Uraga (浦賀 ) adalah subdivisi dari kota Yokosuka, Prefektur Kanagawa, Jepang. Kota tersebut berada di tenggara Semenanjung Miura, di bagian paling utara Terusan Uraga, di mulut Teluk Tokyo.
Dengan dibentuknya keshogunan Tokugawa di Edo pada awal abad ke-17, desa kecil Uraga berkembang dengan cepat karena pelabuhannya terlindungi dan letaknya strategis di mulut Teluk Edo (kini disebut Teluk Tokyo). Wilayah Uraga merupakan teritori tenryō yang dikendalikan langsung oleh keshogunan. Peningkatan lalu lintas pelayaran mendorong perkembangan perdagangan di Uraga.
Tahun 1720, keshogunan mendirikan pos bugyō Uraga, yang bertanggung jawab mengatur lalu lintas pelayaran dan mengatur pertahanan pantai, serta menjadi pintu masuk ke pelabuhan yang dipersenjatai dengan meriam untuk berjaga terhadap kemungkinan serangan oleh kapal-kapal asing yang melanggar kebijakan isolasi nasional Jepang.
Tahun 1846, Kapten James Biddle dari Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) melabuhkan dua kapal perang, USS Columbus dan USS Vincennes di Terusan Uraga. Ini adalah langkah awal upaya gagal dalam membuka hubungan dagang antara Jepang dan AS.[1]
Tanggal 14 Juli 1853,[2] Komodor AL AS Matthew Perry dan Kapal Hitam-nya berlabuh di depan Uraga dan kemudian mengamati wilayah di dalam perbatasan Teluk Edo.[3][4] Saat kembali tahun 1854, kapal tersebut melewati Uraga lalu berlabuh lebih dekat ke Edo di Kanagawa, tempat kota Yokohama kini berdiri.[5]
Tahun 1860, Kanrin Maru (咸臨丸 ), korvet bertenaga uap pertama Jepang berangkat dari Uraga ke San Francisco membawa Duta Besar Jepang pertama untuk AS.[6]