Soeroso | |
---|---|
Menteri Pekerjaan Umum Indonesia Ke-12 | |
Masa jabatan 12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Burhanuddin Harahap |
Pendahulu Mohammad Hasan | |
Menteri Sosial Indonesia Ke-11 | |
Masa jabatan 30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Ali Sastroamidjojo |
Pendahulu Anwar Tjokroaminoto | |
Menteri Tenaga Kerja Indonesia Ke-4 | |
Masa jabatan 6 September 1950 – 3 April 1951 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Mohammad Natsir |
Pendahulu Ma'as Pengganti Iskandar Tedjasukmana | |
Gubernur Jawa Tengah Ke-1 | |
Masa jabatan 18 Agustus 1945 – 12 Oktober 1945 | |
Pendahulu jabatan baru | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Porong, Sidoarjo, Hindia Belanda | 3 November 1893
Meninggal | 16 Mei 1981 Indonesia | (umur 87)
Sunting kotak info • L • B |
Raden Pandji Soeroso (EYD: Suroso, 3 November 1893 – 16 Mei 1981) adalah mantan Gubernur Jawa Tengah, mantan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan mantan anggota BPUPKI/PPKI. Ia juga bertugas sebagai wakil ketua BPUPKI yang dipimpin oleh K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.
Pemerintah Indonesia telah mengangkat Raden Pandji Soeroso sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia, melalui Surat Keputusan Presiden No. 81/TK/1986.[1] Ia juga dikenal sebagai Pendiri sekaligus ketua Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia, sehingga ia juga dijuluki Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia.[2]
Pada tahun 1924, Soeroso diangkat menjadi anggota Volksraad.[3] Lalu, selama sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), Soeroso dipilih oleh pemerintah pendudukan Jepang sebagai Kepala Tata Usaha. Sementara wakilnya adalah Abdoel Gaffar Pringgodigdo. Sidang-sidang BPUPK diadakan di Jakarta, sementara Soeroso tinggal di Kota Magelang. Karenanya, urusan tata usaha harian diserahkan kepada Abdoel Gaffar.[4]
Setelahnya, Soeroso ditetapkan sebagai Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat. Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945, Soeroso dipilih oleh Soekarno selaku Presiden Indonesia untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah yang pertama. Lalu Soeroso menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada tahun 1949. Jabatan ini diperolehnya setelah Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta berakhir pada akhir bulan Juni 1949.
Pada tahun 1956, Soeroso terplilih menjadi Ketua Badan Koordinasi Pusat Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia. Kemudian pada bulan Agustus 1958, Soeroso diangkat oleh Soekarno untuk menjadi anggota Pertimbangan Penghargaan Perintis Kemerdekaan Indonesia. Badan Koordinasi Pusat Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia akhirnya berganti naman menjadi Induk Koperasi Pegawai Negeri pada tahun 1960.
Selain menjabat dan menduduki berbagai posisi penting di pemerintahan Republik Indonesia, R.P. Soeroso juga menerima banyak tanda penghargaan bintang maupun lencana dari pemerintahan Republik Indonesia. Antara lain adalah:
Salah seorang putranya adalah Raden Pandji Soejono (1926 - 2011) seorang ahli purbakala atau arkeolog senior di Indonesia. Soejono adalah mahaguru arkeologi khususnya bidang prasejarah di beberapa universitas di Indonesia. Antara lain: UI, UGM dan Universitas Udayana. Sempat menjadi Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (1974 - 1989).
Evita, Andi Lili (2017). Paeni, Mukhlis; Sastrodinomo, Kasijanto, ed. Gubernur Pertama Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 978-602-1289-72-3.
|website=
(bantuan)
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Anwar Tjokroaminoto |
Menteri Sosial Indonesia 1953–1955 |
Diteruskan oleh: Sudibjo |
Didahului oleh: Mohammad Hasan |
Menteri Pekerjaan Umum Indonesia 1955–1956 |
Diteruskan oleh: Pangeran M. Noor |
Didahului oleh: Ma'as |
Menteri Tenaga Kerja Indonesia 1950–1951 |
Diteruskan oleh: Iskandar Tedjasukmana |
Didahului oleh: - |
Gubernur Jawa Tengah 1945 |
Diteruskan oleh: Wongsonegoro |