Koordinat: 6°10′52″S 106°49′26″E / 6.181°S 106.824°E
Jenis/bentuk sah | Badan berkanun |
---|---|
Industri | Media |
Ditubuhkan | 13 Disember 1937 |
Pengasas | Albert Manumpak Sipahutar Soemanang Adam Malik Pandu Kartawiguna |
Ibu pejabat | Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia |
Keluaran | Agensi berita |
Hasil |
|
Pendapatan kendalian |
|
Pendapatan bersih |
|
Pemilik | Pemerintah Indonesia (Kementerian BUMN) |
Bilangan kakitangan | 200 |
Tapak web | korporat www |
Catatan kaki/rujukan | |
[1] [2] | |
sunting · sunting di Wikidata |
Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara (atau Perum LKBN Antara) ialah sebuah agensi berita negara Indonesia yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perum LKBN Antara diberikan tugas oleh Pemerintah untuk melakukan liputan dan sebaran informasi ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia.[3]
Naamloze Vennootschap (NV) Kantor Berita Antara didirikan pada 13 Disember 1937, di mana pada saat itu, Buletin Antara diterbitkan pertama kalinya, bertempat di jalan Raden Saleh Kecil No. 2, Jakarta. Para pendirinya antara lain Albert Manumpak Sipahutar, Mr. Soemanang, Adam Malik dan Pandoe Kartawigoena, ketika semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang.[4]
Penyunting pertamanya ialah Abdul Hakim dan dibantu oleh Sanoesi Pane, Mr. Soemanang, Mr. Alwi, Sjaroezah, Sg. Djojopoespito.[4][5][6]
Pada 1941, jawatan pengarah Mr. Sumanang diserahkan kepada Sugondo Djojopuspito (mantan mahasiswa RH usia 36 tahun pada waktu itu, kawan Soemanang yang juga mantan mahasiswa RH yang bekerja di Biro Statistik), sedangkan jabatan penyunting tetap pada Adam Malik yang merangkap sebagai naib pengarah.
Kemudian, pada 1942, pejabat Antara dipindahkan ke Noord Postweg 53 Paser Baroe (sekarang Jl. Pos Utara No. 53 Pasar Baru) bersama dengan Kantor Berita Domei, dan Soegondo pindah bekerja di Kantor Shihabu, sedangkan Adam Malik dan AM Sipahutar tetap menjadi pegawai Domei.
Pada 1946, ketika ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta, Antara turut berpindah ke sana. Pada masa itu, pengarahnya ialah Adam Malik, dengan pimpinan lazim ialah Pangulu Lubis dan Rachmat Nasution, ayah Adnan Buyung Nasution.[7]
Pada 1962, Antara secara rasminya menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia. Lembaga Kantor Berita Nasional Antara atau disingkat LKBN Antara menjadi agensi berita terbesar Indonesia, yang sifatnya separa awam, walaupun bersifat swasta ketika pertama kali didirikan oleh para wartawan nasionalis pada masa penjajahan Belanda sebelum Perang Dunia Kedua.
Dalam memanfaatkan pelbagai peluang perniagaan dan untuk menghadapi cabaran media, pihak pemerintah di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono mengubah status LKBN Antara menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada 18 Julai 2007 melalui PP 40/2007.
Status Lembaga Kantor Berita Nasional Antara kini ialah Badan Usaha Milik Negara, di mana seluruh modalnya dimiliki negara, berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham, dan diatur oleh Peraturan Pemerintah, Nombor 40 Tahun 2007.
Pengurus sekarang berbentuk pengarah dan lembaga pengawas. Saat ini, pengarah utama ialah Meidyatama Suryodiningrat, dan tiga pengarah lainnya ialah Hempi Prajudi, Muhammad Munir dan Nina. Pemerintah juga mengangkat anggota lembaga yang diketuai oleh Widodo Muktiyo dengan anggota Monang Sinaga, Widiarsi Agustina, dan Mayong Suryo Laksono.
Ditetapkan melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007 pada 18 Julai 2007,[8] dalam memantapkan fungsi dan peranannya, Lembaga Kantor Berita Nasional Antara diubah statusnya menjadi BUMN.
Perkhidmatan utama produk Antara ialah bahan media. Kini, Antara sedang melakukan pempelbagaian produk kepada orang awam, baik melalui portal berita negara mahupun portal berita daerah. Perkhidmatan Antara meliputi penghasilan berita teks, foto dan multimedia sebagai perniagaan utama. Beberapa perniagaan sampingan termasuk perihal teknikal dan pemasaran kerjasama dengan Reuters, Bloomberg, AFP, Xinhua dan DPA, selain sumbangan penerbitan, lahitan kewartawanan, komunikasi pemasaran, hubungan awam dan penyelenggaraan kegiatan di Auditorium Adhiyana.
Selain menyasar pelanggan media, bahan kepada warga perniagaan juga dikembangkan melalui unit bisnis IMQ. Layanan utama IMQ ini berupa perkhidmatan data seketika mengenai harga pertukaran asing, emas dan komoditi lain dalam bursa-bursa nasional dan antarabangsa, serta informasi dari pusat-pusat perniagaan sedunia.
|access-date=
requires |url=
(bantuan)
|dead-url=
ignored (bantuan)