Resam | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Divisi: | Polypodiophyta |
Kelas: | Polypodiopsida |
Ordo: | Gleicheniales |
Famili: | Gleicheniaceae |
Genus: | Dicranopteris |
Spesies: | D. linearis
|
Nama binomial | |
Dicranopteris linearis | |
Sinonim | |
Gleichenia linearis (Burm. f.) S.W. Clarke |
Resam, rasam, atau paku andam (Dicranopteris linearis syn. Gleichenia linearis) merupakan jenis paku yang besar yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di pegunungan. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom).
Resam dikenal sebagai tumbuhan invasif di beberapa tempat karena mendominasi permukaan tanah menyebabkan tumbuhan lain terhambat pertumbuhannya. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hampir semua daerah tropik dan subtropis di Asia dan Pasifik. Habitatnya adalah tebing teduh dan lembap mulai pada ketinggian 200 m hingga 1500 m di atas permukaan laut.
Dulu tangkai daunnya dipakai sebagai pena.
Dalam bahasa Indonesia, istilah "resam" juga dapat memiliki arti sebagai "kebiasaan" atau "adat", yang mana istilah ini diperkirakan diturunkan dari nama tanaman paku ini, hal ini tercermin pada suku Moronene yang akar namanya didasarkan atau berasal dari tanaman paku ini.
Istilah resam dapat ditemui dalam perumpamaan (peribahasa yang berupa perbandingan), contohnya yakni "Resam air ke air, resam minyak ke minyak", yang berarti biasanya orang lebih suka bergaul kepada kaumnya sendiri daripada dengan kaum lain atau bila terjadi perselisihan maka biasanya orang akan berpihak pada bangsanya, etnisnya, atau kawannya.