Yin Yoga

Pose tali sepatu yang mengacu pada asana klasik yoga yin, tetapi tidak identik dengan Gomukhasana tradisional [1]

Yin Yoga adalah jenis yoga lambat yang menggabungkan prinsip-prinsip pengobatan tradisional Tiongkok dengan asana (postur) berdurasi lebih lama daripada tipe yoga lainnya. Praktisi tingkat lanjut mampu bertahan dalam satu asana selama lima menit atau lebih. Rangkaian postur dimaksudkan untuk merangsang saluran tubuh halus yang dikenal sebagai meridian (dalam pengobatan Cina) dan "nadi" (dalam yoga Hatha).

Pose yoga yin menerapkan penekanan sedang pada jaringan ikat tubuh, seperti: tendon, fasia, dan ligamen. Tujuannya ialah untuk meningkatkan sirkulasi pada persendian dan meningkatkan fleksibilitas. Sedangkan, pendekatan yoga yang lebih meditatif bertujuan untuk mencapai kesadaran akan ketenangan batin dan membawa kualitas universal yang saling terhubung.

Yoga yin didirikan pada akhir 1970-an oleh ahli bela diri dan guru yoga tao bernama Paulie Zink. Yoga yin kemudian menyebar ke seluruh Amerika Utara dan Eropa atas jasa guru yoga modern, yakni Paul Grilley dan Sarah Powers. Seperti yang diajarkan oleh Grilley dan Powers, yoga yin tidak dimaksudkan sebagai latihan yang utuh, melainkan sebagai pelengkap dari latihan maupun yoga yang lebih aktif. Sementara itu, pendekatan Zink meliputi beragam yoga tao, baik yin maupun versi konvensionalnya.

Berakar di India dan Cina

[sunting | sunting sumber]

Postur berdurasi panjang telah dipraktikkan baik di yoga hatha India maupun di tao yin Cina (disebut juga: yoga tao). Sebagai contoh, BKS Iyengar merekomendasikan untuk menahan Supta Virasana (pose pahlawan berbaring) selama 10-15 menit.[2] Peregangan berdurasi panjang juga direkomendasikan dalam disiplin fisik Barat, seperti senam dan balet, yang bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas.[2] Dalam tao yin, terdapat pose seperti yoga yin yang berada di sistem Neidan (alkimia internal). Tujuannya ialah untuk meningkatkan kesehatan dan agar mencapai umur yang panjang.[3] Sejak 2000 tahun silam, pendeta tao telah mengajarkan praktisi Kung Fu tentang pose berdurasi panjang bersama dengan latihan teknik pernapasan. Hal ini bertujuan agar para praktisi Kung Fu dapat mengembangkan sepenuhnya keterampilan seni bela diri tersebut.[4]

Paulie Zink

[sunting | sunting sumber]
Paulie Zink

Serangkaian pose lantai berdurasi panjang diperkenalkan di Amerika Utara pada akhir 1970-an oleh juara seni bela diri bernama Paulie Zink.[5][6][7][8][9] Pada akhir 1970-an, Zink mulai mengajar yoga perpaduan, yakni hatha dengan tao. Ia juga mengajar postur, gerakan, dan wawasan yang telah ia kembangkan secara pribadi. Ia kemudian menyebut perpaduan ini sebagai "yoga yin dan yang" atau "yoga yin" secara singkatnya.[2][10]

Saat awal mengajar, banyak siswa Zink merupakan praktisi seni bela diri yang telah mengembangkan otot yang kuat tetapi kencang. Pada saat itu, Zink hanya mengajari mereka yoga tao tingkat pemula dengan fokus pada pose yin berdurasi panjang guna meningkatkan fleksibilitas mereka. Seiring banyaknya siswa yang datang, ia lantas mulai mengajar tingkat yang lebih rumit. Ia menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kelenturan secara penuh, maka siswa perlu mengembalikan sifat aslinya melalui beberapa latihan yoga tao. Latihan tersebut antara lain: asana yin (dominasi postur duduk atau berbaring); asana "yang" (postur yang lebih aktif dan berat); yoga tao (postur yoga yin dan yang dipraktikkan dalam gerakan yang berkesinambungan, halus dan melingkar); Chi Kung (kombinasi gerakan dan teknik pernapasan yang sederhana dan lembut); dan alkimia tao (basis teori Tao tentang lima elemen yang digunakan dalam pengobatan Tiongkok). Alkimia tao bertujuan untuk mewujudkan sisi energik dari hewan dan menghidupkan lima elemen alkimia yang diyakini terkandung dalam energi tubuh. Lima elemen tersebut meliputi bumi, logam, air, kayu, dan api. Hal-hal tersebut dianggap akan menghidupkan kualitas yang berbeda dalam tubuh, yakni ketenangan, kekuatan, fluiditas, kelenturan, dan bersifat meringankan.[10][11]

Paul Grilley

[sunting | sunting sumber]

Guru yoga Paul Grilley mengunjungi Zink dan belajar darinya di tahun 1980-an.[2][12][13] Grilley mempelajari anatomi di bawah bimbingan seorang dokter bernama Gary Parker di Montana. Pelajaran serupa juga ia pelajari di Universitas California, Los Angeles. Selain belajar anatomi, ia turut pula mengelola sebuah studio yoga dan mengajar yoga tradisional, yakni Ashtanga dan yoga Bikram.[14] Pada tahun 1989, Grilley bertemu Hiroshi Motoyama, seorang cendekiawan Jepang dan praktisi yoga.[12] Motoyama telah meneliti fisiologi Pengobatan Tradisional Tiongkok dan menuliskannya secara ekstensif.[4] Ketertarikannya ada pada fisiologi meridian, jalur dan pembuluh tipis, dan qi (sebutan untuk energi halus yang dihipotesiskan mengalir melalui atau disimpan di dalamnya. Hal ini merupakan konsep dasar dalam pengobatan Cina dan akupunktur. Motoyama menghubungkan hal tersebut dengan konsep paralel dari jalur "nadi" dan chakra pada yoga India, di mana prana dibawa di dalamnya.[15] Grilley mulai mengajarkan perpaduan pose yin yang ia pelajari dari Zink dengan yoga hatha, anatomi, dan ajaran Motoyama.[2][12] Ia menciptakan rangkaian yin yang serupa dengan tujuan para ahli akupunktur.[12] Guru dan penulis yin bernama Ulrica Norberg, mengatakan bahwa Grilley "mengembangkan yoga yin secara mendalam." [9] Bernie Clark, seorang penulis dan guru yoga yin,[16] mengatakan bahwa perpaduan anatomi yang diterapkan Grilley dengan yoga tao dan teori meridian telah "bergema ke banyak orang yang mengakui manfaat latihan yoga maupun terkait konsep Paul mengenai tubuh, pikiran, dan jiwa."[2]

Sarah Powers

[sunting | sunting sumber]

Salah satu murid Grilley yang juga berprofesi sebagai guru yoga, yakni Sarah Powers, mengawali karir mengajarnya dengan gaya Grilley. Ia memasukkan aspek psikologi Buddhis dan lebih menekankan pada penargetan sistem meridian untuk kesehatan dan pencerahan. Bukunya yang berjudul "Insight Yoga" menjelaskan urutan yoga yin yang dirancang untuk meningkatkan aliran qi, seperti yang dipahami dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok.[9][17] Pada praktiknya, ia menekankan pendekatan yang sadar dan sistematis dalam bernapas selama latihan yin.[18] Mulanya, Grilley menyebut pendekatannya ini sebagai yoga tao untuk menghormati istilah yang dicetuskan Zink. Powers kemudian mencatat bahwa yoga yang ia dan Grilley ajarkan ternyata berbeda dari kepunyaan Zink. Atas hal tersebut, Powers lantas menyarankan sebuah nama baru, yakn yoga yin. Selepas itu, Zink selanjutnya mengadopsi istilah tersebut sebagai nama pendek dari "yoga yin dan yang"[19] Powers kemudian memulai untuk mengajar yoga yin dalam turnya.[20] Bila siswa-siswa Powers ternyata menghendaki informasi mendalam mengenai praktik yoga ini, maka ia akan mengarahkan mereka menuju Grilley. Powers, Grilley, dan Zink selanjutnya mulai menawarkan kursus pelatihan bagi guru yoga yin. Pada tahun 2009, yoga yin telah ada di seluruh Amerika Utara dan di Eropa berkat jasa mereka.[13][17]

Yin dan Yang

[sunting | sunting sumber]

Yoga yin didasarkan pada konsep "tao yin dan yang", menurut prinsip-prinsip yang berlawanan dan saling melengkapi di alam. "Yin" dapat digambarkan sebagai stabil, tidak bergerak, feminin, pasif, dingin, dan bergerak ke bawah. Sedangkan, "yang" dipahami sebagai perubahan, pergerakan, maskulin, aktif, dan bergerak ke atas. Matahari dianggap sebagai "yang", sementara bulan dianggap sebagai "yin".[21] Di dalam tubuh, "yin" mewakili jaringan ikat yang relatif kaku (tendon, ligamen, fasia); sedangkan "yang" mewakili otot dan darah yang lebih banyak mobilitasnya dan lentur. Dalam asana juga serupa. Asana yang lebih pasif dalam yoga dianggap sebagai "yin", sedangkan asana yang lebih aktif dan dinamis digambarkan sebagai "yang".[12]

Yoga yin menggunakan urutan pose spesfik guna merangsang meridian tertentu atau bahkan saluran halus, seperti yang ada dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok. Hal ini setara dengan saluran nadi di yoga hatha.[22]

Sesuai dengan akarnya dalam yoga tao, Zink mengatakan bahwa yoga yin memiliki tujuan yang lebih dalam. Tujuannya ialah untuk "membuka hati dan berkomunikasi dengan diri sendiri."[11] Powers mengatakan salah satu tujuan utama dari latihan yin adalah mengembangkan ketenangan batin.[23]

Perbedaan dari yoga konvensional

[sunting | sunting sumber]

Meskipun banyak pose yoga yin yang sangat mirip dengan asana yoga konvensional atau "yang", kedua yoga ini nyatanya memiliki perbedaan terkait nama. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan orang-orang yang telah akrab dengan yoga konvensional agar tidak melakukan pose serupa dengan cara yang sama dalam yoga yin.[21] Secara umum, pose yoga yin dilakukan dengan sedikit aktivitas otot. Misalnya, dalam pose Seal, seorang praktisi akan berbaring menelungkup dan mengangkat batang tubuhnya, kemudian gerakan ke atas dilakukan secara bertahap dan sepenuhnya didukung oleh lengan, sementara kaki dibiarkan rileks. Sedangkan, pada Bhujangasana (pose kobra), praktisi secara aktif melengkungkan tubuh, kemudian tulang belakang mengarah ke atas, membentuk busur menggunakan lengan dan otot punggung bawah, dan menjangkau ke belakang dengan kaki secara kuat.[12] Mengingat yoga yin tidak membuat praktisi menjadi panas, maka suhu ruangan dapat diatur sedikit lebih tinggi dari biasanya.[2]

Pendekatan Zink terhadap yoga yin terdiri dari postur "yin" dan "yang", serta gerakan berbagai postur yang disebut dengan elemen "yang".[9] Sebaliknya, sesi yoga "yin" yang diajarkan oleh Grilley dan Powers terdiri dari serangkaian pose lantai pasif berdurasi panjang. Pose Grilley dan Powers ini yang secara khusus akan memengaruhi bagian bawah tubuh, seperti: pinggul, panggul, paha bagian dalam, tulang belakang bagian bawah, yang jumlahnya sekitar 18 hingga 24 buah Area-area ini sangat kaya akan jaringan ikat, di mana peregangan adalah fokus utama dalam gaya yoga ini.[12]

Selama durasi panjang asana yin, guru biasanya memberikan "pembicaraan dharma". Pembicaraan dharma sendiri merupakan monolog informal yang menjelaskan fisiologi dan anatomi pose, termasuk juga pengaruh garis meridian. Dalam sesi yoga ini pula, para guru mungkin untuk menceritakan kisah-kisah Buddhis tradisional, membacakan puisi, menyanyikan lagu, atau merenungkan pengalaman mereka sendiri.[24]

  1. ^ Yoga Sequence Builder (2022). "Shoelace Pose". Tummee. Tummee. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  2. ^ a b c d e f g Clark & Powers (2012). The Complete Guide to Yin Yoga: The Philosophy and Practice of Yin Yoga. Oregon: White Cloud Press. hlm. 1–296. ISBN 9781935952503.  [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Clark 2012, hlm. 15.
  4. ^ a b Elliot, Travis (2019). A Journey Into Yin Yoga. Canada: Human Kinetics Publishers. hlm. 1–296. ISBN 9781492566250.  [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Solan, Matthew (2007). Talking shop with Paul Grilley. USA: Yoga Journal. hlm. 1–155. Diakses tanggal 30 June 2014. 
  6. ^ Clary, David W. (1991). "Long Beach Internationals". Black Belt Magazine. hlm. 82. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  7. ^ International Black Belt Foundation (1991). "Black Belt Hall of Fame Awards: Awards to Date". Black Belt Magazine. hlm. 59. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  8. ^ Gonzales, Michael (1983). "The Lost Art of Flexibility". Black Belt Magazine. hlm. 66. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  9. ^ a b c d Norberg, Ulrica (2014). Yin Yoga: and individualized approach to balance, health, and whole self well-being. New York: Skyhorse Publishing. hlm. 23. ISBN 978-1626363953.  [pranala nonaktif permanen]
  10. ^ a b Arend, Stefanie (2019). Be Healthy With Yin Yoga The Gentle Way to Free Your Body of Everyday Ailments and Emotional Stresses. Berkeley: SHE WRITES PR. hlm. 1–216. ISBN 9781631525902.  [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ a b Zink, Paulie; Zink, Maria (March 2012). "Yin Yoga". Yoga Magazine. Yoga Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-11. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  12. ^ a b c d e f g h Maria, Lisa (2008). "Soothe Yourself". Yoga Journal. Yoga Journal. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  13. ^ a b Gamerman, Amy (2012). "Achy Joints? How Yin Yoga Can Help". The Oprah Magazine. 13 (6): 5. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 'Yin Yoga is joint rehabilitation,' says Paul Grilley, the godfather of the movement. 
  14. ^ Clark 2012, hlm. 21.
  15. ^ Grilley, Paul (2001). "Yin Yoga". Yoga Journal. hlm. 80–90. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  16. ^ Beirne, Geraldine (2015). "Yin Yoga: be part of the yin crowd". The Guardian. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  17. ^ a b Powers & Grilley (2020). Insight yoga: An Innovative Synthesis of Traditional Yoga, Meditation, and Eastern Approaches to Healing and Well-Being. Boston: Shambhala. hlm. 1–288. ISBN 9780834822429.  [pranala nonaktif permanen]
  18. ^ Powers 2008, hlm. 26–27.
  19. ^ Kragie, Eileen (2014). "Yin Yoga: The Complete Art Form Founded by Paulie Zink". Elephant Journal. 1 (1). Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  20. ^ Clarke, Bernie (2005). "Original Yin". Yin Yoga. yinyoga.com. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  21. ^ a b Pizer, Ann (2012). "Yin Yoga". Yoga About. Yoga About. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  22. ^ Ferretti, Andrea (2007). "Sweet Surrender". Yoga Journal. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  23. ^ Sexton, Michael (2009). "YJ Interview: The Delight of Insight". Yoga Journal. Yoga Journal. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  24. ^ Gates, Janice (2007). "Vipassana: A Simple Mindfulness Meditation". Yoga Journal. Yoga Journal. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  25. ^ Powers & Grilley (2020), hal. 46-47
  26. ^ Grilley (2012), hal. 74
  27. ^ Powers & Grilley (2020), hal. 39-41
  28. ^ Powers & Grilley (2020). hal. 71
  29. ^ "Swan". Yin Yoga. Diakses tanggal 18 April 2020. 

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]