Separatisme kulit putih adalah gerakan politik atau sosial yang ingin mendirikan negara sendiri untuk orang-orang kulit putih yang terpisah dari kelompok-kelompok lainnya. Gagasan ini merupakan salah satu bentuk nasionalisme kulit putih dan dapat menjadi salah satu manifestasi supremasi kulit putih.[1]
Kelompok separatis kulit putih mengklaim keberadaan ikatan genetik antara kebudayaan Anglo-Saxon, Nordik dan kebudayaan Eropa lainnya, termasuk mereka yanga berada di luar Eropa.
Mayoritas penganut gagasan separatisme kulit putih biasanya menolak pernikahan campur. Gagasan ini tidak selalu sama dengan supremasi kulit putih karena pendukung gagasan supremasi kulit putih umumnya memiliki keinginan untuk mendominasi (seperti dalam kasus apartheid, perbudakan atau segregasi), sementara pendukung separatisme kulit putih menginginkan pemisahan berdasarkan ras saja.[2] Separatisme kulit putih juga tidak sama dengan segregasi ras,[3] karena dalam segregasi kelompok-kelompok yang berbeda tinggal di negara yang sama, tetapi kehidupan sehari-hari mereka dipisah. Segregasi ras pernah diberlakukan oleh pemerintah Afrika Selatan pada masa apartheid.[4]
Gagasan separatisme kulit putih dikritik karena dianggap sebagai "samaran" bagi gagasan supremasi kulit putih.[5]