Kad vaksin COVID-19

Kad vaksin CCOVID-19 kosong dikeluarkan oleh CDC di Amerika Syarikat.

Kad vaksin COVID-19 ialah dokumen yang diberikan kepada mereka yang telah menerima vaksin COVID-19. Kad vaksin berfungsi sebagai dokumen rasmi yang mengsahkan bahawa seseorang telah menerima vaksinasi yang mungkin diperlukan oleh beberapa institusi seperti pusat pendidikan atau tempat kerja, semasa memasuki tempat umum,[1] atau saat melintasi sempadan antarabangsa.

Kad vaksin dapat berupa dokumen digital yang diakses dengan peranti telefon pintar, pelayar web, atau kod QR dan juga dapat berupa dokumen fizikal berupa kertas.

Hantaran di media sosial

[sunting | sunting sumber]

Banyak pemegang kad vaksin yang menyebarkan gambar kad vaksin mereka di media sosial. Tindakan ini berisiko menyebarkan data peribadi yang tidak patut diketahui orang lain.[2][3]

Pemalsuan kad vaksin

[sunting | sunting sumber]

Kad vaksin palsu mudah dibuat dan dijual.[4][5] Undang-undang yang dilaksanakan melarang penjualan dan penggunaan kad vaksin palsu.[6]

  1. ^ "Luhut Ungkap Rencana Pemerintah Jadikan Kartu Vaksin Covid-19 Syarat ke Tempat Umum". KOMPAS.com (dalam bahasa Indonesia). 2021-08-07. Dicapai pada 2021-09-05.
  2. ^ "Satgas: Jangan Unggah Sertifikat Vaksinasi Covid-19 ke Media Sosial". KOMPAS.com (dalam bahasa Indonesia). 2021-03-23. Dicapai pada 2021-09-05.
  3. ^ Bestari, Novina Putri. "Bahaya! Jangan Posting Sertifikat Vaksinasi Covid di Medsos". CNBC Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 2021-09-05.
  4. ^ "Buat Sertifikat Vaksin Covid-19 Palsu, 2 Warga Klaten Ditangkap Polisi". KOMPAS.com (dalam bahasa Indonesia). 2021-08-12. Dicapai pada 2021-09-05.
  5. ^ "Polisi Tangkap 22 Sindikat Pembuat Kartu Vaksinasi Palsu Khusus ABK di Bali". kumparan (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 2021-09-05.
  6. ^ "Pakai Sertifikat Vaksin Covid-19 Palsu Ancamannya Penjara, Simak Aturannya". KOMPAS.com (dalam bahasa Indonesia). 2021-07-29. Dicapai pada 2021-09-05.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]