Strava | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Tipe | Perangkat lunak milik perorangan, Informatika kedokteran, activity tracker (en) , aplikasi seluler dan layanan daring | ||||||
Versi pertama | 2009 | ||||||
Versi stabil | |||||||
Genre | Kebugaran | ||||||
Lisensi | Proprietary | ||||||
Bahasa | Daftar bahasa Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Portugis(Portugal), Portugis(Brasil), Rusia, Tionghoa Sederhana, Spanyol(Spanyol), Spanyol(Amerika Latin) dan Tionghoa Tradisional | ||||||
| |||||||
| |||||||
Strava adalah layanan pelacakan kebugaran dan olahraga yang diluncurkan pada 18 Agustus 2009.[4][5] Fungsi utamanya adalah melacak hasil olahraga.[6] Layanan ini memungkinkan seseorang untuk melacak aktivitas lari, bersepeda, dan hiking mereka dengan memanfaatkan data GPS.[7] Anda dapat merekam dan meninjau aktivitas, lalu membagikannya kepada teman dan memberikan "Kudos" (mirip dengan memberikan "suka/like" pada sosial media lain).[8]
Strava mendukung beragam jenis aktivitas seperti lari, bersepeda, hiking, berjalan kaki, renang, ski, kayak, dan sebagainya. Pengguna juga dapat membuat catatan aktivitas mereka yang customized dan mengunggahnya secara manual ke dalam layanan Strava.[7] Strava menggabungkan teknologi modern, big data analysis, cloud compute, komunitas dan media sosial dalam satu layanan yang bisa kita pakai dengan gratis.[9]
Strava berasal dari kata "strive" dalam bahasa Swedia yang artinya "berjuang" (meskipun dieja "sträva" dalam bahasa Swedia dengan "ä"), didirikan pada tahun 2009. Salah satu pendiri Michael Horvath dan Mark Gainey pertama kali bertemu pada tahun 1980-an sebagai anggota kru dayung Universitas Harvard.[5]
Pada tahun 2013, Horvath mundur dari CEO Strava untuk merawat istrinya yang sakit kanker.[10]
Pada tahun 2019 rata-rata terdapat total 19 juta unggahan di seluruh dunia per minggu, yang berarti 20 aktivitas diunggah setiap detik.[11] Pada tahun tersebut juga Strava telah memutakhirkan aplikasinya dengan menggandeng Mapbox. Kolaborasi antara kedua pihak ini menghasilkan peta di seluruh dunia yang lebih sempurna, dan lebih akurat.[12]
Pada bulan Mei 2020, platform pelatihan Strava membuat beberapa perubahan signifikan terhadap persyaratan penggunanya. Beberapa fitur yang sebelumnya gratis kini hanya tersedia dengan langganan berbayar, dan sebagian besar pengembangan baru hanya akan tersedia bagi pelanggan berbayar.[13]
Strava telah meluncurkan fitur baru untuk menandai Pride Month 2019, yang memungkinkan penggunanya menunjukkan dukungan terhadap LGBT+.[14] Namun Strava indonesia membuat klarifikasi di akun Instagramnya bahwa Strava Indonesia dengan sangat jelas tidak mendukung, mempromosikan, tantangan olah raga apapun terhadap komunitas LGBT atau komunitas manapun yang mendukungnya karena tidak relevan dan bertentangan dengan budaya, norma dan agama di Indonesia.[15]
Pada Juni 2021, Strava dengan lebih dari 88 juta pengguna dari 195 negara, telah menjadi platform yang sangat diminati oleh para pelari, pesepeda, dan pecinta aktivitas fisik lainnya. Mengacu pada laporan "2020 Year in Sport" yang disusun oleh Strava, mayoritas penggunanya adalah pria (71%), memiliki rentang usia antara 25 hingga 44 tahun (58%), dan tinggal di kawasan perkotaan (75%). Negara-negara yang paling ramai menggunakan Strava antara lain Amerika Serikat, Inggris, Brasil, Spanyol, dan Prancis.[7]
Pada bulan Maret 2022, Strava berhenti beroperasi di Rusia dan Belarus karena invasi Rusia ke Ukraina.[16]
Pada bulan Februari 2023, Untuk kedua kalinya dalam sejarah perusahaan, Michael Horvath mengundurkan diri sebagai CEO Strava.[10] Pada bulan Desember 2023, Strava mengumumkan Michael Martin, mantan eksekutif di Youtube, sebagai CEO baru.[17][18]
Pada pertengahan tahun 2024, Jasa joki Strava menjadi topik viral dan ramai dibincangkan oleh warganet di media sosial. Joki strava berarti seseorang memberikan jasa untuk menggantikan orang lain menjalankan aktivitas olahraga namun tetap menggunakan akun dari pemohon jasa. Fenomena joki Strava menjadi perbincangan hangat dikarenakan sebagian warganet menganggap, jasa tersebut melanggengkan kebutuhan berlebihan seseorang untuk mendapatkan validasi dan pujian dari orang lain.[19]
Pada Juli 2024, Strava meluncurkan layanan berlangganan baru bernama Family Plan. Paket baru ini debut di 32 negara, termasuk Indonesia. Sama seperti layanan berlangganan reguler (Individual Plan), paket Family Plan memungkinkan pengguna menikmati beragam fitur premium di aplikasi Strava. Bedanya, di paket Family Plan Strava, pengguna bisa berbagi fitur premium secara bersamaan dengan kerabat atau keluarga (maksimal empat orang) dalam satu pembayaran.[20]
Aplikasi olahraga Strava, yang memungkinkan Anda mencatat rute latihan, telah menerbitkan “peta panas” sejak 2015 : peta tersebut menandai di mana lokasi penggunanya yang berlari (atau bersepeda). Pada akhir Januari 2018, para analis dan jurnalis memperhatikan peta-peta tersebut. Dengan bantuan mereka, mereka dapat melacak pergerakan militer, menemukan pangkalan militer rahasia dan bahkan, tampaknya, melacak penyelundup.[21] Namun demikian Strava menjelaskan bahwa mereka mengumpulkan dan memproses informasi lokasi saat mendaftar dan menggunakan Layanan saja dan tidak melacak lokasi perangkat saat tidak menggunakan layanan. Jika ingin menghentikan pelacakan lokasi perangkat, pengguna dapat melakukannya kapan saja dengan menyesuaikan pengaturan perangkat.[22]