denmark mengembangkan sebuah ransum modern yang terinspirasi dari ransum buatan Norwegia dan Amerika. Ransume tersebut berisi makanan yang dikeringkan beku dan dengan tambahan seperti buah dan kacang yang dikeringkan, bar energi, biskuit keras, pate daging, dan sebagainya.