Ubaidillah bin al-Habhab as-Saluli (bahasa Arab: عبيد الله بن الحبحاب السلولي)[1] adalah seorang gubernur Arab di Mesir dan Ifriqiyah pada masa Kekhalifahan Umayyah.
Ubaidillah merupakan maula dari Bani Salul serta seorang penulis yang fasih, penghafal Hari-Hari Bangsa Arab (أيام العرب, Ayyamul Arab), syair dan kronik mereka.[2] Ibnu Hazm mengatakan bahwa Salul adalah putri dari Dzuhl bin Syaiban tertentu dari Bani Bakr bin Wa'il. Ia merupakan istri dari Murrah bin Sha'sha'ah bin Muawiyah dari Bani Hawazin dan keturunannya mengambil nama Salul sebagai nama kabilahnya.[3]
Sebagai penulis untuk Khalifah Hisyam bin Abdul Malik (berkuasa 724–743), ia diangkat sebagai gubernur Mesir untuk sementara waktu[4][1] lalu diangkat sebagai gubernur Ifriqiyah pada tahun 116 H (734 M) menggantikan Uqbah bin Qudamah at-Tujibi.[2] Uqbah bin Qudamah merupakan pengganti sementara Ubaidah bin Abdurrahman as-Sulami.[5][2] Di antara jasa-jasanya selama menjabat sebagai gubernur Ifriqiyah adalah pembangunan Dar Shina'ah (دار صناعة) atau Rumah Industri di Tunis untuk membangun kapal laut,[1][6] pembangunan Masjid Al-Zaytuna di Tunis,[6] pengangkatan Uqbah bin al-Hajjaj as-Saluli sebagai gubernur al-Andalus,[7] dan penaklukan daerah Sous di Maroko, daerah Sudan, Pulau Sardinia atau Cerdanya (735 M) dan Pulau Sisilia (739 M) yang dipimpin oleh Habib bin Abi Ubaidah al-Fihri.[8][9][10]
Pada masa pemerintahannya, sekte Khawarij Ibadi dan Sufriyah menyebar di kalangan masyarakat Berber di Maroko.[6] Masyarakat Berber menerima pemikiran Khawarij tersebut karena selama ini mereka merasakan kezaliman dari para gubernur.[11] Salah satu tokoh masyarakat Berber, Maisarah al-Matghari, kemudian memimpin pemberontakan. Kabar pemberontakan sampai kepada Ubaidillah dan dia telah mengirim pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Abi Habib al-Fihri namun pasukannya dikalahkan dalam Pertempuran Para Bangsawan.[12][13] Setelah diberi kabar pemberontakan dan kekalahan pasukan Arab, Khalifah Hisyam memecat Ubaidillah pada tahun 123 H (741 M) dan memintanya untuk datang menghadapnya.[14] Ia digantikan oleh Kultsum bin Iyadh al-Qusyairi.[15]
Ubaidillah hidup hingga tahun 132 H (750 M) di mana ia mendukung Yazid bin Umar bin Hubairah, gubernur Irak Umayyah terakhir pada masa Khalifah Marwan bin Muhammad (berkuasa 744–750), dan turut serta dalam Pengepungan Wasith melawan pasukan Abbasiyah. Yazid dan pendukungnya termasuk Ubaidillah kemudian dikalahkan dan dibunuh di Wasith oleh Abu Ja'far Al-Mansur, pemimpin pasukan Abbasiyah.[4]