Tedong-tedong


Tedong-tedong
Rentang waktu: Tertiary–Recent
Five views of a shell of Lambis crocata
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
(tanpa takson):
Superfamili:
Famili:
Genus:
Lambis

Spesies tipe
Strombus lambis Linnaeus, 1758
Species

Lihat teks

Sinonim[3]
  • Heptadactylus Mörch, 1852
  • Millipes Mörch, 1852
  • Pterocera Lamarck, 1799

Tedong-tedong adalah keong laut jenis lambis (bahasa Latin) yang hidup di perairan berkarang yang banyak ditumbuhi ganggang.[4]

Ciri fisik

[sunting | sunting sumber]

Tedong-tedong memiliki rumah cangkang berbentuk kumparan, pada bibir mulut cangkangnya terdapat tonjolan-tonjolan panjang meruncing, sebanyak 6-10 buah.[4] Pada usia muda, tonjolan-tonjolannya belum ada.[4] Warna cangkangnya biasanya kuning kecokelatan dengan dihiasi lurik-lurik cokelat.[4] Sekitar mulut cangkang dilapisi warna merah, jingga, cokelat muda, mengkilat seperti porselin.[4] Panjang cangkang berukuran antara 150-250mm.[4] Jenis tedong-tedong merupakan jenis lambis terbesar dan dagingnya dapat dimakan, terutama jenis lambis chiragra yang tonjolannya 6 buah.[4] Tedong-tedong tersebar di laut tropis daerah Indo-Pasifik.[4]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Tedong-tedong (lambis) dikelompokkan berdasarkan bentuk atau jumlah tonjolan yang dimiliki.[5] Tonjolan yang sering disebut proyeksi circumapertural (CAPS), bentuk seperti jari itu berasal dari tepi aperture.[5] Jumlah CAPS ditunjukkan oleh sembilan spesies yang saat ini diklasifikasikan sebagai Lambis berkisar antara 5 sampai 11.[5] Fungsi dari CAPS itu antara lain, untuk bertahan atau melindungi diri dari predator atau pemangsa.[5] Selain itu, CAPS yang berbeda-beda yang tumbuh karena cara hidup itu juga berfungsi sebagai penyaluran stress pada tedong-tedong.[5] Stress tersebut merupakan reaksi tedong-tedong ketika menghadapi predator.[5] Studi tentang evolusi dari tedong-tedong mengungkapkan bahwa klasifikasi saat ini tidak dapat dipertahankan.[5] Jumlah CAPS di antara 12 spesies dalam kelompok monofiletik disimpulkan telah bervariasi selama evolusi, umumnya (dan yang terbaru) menurun.[5] Jika CAPS telah berevolusi dalam perlombaan senjata meningkat, perubahan jumlah CAPS (dan resistensi terhadap predasi yang mereka memberi) dan perubahan kemampuan menghancurkan predator pada cladograms independen yang berasal harus berkorelasi.[5]

  1. ^ Sepkoski, J. J. Jr. (2002). "A compendium of fossil marine animal genera". Bulletins of American Paleontology. 363: 95. 
  2. ^ Röding P. F. (1798). Museum Boltenianum sive catalogus cimeliorum e tribus regnis naturæ quæ olim collegerat Joa. Fried Bolten, M. D. p. d. per XL. annos proto physicus Hamburgensis. Pars secunda continens conchylia sive testacea univalvia, bivalvia & multivalvia. pp. [1-3], [1-8], 1-199. Hamburg. page 61.
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama WoRMS
  4. ^ a b c d e f g h (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3473
  5. ^ a b c d e f g h i Jon R Stone, State University of New York: malacological_bulletin