Tadasu no Mori (糺の森 ), secara harfiah berarti "Hutan Koreksi," adalah suatu hutan larangan yang terkait dengan kompleks tempat suci Shinto penting yang dikenal di Jepang sebagai Kamo-jinja, terletak di dekat tepi Sungai Kamo tepat di utara di mana Sungai Takano bergabung dengan Sungai Kamo di timur laut kota Kyoto Jepang. Istilah Kamo-jinja dalam bahasa Jepang merupakan referensi umum untuk Kuil Shimogamo dan Kuil Kamigamo, kuil-kuil Kamo yang terkait secara tradisional dengan Kyoto.[1] Kamo-jinja menjalankan fungsi melindungi Kyoto dari pengaruh jahat.[2]
Hutan tersebut meliputi sekitar 12,4 hektar, yang dilindungi sebagai situs bersejarah nasional (国の史跡). Hutan ini merupakan sisa hutan primer terakhir saat ini yang terkenal belum pernah terbakar habis. Hutan tersebut pada kenyataannya telah mengalami kerusakan selama berabad-abad ketika seluruh Kyoto dibakar senasa pemberontakan dan peperangan berturut-turut, namun pertumbuhan hutan telah pulih berulang kali. Hutan ini dibiarkan tumbuh dalam keadaan alami, yang tidak ditanami atau dipangkas.
Hutan ini pada zaman kuno terdiri dari sekitar 4.950.000 meter persegi hutan perawan. Karena perang selama Abad Pertengahan dan sebuah dekret pada tahun ke-4 Zaman Meiji, luas hutan tersebut dikurangi menjadi sekitar 124.000 meter persegi saat ini.[3]
Kawasan berhutan yang disebut dengan nama Tadasu-no-mori saat ini terletak di lingkungan Kuil Shimogamo, salah satu dari tujuh belas situs bersejarah di dan sekitar Kyoto yang pada tahun 1994 ditetapkan oleh UNESCO sebagai Monumen Bersejarah Kyoto Kuno.