Filipina Tengah Raya | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Filipina Indonesia (Gorontalo dan Sulawesi Utara) Malaysia (Sabah) | ||||||||
Penutur | |||||||||
| |||||||||
Kode bahasa | |||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||
Glottolog | grea1284 [1] | ||||||||
Portal Bahasa | |||||||||
Rumpun bahasa Filipina Tengah Raya adalah sub-cabang dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa ini dituturkan di Filipina, Indonesia (Gorontalo dan Sulawesi Utara), dan Malaysia (Sabah).[2] Sub-cabang ini diusulkan oleh Robert Blust (1991) berdasarkan bukti leksikon dan fonologi,[2] lalu diterima oleh hampir semua ahli bahasa.[3][4][5][6]
Sebagian besar bahasa utama di Filipina termasuk dalam sub-cabang Filipina Tengah Raya: Tagalog, Bisaya Cebu, Hiligaynon, Waray; Bikol Tengah, Maranao, dan Magindanao.[7] Di Sulawesi, Indonesia, bahasa Gorontalo merupakan bahasa terbesar ketiga berdasarkan jumlah penuturnya, selain itu juga terdapat Bahasa Mongondow yang mendapat predikat sebagai bahasa daerah di Indonesia yang paling mirip dengan Bahasa Tagalog dan Bahasa Maguindanao.[8]
Menurut Blust, penyebaran bahasa Filipina Tengah Raya saat ini adalah hasil dari perpindahan penduduk besar-besaran yang terjadi sekitar tahun 500 SM, sehingga menyebabkan meratanya banyak keragaman bahasa di Filipina bagian tengah dan selatan.
Sisa-sisa keanekaragaman sebelumnya masih dapat ditemukan di daerah peninggalan di wilayah Filipina Tengah Raya, yaitu Manide di Luzon bagian selatan, Ati di Panay, Mangyan Utara di Mindoro, Kalamian di Palawan bagian utara, serta Bilik di Mindanao bagian selatan.[2]
Penggolongan dalam rumpun bahasa Filipina Tengah Raya terdiri dari cabang-cabang berikut yang lebih kecil:[2]