Tjahjo Kumolo | |
---|---|
![]() | |
Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-28 | |
Masa jabatan 27 Oktober 2014 – 20 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia Pelaksana Tugas | |
Masa jabatan 1 Oktober 2019 – 20 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia ke-19 | |
Masa jabatan 23 Oktober 2019 – 1 Juli 2022 | |
Presiden | Joko Widodo |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 1999 – 27 Oktober 2014 | |
Jabatan lain | Ketua Fraksi PDI-P (2004–2012) |
![]() | |
Daerah pemilihan | Jawa Tengah (Grobogan) (1999–2004) Jawa Tengah III (2004–2009) Jawa Tengah I (2009–2014) |
Masa jabatan 1 Oktober 1987 – 30 September 1997 | |
Daerah pemilihan | Jawa Tengah |
Informasi pribadi | |
Lahir | 1 Desember 1957 Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia |
Meninggal | 1 Juli 2022 Jakarta, Indonesia | (umur 64)
Makam | Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata |
Partai politik | PDI-P (1998–2022) |
Afiliasi politik lainnya | Golkar (1987–1998) |
Suami/istri | Erni Guntarti |
Hubungan | Detri Warmanto (menantu) |
Anak | 3 |
Almamater | Universitas Diponegoro Lembaga Ketahanan Nasional |
Pekerjaan | Politisi |
![]() ![]() | |
![]() ![]() |
H. Tjahjo Kumolo, S.H. (EYD: Cahyo Kumolo; 1 Desember 1957 – 1 Juli 2022) adalah seorang politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Kabinet Indonesia Maju dari Oktober 2019 hingga akhir hayatnya.[1][2] Di dalam kiprah politiknya, ia pernah menjadi kader Golongan Karya pada masa Orde Baru dan pada akhirnya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Tjahjo sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia yang menjabat dari 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019 pada Kabinet Kerja. Ia juga merupakan salah seorang politikus Indonesia, dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) periode 2009–2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan wilayah pemilihan Jawa Tengah I dan sekaligus menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI dan juga menjadi anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi di DPR RI.
Tjahjo Kumolo secara mengejutkan dipilih oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015[3] yang pada periode sebelumnya duduk sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDI-P.[4]
Tjahjo Kumolo sebelumnya juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan anggota Partai Golongan Karya (Golkar).[5][6]
Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Jakarta pada 1 Juli 2022 setelah dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta Pusat.[7]
Tjahjo lahir di Surakarta (sering disebut sebagai Solo) pada 1 Desember 1957. Ia bersekolah selama 12 tahun di kota besar Semarang dan tinggal di kelurahan Mlatiharjo di sisi timur kota.[8] Ayahnya, Bambang Soebandiono, adalah seorang letnan di Tentara Keamanan Rakyat.[9][10] Ayah dan ibunya Toeti Slemoon pernah duduk di Dewan Perwakilan Rakyat, yang pertama menjabat selama lima periode.[11]
Setelah lulus SMA, ia belajar hukum di Universitas Diponegoro, lulus pada tahun 1985. Selama periode ini, ia terpilih sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Tengah. Ia juga belajar di Lembaga Ketahanan Nasional pada tahun 1994.[12]
Sebelum menjabat di KNPI, ia pernah bekerja sebagai reporter sebuah surat kabar harian di Jawa Tengah. Tjahjo pertama kali menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1985, yang mengharuskannya pindah ke Jakarta.[11] Awalnya ia adalah anggota Golongan Karya (Golkar), dan pernah bekerja di komisi II dan III parlemen selain di Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP). Menyusul jatuhnya Soeharto, ia pindah ke PDI-P dan terpilih kembali menjadi anggota parlemen pada 1999. Dalam periode ini, ia menjabat sebagai wakil ketua fraksi hingga 2002, disusul sekretaris fraksi hingga 2003.[13]
Dia mencalonkan diri lagi pada pemilihan umum 2004 dan tetap di parlemen, kali ini sebagai ketua Fraksi PDI-P hingga pemilihan umum 2009, ketika dia sekali lagi mengamankan kursinya. Ia juga dipilih sebagai Sekretaris Jenderal PDI-P pada tahun 2010 oleh pemimpin partai Megawati Soekarnoputri.[14] Nantinya, posisi ketua fraksinya akan diambil pada 2012 oleh Puan Maharani dan posisi sekretaris jenderalnya pada 2015 oleh Hasto Kristiyanto.[15][16]
Menyusul kemenangan pemilihan Joko Widodo atas Prabowo Subianto pada 2014, ia dipilih sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Kerja dan secara resmi dilantik pada 27 Oktober 2014.[17]
Selama tuduhan penistaan terhadap Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2017, Tjahjo menolak untuk menskors Gubernur DKI Jakarta keturunan Tionghoa-Indonesia itu.[18] Kemudian pada tahun yang sama, ia membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia.[19]
Ia menikah dengan dr. Hj. Erni Guntarti dan dikaruniai tiga orang anak. Istri dan anak pertamanya adalah dokter, anak keduanya bekerja sebagai aktris, dan anak ketiganya adalah pramugari.[13]
Ia meninggal dunia setelah dirawat selama dua minggu di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta Pusat pada 1 Juli 2022.[20] Penyebab kematiannya terungkap karena kegagalan multiorgan yang disebabkan oleh asthenia, infeksi paru-paru, diabetes, dan asam urat yang dideritanya. Informasi tentang empat penyakit yang dideritanya tidak diketahui publik sebelum kematiannya.[21] Setelah disalatkan di Masjid Quba di kompleks Kementerian PAN-RB, Senayan, Jakarta Selatan, Jenazah Tjahjo Kumolo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara militer.[22]
Tjahjo pernah mendapat beberapa gelar dan penghargaan sebagai berikut.[23]
Pemilu | Lembaga legislatif | Dapil | Partai | Perolehan suara | Hasil | |
---|---|---|---|---|---|---|
1987 | Dewan Perwakilan Rakyat | Jawa Tengah | Golkar | Belum ditemukan | ![]() | |
1992 | Dewan Perwakilan Rakyat | Jawa Tengah | Golkar | Belum ditemukan | ![]() | |
1999 | Dewan Perwakilan Rakyat | Jawa Tengah (Kab. Grobogan) |
PDI-P | Belum ditemukan | ![]() | |
2004 | Dewan Perwakilan Rakyat | Jawa Tengah III | PDI-P | 32.598[26] | ![]() | |
2009 | Dewan Perwakilan Rakyat | Jawa Tengah I | PDI-P | 48.869[27] | ![]() | |
2014 | Dewan Perwakilan Rakyat | Jawa Tengah I | PDI-P | 59.761[28][29] | ![]() |
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama DPR 2004
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama DPR 2009
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama DPR 2014
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Syafruddin |
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia {{{years}}} |
Diteruskan oleh: Abdullah Azwar Anas |
Didahului oleh: Gamawan Fauzi |
Menteri Dalam Negeri Indonesia 2014–2019 |
Diteruskan oleh: Tito Karnavian |