Sosialis Sampanye (terjemahan dari Champagne socialist) adalah istilah bernada negatif yang berasal dari Britania Raya.[1][2]
Istilah ini digunakan untuk menyindir orang-orang yang mengaku sosialis, tetapi berasal dari kalangan menengah ke atas dan memiliki gaya hidup mewah yang dilambangkan dengan konsumsi Sampanye. Julukan ini menunjukkan hipokrisi dan berkaitan erat dengan konsep elit liberal.[3][4]
Konsep ini mirip dengan liberal mewah dan idiom dalam bahasa lain seperti Gauche caviar di Prancis, Salonkommunist di Jerman, Esquerda Caviar di Brazil, dan Radical chic di Italia. Istilah lainnya yang mirip antara lain liberal Hampstead, sosialis Gucci, dan sosialis salmon asap. Di Indonesia, istilah yang sepadan adalah sosialis salon.[5][6]
Di Britania, istilah biasanya digunakan untuk menyebut pendukung Partai Buruh yang kaya, tinggal di London Pusat dan membaca The Guardian. Kritikus sayap kanan sering menggunakan istilah ini untuk menyindir lawan-lawan politik; sampanye sosialis mempunyai pandangan politik kiri sambil menikmati gaya hidup mewah, menyiratkan bahwa pandangan kiri hanya dimiliki oleh orang-orang yang mempunyai privilese. Penggunaan istilah ini dikritik oleh penulis dan penyiar Caitlin Moran sebagai argumen yang cacat secara logika, karena menganggap bahwa hanya orang miskin yang boleh menyampaikan pendapat tentang ketimpangan sosial.[7]
Istilah ini juga telah digunakan oleh kritikus sayap kiri untuk mengkritik orang sentris. Sebagai contoh, beberapa orang kiri tradisional menganggap Perdana Menteri dari Partai Buruh yang pertama, Ramsay MacDonald sebagai sosialis sampanye yang mengkhianati Gerakan buruh. Gaya hidup mewah MacDonald dan pergaulannya yang dikelilingi masyarakat kelas atas berdampak pada jatuhnya Pemerintahan Partai Buruh pada tahun 1931 dan terbentuknya Pemerintahan Nasional. Penggunaan istilah ini juga ditujukan pada pendukung Gerakan New Labour yang membawa Tony Blair menjadi PM pada tahun 1997.[8]
Dalam sebuah komentar tentang esai The Soul of Man under Socialism yang ditulis Oscar Wilde pada tahun 1891, Will Self menyatakan bahwa Wilde merupakan sosialis sampanye pertama karena gaya hidupnya yang mewah dan memiliki pandangan sosialis.[9]
Di Australia dan Selandia Baru, istilah Sosialis Chardonnay lebih sering digunakan. Ketika istilah ini diciptakan sekitar tahun 1989,[10][11] Chardonnay dipandang sebagai minuman orang kaya.[12] Pada dekade berikutnya, Chardonnay menjadi lebih umum dikonsumsi oleh masyarakat luas. Karena itu, istilah ini telah kehilangan makna sindirannya.
Di Indonesia, istilah Sosialis Salon lebih familiar. Istilah Sosialis Salon digunakan oleh Partai Komunis Indonesia untuk mengkritik Partai Sosialis Indonesia yang memiliki pandangan antikomunis.[13][6]
Taking "Champagne socialist" jibes on the chin - "I've always been enthusiastic about Champagne" - the Groucho club member is no fair-weather friend of the party.