Terpisah tetapi setara (bahasa Inggris: separate but equal) adalah doktrin hukum dalam hukum konstitusi Amerika Serikat, yang bermakna bahwa segregasi rasial tidak serta merta melanggar Amandemen Keempat Belas Konstitusi Amerika Serikat, dan secara nominal menjamin "perlindungan yang sama" di hadapan hukum untuk semua orang. Berdasarkan doktrin ini, selama fasilitas-fasilitas yang disediakan untuk setiap "ras" adalah sama, maka pemerintah negara bagian dan lokal dapat memerintahkan agar layanan, fasilitas, akomodasi publik, perumahan, perawatan medis, pendidikan, pekerjaan, dan transportasi dipisahkan berdasarkan "ras". Pemisahan berdasarkan ras ini merupakan praktik yang umum di seluruh negara bagian bekas Konfederasi. Istilah ini berasal dari hukum Louisiana tahun 1890, yang menggunakan frasa "sama tetapi terpisah" (equal but separate).[1]
Doktrin terpisah tetapi setara ditegaskan dalam putusan Mahkamah Agung Amerika Serikat dalam perkara Plessy v. Ferguson pada tahun 1896, yang mengizinkan segregasi ras yang diperintahkan oleh negara. Meskipun undang-undang segregasi sudah ada sebelum perkara itu, putusan tersebut menguatkan negara-negara bagian yang memberlakukan segregasi selama era Jim Crow, yang telah dimulai sejak tahun 1876, dan menggantikan Kode Hitam, hukum yang membatasi hak-hak sipil dan kebebasan sipil orang-orang Afrika-Amerika selama Era Rekonstruksi.
Dalam praktiknya, fasilitas-fasilitas terpisah yang diberikan kepada orang Afrika-Amerika jarang yang mempunyai kualitas yang setara; bahkan terkadang fasilitas itu tidak ada sama sekali.[2] Misalnya, dalam sensus negara pada tahun 1930, 42% dari populasi Florida adalah orang kulit hitam.[3] Namun menurut laporan tahun 1934-1936 dari Florida Superintendent of Public Instruction, nilai "kekayaan sekolah kulit putih" di negara bagian adalah $70.543.000, sedangkan nilai kekayaan sekolah Afrika-Amerika adalah $4.900.000. Laporan itu menunjukkan bahwa "di beberapa kabupaten Florida selatan dan di sebagian besar kabupaten Florida utara, banyak sekolah orang Afrika-Amerika yang berada di gereja, gubuk, dan pondok, tidak memiliki toilet, persediaan air, meja, papan tulis, dll. Kabupaten-kabupaten di sana menggunakan sekolah-sekolah ini sebagai sarana untuk mendapatkan dana Negara, namun kabupaten ini menginvestasikan sedikit atau tidak sama sekali di dalamnya." Pada saat itu, pendidikan sekolah menengah untuk orang Afrika-Amerika hanya diberikan di 28 dari 67 kabupaten di Florida.[4] Pada tahun 1939–40, gaji rata-rata seorang guru kulit putih di Florida adalah $1.148, sedangkan untuk guru kulit hitam adalah $585.[5]
Selama era segregasi, mitosnya adalah bahwa ras dipisahkan tetapi diberikan fasilitas yang sama. Tidak ada yang mempercayainya. Hampir tanpa kecuali, siswa kulit hitam diberikan fasilitas bangunan dan bahan ajar dengan kualitas yang lebih rendah. Pendidik kulit hitam umumnya dibayar lebih rendah daripada rekan kulit putih mereka dan memiliki lebih banyak siswa di ruang kelas mereka. . . . Pada tahun 1938, Sekolah Kulit Putih Pompano secara kolektif memiliki satu guru untuk setiap 25 siswa, sedangkan Sekolah Kulit Berwarna Kuwe memiliki satu guru untuk setiap 54 siswa. Di Sekolah Hammondville, guru tunggal yang dipekerjakan di sana memiliki 67 siswa.[6]
Karena penelitian baru menunjukkan bahwa memisahkan siswa berdasarkan "ras" adalah berbahaya bagi mereka, bahkan jika fasilitas yang diberikan adalah sama, fasilitas "terpisah tapi setara" dinyatakan tidak konstitusional dalam serangkaian putusan Mahkamah Agung di bawah Hakim Ketua Earl Warren, yang dimulai dengan putusan Brown v. Board of Education pada tahun 1954.[7][8][9] Namun demikian, pembatalan undang-undang dan dan penghapusan praktik segregasi rasial adalah proses panjang yang berlangsung selama sebagian besar tahun 1950-an, 1960-an, dan 1970-an, yang melibatkan undang-undang federal (terutama Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964), dan banyak perkara di pengadilan.