Ular cecak
| |
---|---|
Lycodon capucinus | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 192064 |
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Lycodon capucinus Daudin, 1803 |
Tata nama | |
Sinonim takson | Lycodon hebe Daudin, 1803 Lycodon aulicus capucinus |
Ular cecak (Lycodon capucinus) atau yang juga disebut ular genteng, adalah spesies ular serigala. Ular ini disebut "ular cecak" karena ular ini sering ditemukan sedang memangsa cecak yang berkeliaran di sekitar rumah. Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah Oriental wolfsnake, sedangkan nama spesifiknya, capucinus yang artinya "kapucino" atau "cokelat kemerahan", mengacu pada warna tubuhnya yang dominan cokelat kemerahan.[1][2][3][4]
Panjang tubuh ular cecak mencapai 76 cm dan kepalanya berbentuk agak gepeng. Tubuh bagian atas berwarna cokelat kemerahan atau kehitaman, dengan bercak-bercak berwarna putih. Bagian atas kepala berwarna kecokelatan dengan motif berwarna keputihan pada leher belakang (tengkuk). Bagian bawah tubuhnya berwarna keputihan.[5]
Ular cecak tersebar luas di Asia tenggara, mulai dari Myanmar, Laos, Tiongkok tenggara (Yunan, Fujian, Guangdong, Hong Kong), Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia (Semenanjung, Serawak dan Sabah), Indonesia (Sumatera, Bangka-Belitung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Buton), Timor Leste, dan Filipina (Bantayan, Cebu, Cuyo, Leyte, Luzon, Masbate, Mindanao, Mindoro, Negros, Palawan, Panay, Samar).[6][7]
Ular cecak dapat dijumpai di daerah hutan hingga pemukiman penduduk. Ular ini juga sering ditemukan berkeliaran di atas genteng atau atap rumah, di mana ular ini memburu cecak sebagai makanan utamanya. Selain cecak, ular ini juga memangsa kadal lain dan juga katak/kodok.[5]
Ular cecak berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan antara 3 sampai 11 butir.[5]