Skandal peretasan telepon News International adalah skandal yang melibatkan News of the World, tabloid Britania yang diterbitkan oleh News Corporation. Oknum di News of the World dituduh melakukan peretasan telepon. Ada pula tuduhan bahwa oknum melakukan pengumpulan informasi dengan menyuap polisi.
Awalnya News of the World diduga meretas telepon selebritas, politikus, dan keluarga kerajaan Britania. Namun, pada Juli 2011, dilaporkan bahwa telepon Milly Dowler, seorang anak perempuan yang dibunuh; saudara tentara Britania yang meninggal; dan korban bom London 2005, diretas oleh News of the World, sehingga masyarakat marah. Sponsor pun memboikot.[1] Akhirnya tabloid News of the World ditutup pada tanggal 10 July, setelah 168 tahun terbit.[1]
Skandal ini mengakibatkan pengunduran diri beberapa tokoh, seperti Les Hinton dan Rebekah Brooks. Polisi Sir Paul Stephenson juga mundur dari jabatannya. Mantan penyunting News of the World Andy Coulson, bekas penyunting eksekutif tabloid Neil Wallis, dan Brooks ditangkap. Rupert Murdoch dan anaknya James Murdoch dipanggil dan diminta menyerahkan bukti.
Permasalahan ini menarik perhatian warga Amerika Serikat. Di negara tersebut, News Corporation mengoperasikan beberapa outlet media. Federal Bureau of Investigation melakukan pemeriksaan pada 14 Juli untuk mencari tahu apakah News Corporation melanggar Foreign Corrupt Practices Act. Pada 15 Juli, Departemen Keadilan Amerika Serikat juga melakukan pemeriksaan.