Industri | Rekayasa |
---|---|
Nasib | Diakuisisi |
Penerus | Rolls-Royce plc |
Didirikan | 1828 |
Pendiri | Edward Vickers |
Ditutup | 1999 |
Kantor pusat | London, Britania Raya |
Produk | Pesawat terbang Senjata Kapal laut |
Anak usaha | Metropolitan-Vickers |
Vickers dulu adalah sebuah nama terkenal pada bidang rekayasa di Britania Raya yang eksis melalui sejumlah perusahaan mulai tahun 1828 hingga 1999.
Vickers dibentuk di Sheffield sebagai sebuah percetakan baja oleh Edward Vickers dan mertuanya, George Naylor pada tahun 1828. Naylor dulu adalah salah satu pendiri dari percetakan baja Naylor & Sanderson dan saudara Edward, William memiliki sebuah bisnis rolling baja. Investasi Edward di industri perkeretaapian memungkinkannya mengendalikan perusahaan yang berkantor pusat di Millsands ini dan diberi nama Naylor Vickers and Company. Perusahaan ini lalu mulai membuat cetakan baja dan terkenal berkat produk lonceng gerejanya. Pada tahun 1854, anak Edward, Thomas (seorang perwira militia yang biasa dipanggil 'Kolonel Tom') dan Albert resmi bergabung ke dalam perusahaan. Tom Vickers yang merupakan seorang ahli logam dan Albert yang merupakan seorang pemasar merupakan kunci cepatnya pertumbuhan perusahaan ini. Pada buku "Its great architects," sejarawan Clive Trebilcock menulis, "Kolonel T.E. (1833–1915) dan Albert (1838–1919) Vickers... bersama-sama menyediakan kepemimpinan teknis... dan kepemimpinan komersial. Keduanya merupakan otokrat, namun tidak menolak nasehat ataupun menghindari tuduhan. Keduanya, terutama Albert, sangat ahli dalam merekrut pegawai yang benar-benar bertalenta."[1]
Pada tahun 1863, perusahaan ini pindah ke lokasi baru di Sheffield di Sungai Don di Brightside.
Perusahaan ini resmi melantai di bursa saham pada tahun 1867 dengan nama Vickers, Sons & Company, dan mulai mengakuisisi perusahaan lain serta berekspansi ke sektor lain. Pada tahun 1868, Vickers mulai memproduksi poros kemudi kapal, dan pada tahun 1872, perusahaan ini mulai memproduksi baling-baling kapal. Pada tahun 1882, Vickers mendirikan sebuah fasilitas penempaan. Vickers memproduksi perisai kendaraan pertamanya pada tahun 1888 dan senjata artileri pertamanya pada tahun 1890.
Vickers membeli produsen kapal asal Barrow-in-Furness, Barrow Shipbuilding Company pada tahun 1897, dan mengakuisisi anak usahanya, Maxim Nordenfelt Guns and Ammunition Company.[2] Sehingga nama perusahaan ini diubah menjadi Vickers, Sons & Maxim.
Artileri dan amunisi yang dibuat selama periode ini, termasuk selama Perang Dunia I, diberi stempel V.S.M.
Galangan kapal di Barrow kemudian diubah menjadi "Naval Construction Yard". Dengan akuisisi tersebut, Vickers dapat memproduksi berbagai macam produk, mulai dari kapal dan suku cadangnya hingga perisai kendaraan dan berbagai macam senjata artileri. Pada tahun 1901, kapal selam pertama Royal Navy, Holland 1, resmi diluncurkan di Naval Construction Yard. Pada tahun 1902, Vickers membeli separuh saham produsen kapal asal Clyde, John Brown and Company.
Diversifikasi lebih lanjut terjadi pada tahun 1901 dengan akuisisi terhadap sebuah calon perusahaan yang kemudian resmi didirikan dengan nama The Wolseley Tool and Motor Car Company. Pada tahun 1905, Vickers juga mengakuisisi goodwill dan hak paten dari mobil Siddeley. Pada tahun 1911, perusahaan ini mengakuisisi mayoritas saham Whitehead and Company, sebuah produsen torpedo.
Pada tahun 1911, nama perusahaan ini diubah menjadi Vickers Ltd serta mengembangkan operasinya ke produksi pesawat terbang dengan membentuk Vickers Ltd (Aviation Department) dan Sekolah Penerbangan Vickers di Brooklands, Surrey pada tanggal 20 Januari 1912. Pada tahun 1919, British Westinghouse resmi diambil alih oleh Vickers, dan namanya diubah menjadi Metropolitan Vickers Electrical Company (Metrovick).
Sebuah reorganisasi pada tahun 1926 mengarah pada penjualan Vickers-Petters Limited, British Lighting and Ignition Company, departemen kayu lapis di Crayford Creek, Canadian Vickers, William Beardmore and Co, serta Wolseley Motors. Sehingga hanya menyisakan Metropolitan Carriage wagon and Finance Company dan The Metropolitan -Vickers Company.[3]
Pada tahun 1927, Vickers bergabung dengan perusahaan rekayasa asal Tyneside, Armstrong Whitworth, yang didirikan oleh W. G. Armstrong, untuk membentuk Vickers-Armstrongs, Ltd. Armstrong Whitworth telah mengembangkan bisnis yang serupa dengan Vickers, dengan berekspansi ke sektor militer dan terkenal berkat produksi artilerinya di Elswick dan produksi kapalnya di sebuah galangan di High Walker di Sungai Tyne. Bisnis produksi kapal milik Armstrongs kemudian diubah menjadi "Naval Yard", mirip seperti "Naval Construction Yard" milik Vickers, hanya saja berada di pesisir barat. Namun Armstrong Whitworth Aircraft tidak ikut digabung dengan Vickers.
Pada tahun 1928, Aviation Department resmi dipisah menjadi Vickers (Aviation) Ltd dan lalu mengakuisisi Supermarine, yang kemudian diubah namanya menjadi "Supermarine Aviation Works (Vickers) Ltd". Pada tahun 1938, keduanya direorganisasi menjadi Vickers-Armstrongs (Aircraft) Ltd, namun produknya tetap diberi merek Supermarine atau Vickers. Pada tahun 1929, bisnis perkeretaapian milik Vickers digabung dengan bisnis perkeretaapian milik Cammell Laird untuk membentuk Metropolitan Cammell Carriage and Wagon (MCCW) (Metro Cammell).
Pada tahun 1960, bisnis produksi pesawat terbang milk Vickers digabung dengan bisnis produksi pesawat terbang milik Bristol, English Electric Company dan Hunting Aircraft untuk membentuk British Aircraft Corporation. Vickers, English Electric, dan Bristol masing-masing memegang 40%, 40%, 20% saham dari BAC. Sementara BAC memegang 70% saham Hunting. Supermarine lalu ditutup pada tahun 1963 dan nama Vickers untuk pesawat terbang dihapus mulai tahun 1965. Melalui Undang-Undang Industri Pesawat Terbang dan Kapal Laut, BAC resmi dinasionalisasi pada tahun 1977 untuk menjadi bagian dari British Aerospace, yang masih eksis hingga hari ini melalui BAE Systems.
Undang-undang tersebut juga mengarah pada nasionalisasi divisi produksi kapal laut dari Vickers untuk menjadi bagian dari British Shipbuilders. Divisi tersebut kemudian diubah namanya menjadi Vickers Armstrong Shipbuilders pada tahun 1955, dan diubah kembali menjadi Vickers Limited Shipbuilding Group pada tahun 1968. Divisi tersebut lalu diprivatisasi dengan nama Vickers Shipbuilding and Engineering Ltd (VSEL) pada tahun 1986, dan menjadi bagian dari Marconi Marine milik GEC. Marconi Marine tetap beroperasi hingga saat ini dengan nama BAE Systems Submarine Solutions.
Dengan bisnis pengolahan bajanya juga dinasionalisasi ke dalam British Steel Corporation, sisa bisnis Vickers kemudian menjadi Vickers plc. Pada tahun 1986, Vickers resmi mengakuisisi produsen senjata Royal Ordnance Factory, Leeds, yang kemudian diubah namanya menjadi Vickers Defence Systems. Akuisisi lain yang dilakukan oleh Vickers meliputi terhadap perekayasa otomotif, Cosworth pada tahun 1990, terhadap produsen waterjet, Kamewa pada tahun 1986, serta terhadap perusahaan rekayasa dan propulsi kelautan asal Norwegia, Ulstein pada tahun 1998. Pada tahun 1998 juga, Rolls-Royce Motors dan Cosworth resmi dijual ke Volkswagen Group dengan harga £430 juta, setelah berhasil mengalahkan tawaran dari BMW sebesar £340 juta.
Vickers tetap independen hingga tahun 1999 saat Vickers plc diakuisisi oleh Rolls-Royce plc yang kemudian menjual bisnis pertahanan Vickers ke Alvis plc, dan lalu mengubah namanya menjadi Alvis Vickers. Vickers plc dan anak usahanya kemudian diubah namanya menjadi Vinters pada bulan Maret 2003.[4] Nama Vickers tetap eksis melalui Alvis Vickers, hingga diakuisisi oleh BAE Systems pada tahun 2004 untuk membentuk BAE Systems Land Systems.
Pada tanggal 31 Mei 2012, BAE Systems mengumumkan bahwa pabrik bekas Vickers Defence Systems di Jalan Scotswood, Newcastle akan ditutup pada akhir tahun 2013.
Nama panggil Vickers tetap digunakan oleh departemen penerbangan dari BAE Systems Maritime Submarines, yang berkantor pusat di Bandar Udara Walney, Cumbria.[5]