Yashica adalah perusahaan kamera asal Jepang yang dikenal sebagai salah satu pembuat kamera TLR terbesar(twin lens reflects).[1] Perusahaan yang awalnya dinamakan Yashima Precision Co., Ltd ini didirikan pada tahun 1949 di Perfektur Nagano. Perusahaan ini sempat memiliki dua pabrik di Hongkong dan Brazil serta sembilan perusahaan cabang di luar Jepang sebelum mengalami kesulitan ekonomi yang dimulai sejak 1974. Pada tahun 2006, hak cipta Yashica diambil alih oleh perusahaan Hongkong, MF Jebsen Group.[1][2]
Saat awal didirikan pada Desember 1949, Yashica hanya mengkhususkan diri untuk membuat komponen jam. Usaha tersebut kemudian berkembang dan mereka memproduksi kamera pertamanya pada tahun 1954 yang dinamakan Yashicaflex. Kamera tersebut merupakan kamera pertama yang dirancang dengan pengukuran pencahayaan elektrik. Yashicaflex dijual di berbagai negara, termasuk Eropa dan Amerika, dan mampu bersaing dengan merek-merek terkenal pada zamannya, seperti Rolleicord dan Rolleiflex. Yashica terus memproduksi kamera refleksi lensa ganda (TRL) yang berkualitas tinggi dan pada tahun 1958, salah satu produk mereka yang dinamakan Yashica-Mat menjadi kamera terbaik di kelasnya.([3]
Untuk mengembangkan usahanya, Yashica juga memproduksi kamera SLR 35mm, seperti Yashica Pentamatic.[4] Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Carl Zeiss Stiftung, produsen kamera terkenal asal Jerman. Pada tahun 1976, Yashica dan Carl Zeiss meluncurkan CONTAX RTS, kamera SLR pertama yang dibuat menggunakan lensa dengan teknologi Jerman, rangka hasil teknologi Jepang, dan desain oleh Porsche.[2]
Di balik berbagai kesuksesan produknya, Yashica hampir mengalami kebangkrutan pada tahun 1974 karena kesalahan manajemen dan kegagalan mereka untuk melakukan diversifikasi usaha. Pada tahun tersebut, Yashica dikabarkan mengalami kerugian sebanyak 3 juta dolar dalam kurun waktu enam bulan yang sedikit banyak juga dipengaruhi oleh oleh kenaikan gaji karyawan sebanyak hampir 32%, penurunan penjualan kamera di pasar Jepang, dan keadaan ekonomi global yang sedang terpuruk. Mereka berusaha menutup kerugian dengan menjual aset dan mengurangi jumlah pegawai. Selain itu, Yashica juga memutuskan untuk meninggalkan persaingan dengan produsen kelas atas seperti Nikon dan Asahi Pentax untuk lebih fokus bersaing dengan Minolta, Fujica, Konica, dan Olympus di kelas menengah.[5]
Pada tahun 1983, Yashica bergabung dengan Kyocera, perusahaan pembuat keramik untuk industri elektronik.[1] Tiga tahun kemudian, mereka membuat Yashica MF-2 Super yang berhasil terjual sebanyak 8 juta di seluruh dunia. Pada tahun 2004, seiring dengan berkembangan kamera digital, Yashica meluncurkan kamera digital pertamanya dan kemudian mengembangkan usaha mereka dengan memproduksi pemutar DVD, telepon genggam, dan pigura digital.[2]
|
|
|
|
|
|