Beberapa bagian biografi ini ditulis menyerupai resume atau daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae). |
Soekarwo | |
---|---|
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden | |
Masa jabatan 13 Desember 2019 – 20 Oktober 2024 Menjabat bersama | |
Presiden | Joko Widodo |
Gubernur Jawa Timur ke-13 | |
Masa jabatan 12 Februari 2009 – 12 Februari 2019 | |
Wakil | Saifullah Yusuf |
Sekretaris Daerah Jawa Timur | |
Masa jabatan 2003 – 2 Juni 2008 | |
Gubernur | Imam Utomo |
Ketua umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia Ke-4 | |
Masa jabatan 19 April 2018 – 14 Februari 2019 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 16 Juni 1950 Kebon Sari, Madiun |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Golkar (sejak 2022) |
Afiliasi politik lainnya | Demokrat (2008–2019) Independen (2019–2022) |
Suami/istri | Nina Kirana |
Anak | 3 |
Almamater | Universitas Airlangga Universitas Surabaya Universitas Diponegoro |
Pekerjaan |
|
Sunting kotak info • L • B |
Dr. H. Soekarwo, S.H., M.Hum. (lahir 16 Juni 1950) adalah politikus berkebangsaan Indonesia yang menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 13 Desember 2019. Ia adalah mantan Gubernur Jawa Timur yang menjabat sejak 12 Februari 2009 hingga 12 Februari 2019. Soekarwo pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur sejak 2003 hingga 2008.[1]
Soekarwo atau yang akrab disapa Pakdhe Karwo adalah orang nomor satu di provinsi Jawa Timur. Pakdhe Karwo dipercaya oleh masyarakat Jatim untuk memimpin provinsi dengan luas wilayah 47.922 km2 ini. Soekarwo diberi gelar doktor kehormatan di bidang ekonomi oleh UNAIR berkat inovasi “Jatimnomics” miliknya./.[2] Soekarwo menamatkan pendidikannya di SD Negeri Palur Madiun (1962), SMP Negeri 2 Ponorogo (1965), serta SMAK Sosial Madiun (1969). Gelar sarjana hukum diperolehnya di Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya (1979), sementara gelar pascasarjana hukum di Universitas Surabaya (1996), dan gelar doktornya di Universitas Diponegoro Semarang (2004). Soekarwo mengawali kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan (Kadispenda) Provinsi Jawa Timur, dan terakhir sebagai Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (2003–2008). Ia juga dipercaya sebagai Komisaris Utama Bank Jatim sejak tahun 2005 hingga 2009.[3]
Soekarwo terpilih sebagai gubernur dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan selama tiga putaran (putaran pertama tanggal 23 Juli 2008 dan putaran kedua tanggal 4 November 2008) serta pemilihan ulang putaran kedua (putaran ketiga) di Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang tanggal 21 Januari 2009. Pelantikan Soekarwo sebagai gubernur dan Saifullah Yusuf sebagai wakil gubernur dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2009 oleh Menteri Dalam Negeri H. Mardiyanto.
Di bawah kepemimpinannya sebagai gubernur, Jawa Timur mengalami pembangunan infrastruktur yang sangat pesat yaitu Jembatan Suramadu, Pelabuhan Teluk Lamong, Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, serta mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yaitu 7,3% atau di atas nasional yang hanya 6,2%.
Setelah memenangkan Pilkada Jawa Timur 2013 bersama Saifullah Yusuf, ia kembali dilantik sebagai gubernur pada hari Rabu, 12 Februari 2014 oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura Surabaya.[4] Pelantikan Soekarwo-Saifullah dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, sejumlah gubernur, dan Forkopimda Jatim.
Kiprah Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dalam memajukan perekonomian daerah dan nasional mulai tampak. Pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,18 persen pada kuartal I tahun 2015 melebihi rata-rata nasional sebesar 4,71 persen. Didukung dengan perbaikan koefisien Gini yang mengukur tingkat disparitas, pembangunan ekonomi Jatim diharapkan mampu menopang pembangunan ekonomi nasional.
Atas dasar kiprah itulah, Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., dengan persetujuan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan/Doktor Honoris Causa (Dr. (H.C.)) kepada Soekarwo. Penganugerahan gelar kehormatan kepada Soekarwo sebagai Doktor Honoris Causa UNAIR ke-10 dilakukan pada Sidang Universitas Airlangga di Aula Garuda Mukti, Sabtu (22/8).
Rektor UNAIR dalam konferensi pers yang digelar sehari sebelum pengukuhan mengharapkan bahwa ada lebih banyak kepala daerah yang mencontoh Soekarwo dalam memajukan perekonomian Jatim.
Dalam pengukuhan Soekarwo sebagai Doktor Kehormatan, Gubernur Jatim kelahiran 16 Juni 1950 itu menyampaikan orasi ilmiah berjudul Jatimnomics: Sebuah Model Indonesia Incorporated Dalam Menghadapi Era Perdagangan Bebas Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif.
Sejumlah pejabat nasional dan daerah hadir di UNAIR. Sejumlah tokoh yang hadir diantaranya Sudi Silalahi yang juga Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNAIR, Chairul Tanjung selaku anggota MWA, Anggito Abimanyu, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Sejumlah rektor maupun guru besar perguruan tinggi juga turut menghadiri pelantikan Soekarwo, antara lain Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Universitas Narotama, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Sumatera Utara.[5]
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Imam Utomo Setia Purwaka (penjabat) |
Gubernur Jawa Timur 2009–2019 |
Diteruskan oleh: Heru Tjahjono (pelaksana harian) Khofifah Indar Parawansa |