Ultraman Max | |
---|---|
Pembuat | Tsuburaya Productions |
Sutradara | Shusuke Kaneko Hirochika Muraishi Kengo Kaji Futoshi Sato Takeshi Yagi Takashi Miike Hideaki Murakami Akio Jissoji Hiroaki Tochihara Toshiyuki Takano Toshihiro Iijima Kenji Suzuki |
Pemeran | Sota Aoyama Hitomi Hasebe Kai Shishido Nobuyuki Ogawa Sean Nichols Hikari Mitsushima Susumu Kurobe Hiroko Sakurai Nao Nagasawa (episode 13-14) |
Penata musik | Kuniaki Haishima |
Negara asal | Jepang |
Bahasa asli | Jepang / Kantonis |
Jmlh. episode | 39 |
Produksi | |
Produser | Takeshi Yagi |
Durasi | 1 episode sekitar 24 menit |
Rilis asli | |
Jaringan | Chubu-Nippon Broadcasting Co., Ltd. (2 Juli 2005-25 Maret 2006) TVB (11 Mei 2007-30 Agustus 2008) SBN-21 (9 Agustus 2009-11 Agustus 2011) Global TV (15 November 2012-22 Februari 2014) Trans TV (30 Januari-23 Oktober 2016) Indosiar (22 April-30 Juli 2017) (25 Februari 2019-Sekarang) |
Rilis | 2 Juli 2005 – 25 Maret 2006 |
Ultraman Max (ウルトラマンマックス , Urutoraman Makkusu) adalah serial Ultraman ke-13 yang mulai tayang sejak tanggal 7 Juli 2005 dengan total 39 episode. Iklan dari serial ini sudah muncul sejak serial sebelumnya, Ultraman Nexus, baru mendekati episode ke-30. Hal ini memang disengaja karena Tsuburaya ingin segera menyelesaikan Nexus yang ternyata ratingnya rendah di luar dugaan. Ultraman Max sendiri kembali ke konsep awal di mana sang host adalah salah seorang dari pasukan pembela bumi. Kisah dalam episodenya juga kembali berdiri sendiri.
Serial ini sempat diwarnai oleh isu bahwa kisahnya adalah sambungan dari kisah Ultraman di era Showa dan juga anggota Space Garrisona. Hal ini dikuatkan dengan desain Max yang secara fisik mirip dengan Ultraseve dan Ultraman Taro, begitu pula dengan jurus-jurusnya. Selain itu, monster lama seperti Baltan dan monster masa lalu yang sering muncul dalam era Showa juga muncul kembali dalam serial ini. Namun, Tsuburaya menepis isu tersebut menjelang episode-episode terakhir Max, bahwa kenyataannya Max tidak memiliki hubungan dengan serial Ultraman manapun yang pernah muncul. Penonton Jepang pun bertanya-tanya mengapa total episode Max kurang dari 50, padahal respon dan ratingnya membaik.
Max diproduksi dengan maksud sebagai batu loncatan dari Ultraman Nexus, yang konsep ceritanya melenceng jauh, sebelum menginjak kembali ke era Showa. Bisa dibilang kisah dan konsep Max berada di persimpangan. Sebelum masa tayang Max habis, serial penggantinya yaitu Ultraman Mebius, yang justru kejutan yang sebenarnya disiapkan Tsubaraya untuk kembali ke kisah era Showa, sudah diiklankan. Ternyata, belajar dari Nexus yang semula diprduksi 50 episode tetapi terpaksa dipotong dan tamat di episode 38, Tsuburaya bermaksud mengantisipasi serial ini gagal sehingga dari awal memang sengaja jumlah episodenya sudah demikian adanya, yaitu hanya 40 episode.
Dalam dunia Max berada, dikisahkan bahwa sejak zaman dulu, bumi memiliki banyak peradaban lain selain peradaban manusia yang mendiami permukaan bumi. Karena itu, sering timbul konflik di antara mereka. Namun, entah beratus-ratus tahun kemudian, manusia abad sekarang tidak mengetahui hal itu dan hidup dalam damai. Kebencian bangsa lain akan sikap manusia merupakan ancaman tersendiri yang tidak disadari oleh mereka. Sementara itu, manusia lebih difokuskan pada monster-monster dari luar angkasa yang secara nyata menyerang Bumi. Di sinilah Max muncul.
Touma Kaito bermimpi untuk masuk DASH karena sebelumnya ia adalah relawan yang sering menyelamatkan orang-orang dari bencana alam. Namun, ia gagal dalam tes masuk karena dinilai terlalu berjiwa panas saat berusaha melindungi orang tanpa berpikir panjang dan sering tidak sadar melakukan tindakan berlebihan yang membahayakan keselamatannya sendiri. Kaito memiliki alasan tersendiri dan tetap bersikeras untuk masuk DASH. Suatu hari, ia yang masih menjadi anggota magang, nekat menggantikan salah seorang anggota DASH yang terluka untuk membantu menghalau monster demi menghindari banyaknya korban jiwa yang berjatuhan. Di saat kritis, Touma kemudian menerima kekuatan Ultraman dan memulai tanggung jawabnya yang besar. Ia menamakan Ultraman dalam dirinya Max. Karena kegigihannya ini, akhirnya Kaito pun diterima menjadi anggota DASH.
Cerita dalam Max cukup ringan jika dibandingkan dengan Nexus dan masih lebih berbobot jika dibandingkan dengan Cosmos. Dikisahkan pula tentang Kaito yang berusaha menyesuaikan diri dalam tim dan bahwa sifat ketidakhati-hatiannya masih belum berubah. Ia juga mulai mengerti bahwa kadang jalan pikiran Max tidak sesuai dengannya. Selain itu, ia pun jadi ikutan bingung manakala menghadapi dua pihak yang berselisih, manusia dengan monster. Di satu sisi, manusia ada yang menghalalkan segala cara demi keegoisannya, dan sisi lain tidak semua monster jahat. Max pun berpikir sebenarnya manusialah yang membangun perselisihan itu sendiri. Apalagi, setelah lama-kelamaan diketahui bahwa ada peradaban bangsa selain manusia yang juga mendiami bumi. Kemudian, mulai muncul kenyataan bahwa ada ras manusia yang ternyata keturunan alien.
Akhirnya, salah satu peradaban yang lama mendiami bawah kulit bumi bernama Delos pun ingin menguasai permukaan. Markas UDF dihancurkan satu per satu oleh Delos. Agar tidak terjadi yang lebih buruk, Kaito dan rekannya, Mizuki, pergi ke perut bumi untuk menyampaikan pesan perdamaian. Betapa kaget Kaito bahwa ternyata bangsa Delos sudah tidak ada, yang ada hanya perenjataan yang sudah diatur dari zaman dulu. Di lain pihak, Max sudah waktunya pergi dari tubuh Kaito. Kaito pun harus berpacu dengan waktu.
Ultraman yang muncul dalam kisah ini hanya dua, Max sebagai tokoh utama dan Ultraman Xenon. Hal ini semakin menepis harapan pemirsa Jepang yang sangat menanti-nantikan kemunculan Ultraman era Showa pada kisah Max. Namun, demikian masih ada beberapa pemeran Ultraman era Showa lama seperti Susumu Kurobe yang berperan sebagai bentuk manusia Ultraman yaitu Shin Hayata yang berperan sebagai Kenzo Tomioka dan Kohji Moritsugu yang merupakan pemeran bentuk manusia. Ultraseven yang muncul di episode 19 sebagai ahli arkeologi karena diyakini Max mempunyai hubungan dengan Space Garrison. Meski demikian, Max juga dikisahkan berasal dari Nebula M78.
•Tinggi: 48 meter
•Berat: 37,000 ton
•Usia: 7,800 tahun
•Kecepatan penerbangan: Mach 9.99
•Kecepatan bawah air: Mach 5
•Kecepatan bawah tanah: Mach 3
•Tinggi melompat: 750 meter
•Kekuatan genggaman: 80,000 ton
•Kekuatan Lengan: 90,000 ton
Max digambarkan sebagai Ultraman terkuat yang pernah ada.[1] Ia memiliki hampir semua jurus yang pernah dikeluarkan oleh para Ultraman yang berbeda. Max memiliki berbagai ukuran tubuh tergantung musuhnya, mulai dari yang lebih kecil dari manusia sampai berkali-kali lipat ukuran Ultraman normal. Sebaliknya, kelemahan Max terletak di sikapnya yang cenderung cuek karena tidak memiliki motivasi yang cukup kuat dan berada di kebimbangan. Melindungi bumi dari monster adalah tugasnya tetapi ia menyadari bahwa tidak semua monster jahat, tetapi mengapa manusia tidak mengerti juga dan tetap berperang melawan mereka? Untuk itu, kadang Max memilih untuk tidak ikut campur dalam urusan manusia dan pertempuran yang melibatkan mereka. Ia beranggapan bahwa pada akhirnya, manusialah yang mengakibatkan kehancuran alam itu sendiri. Pertentangan ini menimbulkan konflik dalam jiwa Kaito yang memilih untuk berada di pihak manusia dan masih membutuhkan kekuatan Max. Pada akhirnya, karena selalu berjuang bersama. Max pun mencoba mempercayai keyakinan Kaito dan membantunya di pertempuran terakhir. Jurus original Max yang tidak dimiliki Ultraman lain:
•Tinggi: 47 meter
•Berat: 36,000 ton
•Usia: 7,900 tahun
•Kecepatan penerbangan: Mach 9.99
•Kecepatan berlari: Mach 8
•Kecepatan bawah tanah: Mach 4
•Kecepatan bawah air: Mach 5
•Tinggi melompat: 800 meter
•Kekuatan genggaman: 80,000 ton
•Kekuatan Lengan: 90,000 ton
Asal-usulnya misterius dan hanya muncul sekali pada episode ke-13 dan Ke-39. Dikisahkan Xenon datang untuk membantu Max yang terdesak melawan monster Zetton. Ia memberikan sebuah senjata bernama Max Galaxy pada Max. Hanya itu saja, seolah datang dan pergi tidak jelas. Jurus Ultraman Xenon:
Pada awal abad ke-21, berbagai macam bahaya semaikin mengancam keselamatan bumi, di mana di antaranya ditimbulkan oleh monster dan alien. Mengetahui akan adanya bahaya yang mengancam di kemudian hari, seluruh dunia pun membentuk sebuah organisasi pertahanan bernama UDF. UDF dipimpin oleh Komandan Tomioka (yang diperankan oleh Susumu Kurobe, pemeran Shin Hayata, host Ultraman Original tahun 1966). UDF juga memiliki seorang peneliti handal bernama Profesor Yoshinaga; Di dalam UDF, dibentuk sebuah pasukan khusus bernama DASH (Defense ActionSquad Heroes). DASH ditempatkan di salah satu markas UDF yang bernama Titan, letaknya di atas perairan Tokyo. DASH memiliki pesawat tempur seperti DASH Mother, DASH bird, dan DASH Aqua yang tersimpan di dalam Titan. Anggotanya adalah:
Pemimpin yang berwibawa dan selalu memperhatikan bawahannya, meski kadang dapat bertindak konyol juga.
Seorang bule yang berasal dari DASH Amerika, Ia selalu melakukan penelitian dan banyak mengarahkan angota DASH yang lain. Selain itu, ia dikenal dengan mood maker.
Seseorang Ace pilot yang ternyata memiliki gen alien. Ia awalnya menolak Kaito bergabung kerna sifatnya yang ceroboh namun lama-lama malah jatuh hati padanya. Namun, saat mengetahui bahwa dirinya bukan manusia biasa, ia berusaha menjauh dari Kaito.
Dikenal sebagai ahli menembak dan selalu menjalankan isi dengan menggunakan dua pucuk pistol kesayangannya.
Seorang Android yang bertugas sebagai operator dan bertanggungjawab dalam mengkalkulasi berbagai data.
Anggota baru DASH yang juga host dari Ultraman Max. memiliki sifat yang gampang panas, tetapi di saat genting ialah yang selalu menolong teman-temannya.