(Jepang) | |
---|---|
Nilai | 1,000 Yen |
Panjang | 150 mm |
Lebar | 76 mm |
Fitur keamanan | Tinta fluoresens, pencetakan intaglio, pencitraan laten, tinta pendaran cahaya, cetak mikro, tinta mutiara, tanda taktis, tanda air, pola batang tanda air, konstelasi EURion[1] |
Tahun cetak | 1950, 1963, 1984, 2004 (nomor seri hitam), 2011 (nomor seri coklat), 2019 (nomor seri biru) |
Bagian depan | |
Rancangan | potret dari Hideyo Noguchi |
Bagian belakang | |
Rancangan | Gunung Fuji dan sakura |
Uang kertas ¥1,000 saat ini adalah uang kertas yen dengan nilai terendah dan telah digunakan sejak tahun 1945, tidak termasuk periode singkat dari tahun 1946 hingga 1950 selama pendudukan Sekutu atas Jepang.
Uang kertas seri kelima (seri E) saat ini beredar, dan merupakan uang kertas bank terkecil di antara tiga uang kertas. Langkah-langkah anti-pemalsuan yang besar dihadirkan dalam uang kertas terbaru. Meskipun uang kertas lama tidak lagi diterbitkan, uang kertas tersebut tetap menjadi alat pembayaran yang sah.[2]
Uang kertas ¥1.000 pertama dirilis pada 17 Agustus 1945. Pada saat itu seri berturut-turut dari uang kertas tersebut diberi label sebagai seri 甲, 乙, 丙, 丁atau sebagai seri い, ろ berbeda dari seri A, B, C, D, E.[3] Uang kertas tersebut berukuran 172 × 100 mm dan menampilkan gambar pangeran legendaris Yamato Takeru dan kuil Shinto Takebe taisha. Uang kertas tersebut dihapus dari peredaran pada tahun 1954.[4][5]
Uang kertas bank seri A direncanakan terbit pada tahun 1946 tetapi tidak pernah diterbitkan, bersama dengan uang kertas lain yang direncanakan.[6]
Uang kertas seri B berukuran 164 x 76 mm dan mulai diedarkan pada 1 Juli 1950. Bagian depan uang kertas menampilkan gambar wali penguasa dan politisi semi-legendaris di bawah Kaisarina Suiko, Pangeran Shōtoku. Bagian belakang terdapat gambar "Yumedono" (secara harfiah Aula Impian) di halaman Hōryū-ji, sebuah kuil Buddha yang terletak di Prefektur Nara. Hanya satu versi uang kertas yang tersedia, dan telah dihapus dari peredaran pada 4 Januari 1965.[7]
Seperti pendahulunya, uang kertas seri C berukuran 164 x 76 mm. Uang kertas tersebut mulai beredar pada 1 November 1963. Bagian depan terdapat potret Itō Hirobumi, yang berada di bawah Kaisar Meiji, adalah Perdana Menteri Jepang pertama, yang menjabat pada tahun 1885.[8] Bagian belakang menampilkan gambar Bank Jepang. Uang kertas seri C dirilis dengan nomor bank[butuh klarifikasi] dalam dua warna yang berbeda: warna hitam (dari tahun 1963) dan warna biru (dari tahun 1976). Uang kertas tersebut dihapus dari peredaran pada 4 Januari 1986.[7]
Uang kertas seri D berukuran 150 x 76 mm. Uang kertas tersebut mulai beredar pada 1 November 1984. Bagian depan terdapat potret novelis dari zaman Meiji bernama Natsume Sōseki, yang menulis karya terkenal seperti I Am a Cat dan Kokoro. Bagian belakang menampilkan dua ekor bangau mahkota-merah. Uang kertas seri D dirilis dengan nomor bank dalam empat warna berbeda: hitam (dari 1984), biru (dari 1990), coklat (dari 1993) dan hijau (dari 2000). Dengan peredaran seri E pada tahun 2004, uang kertas seri D dihapus dari peredaran pada 2 April 2007.[7]
Uang kertas seri kelima (seri E), merupakan uang kertas terkecil dari tiga uang kertas umum, berukuran 150 x 76 mm. Bagian depan menampilkan potret Hideyo Noguchi, yang menemukan agen sifilis sebagai penyebab penyakit lumpuh progresif pada tahun 1911. Bagian belakang terdapat gambar Gunung Fuji dan sakura, diadaptasi dari foto karya Koyo Okada.[9] Uang kertas tersebut pertama kali dikeluarkan pada 1 November 2004.[10] Langkah-langkah anti-pemalsuan yang besar dihadirkan dalam uang kertas terbaru. Langkah-langkah tersebut termasuk pencetakan intaglio, hologram, pencetakan mikro, tinta fluoresens, gambar laten, tanda air, dan tinta sensitif sudut.[11]
Pada 9 April 2019, Menteri Keuangan Tarō Asō mengumumkan desain baru untuk uang kertas pecahan ¥1.000, ¥5.000, dan ¥10.000, dan digunakan mulai tahun 2024.[12] Uang kertas ¥1.000 akan menampilkan potret Kitasato Shibasaburō dan Ombak Besar di Kanagawa.