Ritus Ambrosian, juga disebut Ritus Milan, adalah sebuah Ritus Barat Liturgi Katolik. Ritus ini dinamai dari nama Santo Ambrosius, seorang Uskup Milan pada abad keempat. Ritus Ambrosian, yang berbeda dengan Ritus Romawi, dilakukan oleh sekitar lima juta umat Katolik di kawasan Keuskupan Agung Milan, Italia (kecuali kawasan Monza, Treviglio, Trezzo sull'Adda dan beberapa paroki lainnya), di beberapa paroki di Keuskupan Como, Keuskupan Bergamo, Keuskupan Novara, Keuskupan Lodi dan di sekitar lima puluh paroki di Keuskupan Lugano, di Kanton (kabupaten) Ticino, Swiss.
Walaupun di beberapa waktu dalam sejarah Ritus Ambrosian yang unik ini terkena risiko penindasan, ritus ini berhasil untuk tetap ada, dan berubah, setelah Konsili Vatikan Kedua sebagian karena Sri Paus saat itu, Paus Paulus VI bersimpati padanya karena ia dulunya sempat menjadi Uskup Agung Milan. Pada abad ke-20, ritus ini menjadi hal yang menonjol dan bergengsi dari semua perhatian dari dua Uskup Agung Milan yang juga ahli di bidangnya masing-masing: Achille Ratti, yang kemudian menjadi Paus Pius XI, dan Ildefonso Schuster yang terberkati, di mana keduanya terlibat dalam penelitian dan publikasi tentang ritus ini sebelum menduduki jabatan mereka tersebut.