Penemuan | |
---|---|
Ditemukan oleh | Cameron et al. (SuperWASP) |
Situs penemuan | SAAO |
Tanggal penemuan | April 1, 2008[1] |
Transit | |
Ciri-ciri orbit | |
00.229 ± 00.008 AU (3,43×1010 ± 1,2×109 km) | |
Eksentrisitas | 0.049 ± 0.015 |
1.091423 ± 3e-6 h | |
Inklinasi | 83.1+1.4−1.1 |
-74+13−10 | |
Bintang | WASP-12 |
Ciri-ciri fisik | |
Jari-jari rata-rata | 1.900+0.057−0.055,[2] 1.736±0.056[3] RJ |
Massa | 1.39 ± 0.04 MJ |
Massa jenis rata-rata | 326 kg/m3 (549 lb/cu yd) |
1.16 g | |
Suhu | 2525 K[4] |
WASP-12b adalah sebuah eksoplanet atau planet ekstrasurya atau planet luar tata surya atau planet ekstrasolar yang ditemukan dengan menggunakan SuperWASP pada tanggal 1 April 2008.[5] Eksoplanet ini adalah salah satu eksoplanet yang memiliki jarak yang sangat dekat dengan bintang induknya yaitu 1/44 jarak dari matahari ke bumi dimana jaraknya dari matahari ke bumi adalah 149,6 juta km, maka jika dibagi dengan 44 maka hasilnya adalah jarak WASP-12b dengan bintang induknya bernama WASP-12 yaitu hanya kurang lebih 2.115.000 mil. Eksentrisitas orbit planet ini sangat mirip dengan planet Yupiter. Pada tanggal 3 Desember 2013, ilmuwan mendeteksi adanya air di atmosfer eksoplanet ini dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble.[6][7] Pada Juli 2014, NASA menemukan tiga eksoplanet dengan atmosfer yang sangat kering yaitu HD 189733b, HD 209458b, dan WASP-12b.[8]
Pada bulan September 2017, peneliti menemukan bahwa eksoplanet ini menyerap cahaya dan setidaknya cahaya diserap adalah 94%-nya. Akibatnya planet ekstrasurya ini digambarkan gelap gulita dan hitam seperti aspal. Eksoplanet ini merupakan jenis planet Jupiter Panas.[9]
Karena jaraknya yang begitu dekat dengan bintang induknya, maka planet ini terkunci secara pasang surut, sehingga 1 bagian eksoplanet ini selalu menghadap bintang induknya yang membuatnya panas luar biasa, sedangkan di bagian lainnya eksoplanet ini tidak pernah menghadap bintang induknya sehingga dinginnya akan sangat luar biasa atau juga tidak karena semakin besar ukuran planetnya maka, suhunya akan meningkat pula, sehingga siang dan malam suhunya akan sama, sama seperti halnya di Venus. Di atmosfer eksoplanet ini, akan selalu ada angin topan yang mengitari eksoplanet ini sama seperti halnya di Yupiter.
Karena jaraknya yang sangat dekat dengan bintang induknya, maka pengaruh gravitasi bintang induknya akan lebih kuat dari planetnya sendiri, sehingga atmosfer eksoplanet ini setiap tahunnya terambil oleh bintang induknya sebanyak 189 Quadrilion ton.[11] Pada tanggal 20 Mei 2010, NASA menemukan bahwa sedikit demi sedikit, eksoplanet ini sedang dilahap oleh bintang induknya sendiri. NASA telah memastikan bahwa 10 juta tahun ke depan, eksoplanet akan sepenuhnya dilahap oleh bintang induknya.[12]