Samuel George Morton | |
---|---|
Lahir | [1] Philadelphia, Pennsylvania | 26 Januari 1799
Meninggal | 15 Mei 1851 Philadelphia, Pennsylvania | (umur 52)
Pendidikan | University of Pennsylvania Edinburgh University |
Pekerjaan | Physician, natural scientist |
Tanda tangan | |
Penghargaan | |
Samuel George Morton (26 Januari 1799 - 15 Mei 1851) adalah seorang dokter dan ilmuwan alam asal Amerika Serikat. Morton, yang dibesarkan seorang Quaker tetapi menjadi Episcopalian di usia pertengahan, lahir di Philadelphia, Pennsylvania, menempuh pendidikan di Westtown School, dan lulus dari University of Pennsylvania pada tahun 1820.[2] Setelah mendapatkan gelar lanjutan dari University of Edinburgh di Skotlandia, ia mulai berkarier di Philadelphia pada tahun 1824. Ia adalah salah satu pendiri College Kedokteran Pennsylvania di Philadelphia[3] dan menjabat sebagai profesor anatomi dari 1839 sampai pengunduran dirinya tahun 1843.[4] Dia terpilih sebagai anggota American Antiquarian Society pada tahun 1844.[5]
Morton adalah penulis buku yang produktif mengenai berbagai subjek dari tahun 1823 hingga 1851. Dia menulis Geological Observations pada tahun 1828, dan Synopsis of the Organic Remains of the Cretaceous Group of the United States pada tahun 1834. Esai medis pertamanya, pada pengguna cornine dalam demam intermiten, pada tahun 1825 diterbitkan di Philadelphia Journal of the Medical and Physical Sciences.[6] Bibliografinya termasuk Hybridity in Animals and Plants (1847), Additional Observation on Hybridity (1851), dan An Illustrated System of Human Anatomy (1849).
Dalam makalah tahun 1978 yang kemudian menjadi buku berjudul The Mismeasure of Man, Stephen Jay Gould menegaskan bahwa Morton memiliki, -mungkin karena bias tidak sadar-, data yang dilaporkan secara selektif, komposisi sampel yang dimanipulasi, membuat kesalahan analitis, dan tengkorak yang dibuat secara sistematis untuk mendukung pandangannya mengenai prasangka tentang perbedaan intelijen di antara populasi yang berbeda. Buku Gould dibaca secara luas dan Morton dianggap sebagai salah satu kasus utama efek bias tak sadar dalam pengumpulan data, dan sebagai salah satu tokoh utama dalam sejarah awal rasisme ilmiah.
His first medical essay was on the user of cornine in intermittent fever, and was published in the Philadelphia Journal of the Medical and Physical Sciences (xi. 195, A.D. 1825).