Seberang Perai | |
---|---|
Kota Seberang Perai Bandaraya Seberang Perai | |
Transkripsi Lainnya | |
• Jawi | سبرڠ ڤراي |
• Tionghoa | 威省 |
• Tamil | செபராங் பிறை |
Koordinat: 5°24′N 100°28′E / 5.400°N 100.467°E | |
Negara | Malaysia |
Negara bagian | Pulau Pinang |
Didirikan | 1800 |
Jajahan mahkota Britania | 1 April 1867 - 31 Agustus 1957 |
Pendudukan Jepang | 19 Desember 1941 - 3 September 1945 |
Mendapat status munisipalitas | 15 Desember 1976[1] |
Mendapat status kota | 16 September 2019[2] |
Pemerintahan | |
• Pemerintah Lokal | Majelis Kota Seberang Perai |
• Wali Kota | Rozali Mohamud |
Luas | |
• Total | 751 km2 (290 sq mi) |
Populasi (2010) | |
• Total | 818.197 |
• Kepadatan | 1.089,5/km2 (2,822/sq mi) |
Zona waktu | UTC+8 (MST) |
• Musim panas (DST) | Tidak diterapkan |
Kode pos | 12xxx hingga 14xxx |
Kode area | +6043, +6045 |
Tanda nomor kendaraan bermotor | P |
Situs web | www |
Seberang Perai adalah sebuah kota di negara bagian Malaysia Pinang. Kota ini terletak di Semenanjung Malaysia di seberang Pulau Pinang dan berbatasan dengan Kedah di sebelah barat dan timur, serta Perak di sebelah selatan. Pusat kotanya berada di Butterworth, sedangkan pemerintahan lokalnya yaitu Majelis Bandaraya Seberang Perai terpusat dekat dengan Bukit Mertajam. Per tahun 2010, Seberang Perai memiliki penduduk sejumlah 815.000 orang, menjadikannya sebagai kota yang paling padat kedua di Malaysia.[3][4]