Nama lain | Riq, Buben |
---|---|
Klasifikasi | perkusi tangan |
Alat musik terkait | |
Riq, Buben, Dayereh, Daf, Kanjira, Frame drum |
Tamburin merupakan salah satu contoh dari alat perkusi yang tidak banyak berubah sepanjang masa. Di Indonesia, tamburin merupakan sejenis alat musik tradisional yang paling populer di Aceh.
Tamburin ini awalnya pernah digunakan sebagai musik Klasik, musik Roma, musik Persia, musik Gospel, musik Pop, dan rock and roll. Di Brasil, umumnya dikenal sebagai Pandeiro.
Asal usul rebana tidak diketahui, tetapi disebutkan dalam tulisan-tulisan sejarah sejak tahun 1700 SM dan digunakan oleh para musisi kuno di Afrika Barat, Timur Tengah, Yunani, dan India.[1][2] Tamborin mencapai Eropa melalui para pedagang atau musisi.[3] Tamborin digunakan di Mesir kuno, di mana mereka dikenal oleh orang-orang Yahudi sebagai tof, di mana instrumen ini digunakan terutama dalam konteks keagamaan. Kata rebana berasal dari bahasa Prancis tambourin, yang merujuk pada drum panjang dan sempit yang digunakan di Provence, kata ini merupakan bentuk kecil dari tambour "drum", yang dimodifikasi dari bahasa Arab tunbur "gendang".[4] Dari bahasa Persia Pertengahan tamūr "kecapi, gendang".[5]
Buben (Buben dalam bahasa Rusia, Bubon dalam bahasa Ukraina, boben dalam bahasa Slovenia, buben dalam bahasa Ceko,[6] bemben dalam bahasa Polandia) adalah alat musik keluarga perkusi, mirip dengan rebana. Rebana terdiri dari lingkaran kayu atau logam dengan membran padat yang direntangkan di salah satu sisinya (beberapa rebana tidak memiliki membran sama sekali).[7][8]> Beberapa jenis rebana dilengkapi dengan cincin logam yang berbunyi, simbal atau lonceng kecil.[9]
Dayereh (atau doira, dojra, dojra, daireh, dajreh) adalah sebuah drum berbingkai berukuran sedang dengan jingle yang digunakan untuk mengiringi musik populer dan klasik di Iran (Persia), Balkan, dan banyak negara Asia Tengah seperti Afganistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.[10][11] Dajreh adalah instrumen perkusi yang merupakan perpaduan antara drum dan rebana.