Korps Adipati Braunschweig (bahasa Jerman: Herzoglich Braunschweigisches Korps), umumnya dikenal dengan julukan Braunschweig Hitam atau Schwarze Schar (Pasukan Hitam) atau Schwarze Legion (Legion Hitam) dalam bahasa Jerman, adalah satuan militer yang aktif selama peperangan era Napoleon. Korps ini terdiri dari sukarelawan yang dikumpulkan oleh Friedrich Wilhelm, Adipati Braunschweig-Wolfenbüttel (1771–1815). Sang adipati sangat menentang pendudukan wilayah Jerman oleh Napoleon Bonaparte.[1] Wilayah sang adipati sendiri (Kadipaten Braunschweig-Lüneburg) dibubarkan oleh Napoleon untuk dijadikan bagian dari negara satelit Prancis Kerajaan Westfalen. Korps ini dibentuk pada tahun 1809 setelah meletusnya perang antara Kekaisaran Prancis Pertama melawan Kekaisaran Austria. Korps ini pada awalnya berjumlah 2.300 dan terdiri dari campuran infanteri, kavaleri dan belakangan ditambah artileri pendukung.[1][2][3]
Sebagian besar satuan korps ini mengenakan seragam hitam, sehingga satuannya dijuluki "hitam", walaupun beberapa satuan yang ringan (seperti penembak jitu dan uhlan) mengenakan seragam hijau. Korps Braunschweig Hitam mengenakan lencana tengkorak perak di topi mereka. Korps ini memperoleh reputasi yang mengerikan dan terlibat dalam pertempuran-pertempuran besar, termasuk Pertempuran Quatre Bras pada 16 Juni 1815. Namun, sang adipati gugur dalam pertempuran tersebut. Selain itu, korps ini menghadapi masalah dalam merekrut, mengganti korban jiwa, dan pendanaan, sehingga pada akhirnya dibubarkan pada awal tahun 1820-an.
Pencapaian Korps Braunschweig Hitam menjadi perhatian umum di Britania pada masa Victoria: contohnya adalah lukisan John Everett Millais yang berjudul The Black Brunswicker. Lukisan yang diselesaikan pembuatannya pada tahun 1860 ini menggambarkan pasukan Braunschweig yang sedang berpisah dengan seorang perempuan yang tidak dinamai.