Yang Mulia Vincentius Sensi Potokota | |
---|---|
Uskup Agung Ende | |
Gereja | Gereja Katolik Roma |
Keuskupan agung | Ende |
Penunjukan | 14 April 2007 (55 tahun, 277 hari) |
Masa jabatan berakhir | 19 November 2023 (72 tahun, 131 hari) |
Pendahulu | Longinus da Cunha |
Penerus | Paulus Budi Kleden, S.V.D. |
Imamat | |
Tahbisan imam | 11 Mei 1980 (28 tahun, 305 hari)[1] oleh Donatus Djagom, S.V.D. |
Tahbisan uskup | 23 April 2006
(54 tahun, 286 hari) oleh Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J. |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Vincentius Sensi Potokota |
Lahir | Saga, Detusoko, Ende, Nusa Tenggara Timur, Indonesia | 11 Juli 1951
Meninggal | 19 November 2023 Rumah Sakit Santo Carolus, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia | (umur 72)
Makam | Ndona, Kabupaten Ende |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Orang tua | Nikolaus Neta Poto (Ayah) † Yustina Nona (Ibu) |
Jabatan sebelumnya |
|
Semboyan | Prædica Verbum Opportune Importune (2Tim4:2)[3] (Wartakanlah firman, baik atau tidak baik waktunya) |
Lambang |
Mgr. Vincentius Sensi Potokota (11 Juli 1951 – 19 November 2023) adalah Uskup Agung Ende sejak tahun 2007 hingga tahun 2023. Ia juga pernah menjadi Uskup Maumere sejak tahun 2005 hingga tahun 2007.
Potokota ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Agung Ende pada hari Minggu, 11 Mei 1980 di Gereja Katedral Kristus Raja Ende. Ia memilih moto "Tetapi bukan kehendakku yang terjadi melainkan kehendak-Mu."
Ia terpilih menjadi Uskup di Keuskupan Maumere pada tanggal 14 Desember 2005, bersamaan dengan pendirian Keuskupan Maumere, sebagai pemekaran dari Keuskupan Agung Ende. Ia menerima tahbisan episkopal pada 23 April 2006, dengan Penahbis Utama Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J., sementara Uskup Weetebula, Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D., dan Uskup Pangkal Pinang, Hilarius Moa Nurak, S.V.D. menjadi Uskup Penahbis Pendamping.
Ia kemudian terpilih menjadi Uskup Agung Ende pada tanggal 14 April 2007, terkait dengan wafatnya Mgr. Longinus da Cunha.[1] Ia kemudian diinstalasi pada 7 Juni 2007.[4]
Ia bertindak sebagai Uskup Penahbis Utama dalam penahbisan Uskup Denpasar, Silvester Tung Kiem San pada 19 Februari 2009. Ia kemudian menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. Edmund Woga CSsR sebagai Uskup Weetebula pada 16 Juli 2009 dan bagi Mgr. Hubertus Leteng sebagai Uskup Ruteng pada 14 April 2010.
Ia mendorong umat untuk menolak tambang di lingkungan Nusa Tenggara karena merusak lingkungan hidup.[5]
Pada 26 September 2018, Mgr. Sensi bertindak sebagai Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. Ewaldus Martinus Sedu sebagai uskup ketiga Maumere bersama dengan Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung. Bertindak sebagai Uskup Penahbis Utama ialah Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D. yang merupakan pendahulu Mgr. Ewal di Keuskupan Maumere.[6] Mgr. Sensi juga memimpin ibadat salve sehari menjelang tahbisan Mgr. Ewal.[7]
Dalam penahbisan Uskup Ruteng Siprianus Hormat yang berlangsung pada 19 Maret 2020, Mgr. Sensi bertindak sebagai Uskup Ko-konsekrator bersama dengan Uskup Denpasar Mgr. Silvester Tung Kiem San yang juga merangkap sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng. Ignatius Kardinal Suharyo dari Keuskupan Agung Jakarta menjadi Uskup Penahbis Utama.
Mgr. Sensi meninggal dunia pada hari Minggu, 19 November 2023 di Rumah Sakit Santo Carolus, Jakarta.
Jabatan Gereja Katolik | ||
---|---|---|
Pertama | Uskup Maumere 14 Desember 2005 – 14 April 2007 |
Diteruskan oleh: Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D. |
Didahului oleh: Longinus da Cunha |
Uskup Agung Ende 14 April 2007 – 19 November 2023 |
Diteruskan oleh: Paulus Budi Kleden, S.V.D. |