Rezin | |
---|---|
Rasin dari Siria | |
Raja Aram Damsyik | |
Berkuasa | 754 SM–732 SM |
Pendahulu | Ben-Hadad III |
Pengganti | Tidak ada |
Raja bersama (co-regent) | Taklukan Raja Diraja Tiglat-Pileser III dari Asiria |
Kelahiran | Tidak tahu Damaskus |
Kematian | 732 SM Damaskus |
Rezin dari Aram [1] atau Rasin dari Suriah dalam Alkitab Douay-Rheims (DRB) (bahasa Ibrani: רְצִין, Modern Rəṣîn Tiberias Reṣîn; bahasa Akkadia: 𒊏𒄭𒀀𒉡/𒊏𒆥𒀀𒉡, translit. Ra-ḫi-a-nu/Ra-qi-a-nu; bahasa Aram: probably Raḍyan; bahasa Latin: Rasin; bahasa Inggris: Rezin) adalah raja yang memerintah dari Damaskus pada abad ke-8 SM.[2] Selama pemerintahannya, ia adalah taklukan dari Raja Tiglat-Pileser III dari Asyur pada tahun 738 SM (menurut catatan Asyur berkaitan pemerintahan Tiglat-Pileser).[3] Pemerintahannya berakhir sekitar tahun 732 SM ketika Tiglat-Pileser menjarah Damaskus dan mencaplok Aram.[3] Menurut Alkitab, penjarahan Damaskus adalah hasil hasutan Ahas, raja Yehuda kepada Tiglat-Pileser III yang berakhir dengan terbunuhnya Rezin (2 Raja–raja 16:7–9). Ini merupakan pembalasan Ahas karena Rezin bersekutu dengan Pekah bin Remalya, raja Israel memerangi Yehuda. Kegagalan serangan kedua raja tersebut dan kekalahan mereka terhadap Asyur telah dinyatakan oleh nabi Yesaya dalam nubuat yang menyebutkan nama "Imanuel" di dalamnya (Yesaya 7:14).[4][5]
Rezin bersekutu dengan sejumlah raja-raja di Levant (misalnya, Hiram II, raja Tirus) untuk memberontak melawan Tiglat-Pileser III. Pemerintahan Rezin berakhir pada tahun 732 SM, ketika Tiglat-Pileser III merebut Damaskus dan mencaplok Aram:[3]
Untuk menyelamatkan nyawanya, ia (Raḫiānu) melarikan diri sendirian dan memasuki gerbang kotanya [seperti] seekor luwak. Aku [me]nyulakan orang-orang pentingnya hidup-hidup sambil membuat (penduduk) negerinya menonton. Selama empat puluh hari aku mendirikan perkemahanku [menge]lilingi kotanya dan mengurungnya (di sana) seperti seekor burung dalam sangkar. Aku memotong habis perkebunannya, [...] ..., (dan) ladang-ladangnya, yang tidak banyak; aku tidak membiarkan satupun (berdiri). Aku mengepung (dan) merebut [kota ...]ḫādara, rumah leluhur Raḫiānu (Rezin) di tanah Damaskus, [tem]pat di mana ia dilahirkan. Aku membawa pergi 800 penduduk, dengan harta milik mereka, lembu-lembu mereka, (dan) kambing dan domba mereka. Aku membawa pergi 750 tawanan dari kota-kota Kuruṣṣâ (dan) Samāya, (serta) 550 tawanan dari kota Metuna. Seperti bukit-bukit setelah Air Bah, aku menghancurkan 591 kota dari 16 distrik di tanah Damaskus. (RINAP 1, Tiglath-Pileser III 20, l. 8’-17’)[6]
Prasasti Asyur menunjukkan bahwa Tiglat-Pileser melakukan suatu kampanye selama tiga tahun di Levant pada tahun 734-732 SM. Pada tahun pertama ia menyerang orang Filistin dan merebut kota-kota pesisir, Tirus dan Sidon. Pada tahun kedua ia menghancurkan negeri Aram dan orang-orang Arab yang tinggal di Trans-Yordania di bawah Ratu Shamsi. Meskipun ia mengalahkan orang Aram di medan pertempuran, ia gagal untuk merebut Damaskus. Pada tahun ketiga ia berhasil menduduki Damaskus, di mana dia membunuh Raja Rezin. Ia juga menghancurkan dan meratakan desa-desa di Israel Utara. Dia membual telah membunuh Raja Pekah, dan mendudukkan Hosea di atas takhta. Hanya ibu kota Samaria yang berkubu masih ada, dan seluruh tanah itu dibuat miskin. Arkeologi membuktikan bahwa banyak kota-kota yang hancur selama periode ini tidak pernah dibangun kembali.
Menurut Alkitab, kejatuhan Damaskus adalah hasil hasutan Raja Ahas dari Yehuda dan berakhir dengan hukuman mati atas Rezin (2 Raja–raja 16:7–9). Hukuman mati atas Rezin ini tidak mempunyai bukti independen untuk dibenarkan atau disanggah.[7]
Menurut Kitab 2 Raja-raja Rezin bersekutu dengan Pekah bin Remalya, melawan Ahas. Kekalahan kedua raja itu telah dijanjikan kepada Ahas dalam nubuat Imanuel yang tercatat pada Yesaya 7:14, terkait dengan kelahiran seorang anak yang mungkin menjadi pewaris kerajaan Ahas, yaitu Hizkia, sewaktu digenapi.[4]
Didahului oleh: Hezion |
Raja Aram-Damsyik 754 SM–732 SM |
Diteruskan oleh: Tidak ada |