Taufiq Kiemas

Taufiq Kiemas
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-13
Masa jabatan
1 Oktober 2009 – 8 Juni 2013
WakilHajriyanto Y. Thohari
Lukman Hakim Saifuddin
Melani Leimena Suharli
Ahmad Farhan Hamid
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia
Masa jabatan
1 Oktober 1999 – 8 Juni 2013
Pengganti
Lowong
Sebelum
Daerah pemilihanSumatera Selatan
(1999—2004)
Jawa Barat II
(2004—13)
Masa jabatan
1 Oktober 1987 – 30 September 1997
Daerah pemilihanSumatera Selatan
Bapak Negara Indonesia ke-5
Masa jabatan
23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Sebelum
Pendahulu
Sinta Nuriyah (sebagai Ibu Negara)
Pengganti
Kristiani Herrawati (sebagai Ibu Negara)
Suami Wakil Presiden Indonesia ke-8
Masa jabatan
20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001
Wakil PresidenMegawati Soekarnoputri
Sebelum
Pengganti
Asmaniah Haz
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Muhammad Taufiq Kiemas

(1942-12-31)31 Desember 1942
Bandar Lampung, Lampung, Masa Pendudukan Jepang
Meninggal8 Juni 2013(2013-06-08) (umur 70)
Outram, Singapura
Partai politikPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (1999–2013)
Afiliasi politik
lainnya
Partai Demokrasi Indonesia (hingga 1999)
Suami/istri
(m. 1973; cerai mati 2013)
AnakPuan Maharani
Orang tua
  • Tjik Agus Kiemas (ayah)
  • Hamzathoen Roesyda (ibu)
Kerabat
AlmamaterUniversitas Sriwijaya
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. (H.C.) H. Muhammad Taufiq Kiemas, S.H., M.H. (lahir 31 Desember 1942 – 8 Juni 2013) adalah seorang negarawan dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Bapak Negara Indonesia periode 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004 dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sejak 1 Oktober 2009 hingga kematiannya pada 8 Juni 2013. Ia juga merupakan suami dari Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri.

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Taufiq lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Ayahnya berasal dari Sumatera Selatan, sedangkan ibunya berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dengan gelar Datuk Basa Batuah.[1][2] Taufiq mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dan tergabung aktif dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, semasa ia mahasiswa.[3]

Karir Politik

[sunting | sunting sumber]

Taufiq Kiemas memulai karier politiknya ketika di bangku mahasiswa dengan bergabung sebagai anggota GMNI. Kemudian ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia dan terpilih sebagai anggota DPR/MPR-RI pada tahun 1992. Selama masa Orde Baru, karier politiknya banyak dikebiri oleh pihak penguasa. Kariernya mulai cemerlang setelah rezim Soeharto di tumbangkan oleh mahasiswa dan masyarakat pada tahun 1998. Pada pemilu 1999, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) keluar sebagai pemenang. Kemenangan ini mengantarkan istrinya, Megawati Soekarnoputri menjadi Wakil Presiden RI dan kemudian tepat tanggal 23 Juli 2001 menjadi Presiden Indonesia kelima menggantikan K. H. Abdurrahman Wahid setelah mandat K. H. Abdurraman Wahid di cabut oleh MPR. Semasa Mega menjabat sebagai Presiden Indonesia kelima, Taufiq menjadi tokoh pertama yang menyandang gelar Bapak Negara (berbeda dengan gelar bapak negara yang identik dengan Bapak Pembangunan Negara atau Bapak Pendiri Negara), mengingat Mega merupakan presiden wanita pertama yang memimpin Indonesia.[4]

Kini sebagai salah satu tokoh penting di partai, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu). Ia kembali terpilih menjadi Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2009-2014 dari PDI-Perjuangan untuk Pemilu Legislatif 2009.[4]

Sebagai politikus terkemuka, banyak penulis yang mengulas karier politik Taufiq Kiemas, di antaranya ialah karya Derek Manangka yang berjudul Jurus Dan Manuver Politik Taufiq Kiemas: Memang Lidah Tak Bertulang yang terbit pada tahun 2009.

Kesehatan dan wafat

[sunting | sunting sumber]

Taufiq Kiemas menderita gangguan jantung dan ginjal. Ia pernah menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta pada Oktober 2005 dan dirawat selama dua minggu lebih.[5] Pada 17 Desember 2011, ia menjalani operasi pergantian baterai alat pemacu jantung di Rumah Sakit Harapan Kita.[6]

Setelah menjalani perawatan di Singapore General Hospital, Singapura, pada hari Sabtu, 8 Juni 2013 pukul 19.05 waktu setempat, Taufiq Kiemas meninggal dunia di Singapore General Hospital akibat sakit jantung.[7][8] Jenazahnya disalatkan di hanggar Landasan Udara Halim Perdanakusuma[9] sebelum dimakamkan secara militer pada 9 Juni 2013 di Blok M 114, Taman Makam Pahlawan Kalibata di samping makam kedua orang tuanya.[10]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Dalam budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Tanpa Rakyat Pemimpin tak Berarti Apa-apa: Jejak Langkah 60 tahun Taufiq Kiemas, Panda Nababan, Pustaka Sinar Harapan, 2002
  • Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam: 70 Tahun Taufiq Kiemas, Trimedya Panjaitan dan Imran Hasibuan, Q-Communication, 2012

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Mengenang Taufiq Kiemas Negarawan Paripurna].

Jabatan politik
Didahului oleh:
Hidayat Nur Wahid
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
2009–2013
Diteruskan oleh:
Sidarto Danusubroto
Gelar kehormatan
Didahului oleh:
Shinta Nuriyah Wahid
Bapak Negara Indonesia
2001–2004
Diteruskan oleh:
Ani Yudhoyono
Jabatan lowong
Terakhir dijabat oleh
Hasri Ainun Besari
Suami Wakil Presiden Indonesia
1999–2001
Diteruskan oleh:
Asmainah