The Templar Revelation

The Templar Revelation: Pelindung Identitas Sejati Kristus
PengarangLynn Picknett, Clive Prince
Judul asliThe Templar Revelation: Secret Guardians of the True Identity of Christ
PenerjemahFX Dono Sunardi
Negara Britania Raya
BahasaIndonesia
GenreRisalah ilmu, Falsafah
PenerbitSerambi
Tanggal terbit
2006
Tgl. terbit (bhs. Inggris)
1997
Jenis mediaKertas
Halaman736 halaman
ISBNISBN 979-16-0152-6

The Templar Revelation: Para Pelindung Identitas Sejati Kristus adalah buku yang ditulis oleh Lynn Picknett dan Clive Prince, diterbitkan tahun 1997 oleh Transworld Publishers Ltd di Britania Raya, Australia dan Selandia Baru. Buku ini mengemukakan hipotesis mengenai hubungan antara Yesus, Yohanes Pembaptis, dan Maria Magdalena, dan mengemukakan bahwa kisah mereka yang sebenarnya saat ini sengaja ditutup-tutupi oleh Gereja Katholik Roma seluruhnya, di antaranya adalah dengan menyeleksi dengan ketat teks-teks yang membentuk Perjanjian Baru kanonik, sebagai usaha mereka untuk melawan heresi, dan propaganda mereka terhadap non-Kristen.

Saat melakukan penelitian mengenai kehidupan dan karya Leonardo da Vinci, termasuk "pemalsuan Leonardo terhadap Kain Kafan dari Turin" yang ada dalam dokumen penulis dalam buku mereka "Kain Kafan Turin — Rupa Wajah Siapa?", mereka menemukan sejumlah petunjuk-petunjuk Kristen tidak ortodoks yang berpikir menggunakan perumpamaan untuk menggambarkan beberapa tokoh sentral dalam Perjanjian Baru, khususnya Yohanes Pembaptis. Beberapa lukisan diuji untuk pilihan perumpamaan bagi mereka termasuk dua versi Madonna dari Cadas dan Perjamuan Malam Terakhir.

Dalam lukisan yang disebut terakhir, mereka mengemukakan bahwa orang dalam lukisan yang duduk, dari sudut pandang pelihat, di sebelah kiri Yesus adalah Maria Magdalena daripada Yohanes sang Rasul, sebagaimana kebanyakan sejarawan seni mengidentifikasi orang tersebut. Lebih lanjut, mereka menyampaikan bahwa sudut gambaran tubuh Yesus dan Maria Magdalena dalam lukisan tersebut membentuk huruf M, sebuah petunjuk untuk Magdalena, dan bahwa Magdalena dan Yesus berpakaian serupa namun berkebalikan warna, menggambarkan sebuah citra negatif bagi masing-masing. Mereka juga menyebutkan sejumlah petunjuk: pisau misterius yang mengarah ke salah satu tokoh, Leonardo da Vinci sendiri ada dalam gambar tersebut dengan wajah menjauhi Yesus, dan Yesus dihadapkan pada tangan yang memperingatkan dari sebelah kanannya yang membentuk “gestur Yohanes,” sebuah jari telunjuk yang menunjuk ke atas.

Dalam mencoba memahami arti gambar-gambar tersebut, mereka mengadakan riset dalam apa yang mereka sebut “benang heresi” yang telah ada lebih dari 2000 tahun. Mereka menemukan bukti atas tradisi okult ini dengan subyek bermacam-macam seperti Ksatria Templar, Kathar, Gnostisisme, dan Piala Suci, dan legenda-legemda yang berhubungan dengan Prancis bagian selatan, khususnya kota Rennes-le-Château. Mereka mengembangkan penemuan mereka dengan mengutip dari sarjana alkitab dan sejarah seperti Morton Smith, Hugh J. Schonfield, G.R.S. Mead, Frances A. Yates, and Geza Vermes.

Di antara kesimpulan mereka adalah sebagai berikut:

  • Yesus merupakan murid Yohanes Pembaptis, dan bahwa agama Yohanes mengajarkan terutama agama misteri Mesir Isis-Osiris-Horus.
  • Yesus dicalonkan sebagai ketua anggota inti perkumpulan Yohnes Pembaptis, tetapi tidak terpilih untuk menggantikan Yohanes. Simon Magus-lah yang terpilih sebagai penerus Yohanes Pembaptis.
  • Maria Magdalena menjalankan ritual seksual “sakral” dengan Yesus, dalam menjaga iman agama mereka, dan sebagai pasangan Yesus dalam misteri sakral tersebut.
  • Politik dan agama serupa dalam Palestina kuno, dan Yesus merupakan pesaing politik agresif terhadap Yohanes.
  • Kelompok Yesus bertanggung jawab atas kematian Yohanes Pembaptis.
  • Murid-murid Yesus bukan merupakan anggota inti misteri pengajarannya.
  • Istilah Kristus memiliki arti berbeda dari alur drama alkitab yang sekarang dipahami. Pada kelompok Yohanes Pembaptis, Kristus dimaksudkan pada semua yang telah dibaptis dan terpilih dalam arkana sistem kepercayaan mereka.
  • Yesus merupakan seorang penyihir, dan menerima roh Yohanes Pembaptis setelah pemenggalan Yohanes. Mereka mengungkapkan bahwa setelah pemenggalan itulah Yesus diketahui mulai dapat melakukan mukjizat.
  • Sejumlah pelukisan dan cerita dalam Perjanjian Baru kanonik secara nyata diadaptasi dari tradisi agama lain, dan tidak khas.
  • Yesus merupakan salah satu dari banyak Tuhan yang mati dan dibangkitkan kembali, yang menunjukkan banyak keterkaitan serupa.

Penulis menyampaikan, tetapi tidak mengklaim, bahwa mungkin Leonardo da Vinci ingin menyampaikan pesan tersembunyi melalui seninya, yang hanya dapat dipahami dengan memahaminya secara terbuka. Dan walaupun pada permukaanya lukisan-lukisan tersebut bermakna penggambaran alkitab secara sederhana, lukisan-lukisan tersebut sebenarnya menunjukkan fakta keyakinan pelukis yang lebih mengunggulkan Yohanes Pembaptis daripada Yesus.

Prespektif dan kritik

[sunting | sunting sumber]

Tujuh tahun setelah buku ini diterbitkan, beberapa ide muncul dalam hal ini dan dalam buku lain yang serupa, dan menjadi sentral novel laris The Da Vinci Code oleh Dan Brown. Dapat dikatakan bahwa The Templar Revelation tersedia dalam novel Brown: dalam salah satu bab disebut "Kode Rahasia Leonardo Da Vinci". Kepercayaan Brown atas The Templar Revelation juga dinyatakan dengan fakta yang dia mengerti sebagai kesalahan faktual dari buku ini (lihat Église Saint-Sulpice, Paris sebagai contoh).

Buku Picknett and Prince terinspirasi dari The Holy Blood and the Holy Piala oleh Michael Baigent, Henry Lincoln, dan Richard Leigh (1982). Picknett dan Prince kemungkinan mengambil buku Baigent sebagai wajah dan sepenuhnya menerima klaim mereka bahwa Biarawan Sion itu nyata, berasal dari abad pertengahan, perkumpulan rahasia, meskipun terdapat banyak fakta-fakta kuat yang menyatakan Biarawan Sion merupakan lelucon akhir abad ke-20.[1][2][3][4]

  1. ^ Pierre Jarnac, Histoire du Trésor de Rennes-le-Château (Editions Belisane, 1985).
  2. ^ Jean-Luc Chaumeil, La Table d'Isis ou Le Secret de la Lumière, p. 121-124 (Editions Guy Trédaniel, 1994)
  3. ^ Jean-Luc Chaumeil, Rennes-le-Château – Gisors – Le Testament du Prieuré de Sion, Le Crépuscule d’une Ténébreuse Affaire (Editions Pégase, 2006).
  4. ^ Bill Putnam, John Edwin Wood, The Treasure of Rennes-le-Château, A Mystery Solved (Suttons Publishing, 2003).

Referensi

[sunting | sunting sumber]