Ular-air bakau

Ular-air bakau
Fordonia leucobalia Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN176694 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
SpesiesFordonia leucobalia Edit nilai pada Wikidata
Schlegel, 1837

Ular-air bakau atau ular bakau perut putih adalah spesies ular air yang dapat bertahan hidup di daerah perairan pantai. Nama umumnya dalam bahasa inggris adalah White bellied mangrove snake, Mangrove water snake, atau Crab-eating water snake. Nama spesifiknya, leucobalia yang berarti "bercak-bercak putih" karena warna tubuhnya yang memiliki bercak-bercak berwarna putih pucat. Ular ini tersebar luas mulai dari pesisir Asia Tenggara hingga Australia.[1][2][3]

Pengenalan

[sunting | sunting sumber]

Panjang ular ini antara 60 cm sampai 1 meter. Tubuh bagian atas berwarna kelabu atau kecokelatan menyerupai lumpur, dengan bercak-bercak berwarna keputihan, sering juga ditemukan spesimen berwarna jingga atau kemerahan dengan bercak-bercak putih dan/atau bintik-bintik hitam. Bagian bawah tubuh berwarna keputihan.[3][2]

Penyebaran dan Ekologi

[sunting | sunting sumber]

Ular-air bakau tersebar luas di pesisir Myanmar, Vietnam, Kamboja, Malaysia (Sem. Malaya), Singapura, seluruh kepulauan Nusantara, dan di sepanjang pantai utara Australia. Ular ini adalah salah satu jenis ular air yang toleran terhadap air laut/asin. Habitat utamanya adalah daerah berlumpur di hutan bakau, muara pantai, dan perairan payau yang tidak jauh dari pantai.[3][4]

Ular ini termasuk ular berbisa bertaring belakang, tetapi bisanya tidak berpengaruh pada manusia. Makanan utamanya adalah ikan dan krustasea pantai, terutama kepiting. Ular ini berkembang biak dengan melahirkan (Ovovivipar). Jumlah anak yang dihasilkan antara 6 hingga 15 ekor, dengan panjanng tubuh masing-masing 18 cm.[3][2]

Catatan taksonomi dan populasi

[sunting | sunting sumber]

Ular-air bakau adalah satu-satunya spesies Fordonia. Sejauh ini, belum diketahui adanya jenis baru ataupun anak jenis (subspesies). Walaupun informasinya minim, populasi ular ini sebenarnya sangat terancam, karena banyak habitat alaminya yang diubah menjadi kawasan industri dan pariwisata.[butuh rujukan]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Boulenger, George A. 1890 The Fauna of British India, Including Ceylon and Burma. Reptilia and Batrachia. Taylor & Francis, London, xviii, 541 pp.
  • Frith,C.B. & MacIver,D. 1978 The crab-eating Water Snake, Fordonia leucobalia (Schlegel), another snake new to Thailand. Nat. Hist. Bull. Siam Soc. (Bangkok) 27: 189-191
  • Schlegel, H. 1837 Essai sur la physionomie des serpens. Partie Généralxxviii +251 S. + Partie Descriptiv606 S. + xvi. La Haye (J. Kips, J. HZ. et W. P. van Stockum)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]